Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT
![Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/0d26c942b6054e2ac7608dcb7462435d.jpg)
BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pekan ini.
Pasalnya, saat ini tingkat kemudahan kebakaran di NTT masuk kategori sangat tinggi, antara lain di wilayah Kabupaten Belu, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua dan hampir seluruh wilayah Pulau Sumba dan beberapa wilayah di Flores.
"Saat ini terdapat potensi angin kencang di beberapa wilayah di NTT dengan kecepatan antara 30-50 kilometer per jam, dan suhu berkisar antara 21-33 derajat celcius," ujar Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi lewat keterangan tertulis, Rabu (19/7).
Baca juga: Kepala BNPB Ingatkan Pemda untuk Antisipasi Karhutla
Angin kencang yang melanda NTT itu dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), jika muncul titik api di kawasan hutan. Menurut Agung, pada 20 Juli, kecepatan angin mulai berkurang antara 20-40 kilometer per jam, namun, potensi kebakaran hutan dan lahan tetap ada.
Untuk itu, masyarakat diingatkan tetap waspada karena kebakaran bisa dipicu oleh hal yang sepele seperti membuang puntung rokok di semak atau saat membersihkan lahan untuk membuka areal pertanian dengan cara membakar.
Baca juga: BNPB: 6,3 Hektare Lahan Terbakar di Kalimantan Selatan
Selain itu, angin kencang juga memicu gelombang tinggi di perairan NTT. Tinggi gelombang berkisar antara 2,5-4 meter melanda Selat Sape bagian selatan, selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Samudera selatan Kupang-Rote yang berisiko tinggi terhadap kapal feri.
Kemudian tinggi gelombang 1,25-2,5 meter melanda Selat Sumba bagian timur, Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, perairan utara Kupang-Rote, dan Selat Wetar.
Sedangkan tinggi gelombang 4-5 meter melanda Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu. Sesuai ramalan BMKG, gelombang tinggi mulai 20-22 Juli 2023. (PO/Z-7)
Terkini Lainnya
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Kapal Nelayan Tenggelam, Bocah Terombang-ambing di Perairan Pulau Padar
Indonesia Flobamorata Fashion In Town 2024: Merayakan Warisan Budaya dengan Tema "Culture Protector: Tradition and Modernity"
Kasus TPPO di NTT Masuk Kategori Gawat Darurat
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
KLHK Tingkatkan Kapasitas Manggala Agni untuk Tangani Karhutla
50 Hektare Lahan Terbakar di Gunung Bromo
Petugas Padamkan Karhutla di Trans Kalimantan
Menteri LHK: Pengukuran Deforestasi di RI Perlu Metode yang Lebih Akurat
Karhutla 2024 Meningkat 55% Dibanding Tahun Lalu
Gelombang Panas Ekstrem Terjang Asia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap