visitaaponce.com

Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT

Waspadai Kebakaran Hutan dan Lahan di NTT
Ilustrasi karhutla(MI/Denny Susanto )

BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengingatkan warga untuk mewaspadai potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pekan ini.

Pasalnya, saat ini tingkat kemudahan kebakaran di NTT masuk kategori sangat tinggi, antara lain di wilayah Kabupaten Belu, Kupang, Kota Kupang, Rote Ndao, Sabu Raijua dan hampir seluruh wilayah Pulau Sumba dan beberapa wilayah di Flores.

"Saat ini terdapat potensi angin kencang di beberapa wilayah di NTT dengan kecepatan antara 30-50 kilometer per jam, dan suhu berkisar antara 21-33 derajat celcius," ujar Kepala Stasiun Meteorologi El Tari Kupang, Agung Sudiono Abadi lewat keterangan tertulis, Rabu (19/7).

Baca juga: Kepala BNPB Ingatkan Pemda untuk Antisipasi Karhutla

Angin kencang yang melanda NTT itu dapat menyebabkan meluasnya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), jika muncul titik api di kawasan hutan. Menurut Agung, pada 20 Juli, kecepatan angin mulai berkurang antara 20-40 kilometer per jam, namun, potensi kebakaran hutan dan lahan tetap ada.

Untuk itu, masyarakat diingatkan tetap waspada karena kebakaran bisa dipicu oleh hal yang sepele seperti membuang puntung rokok di semak atau saat membersihkan lahan untuk membuka areal pertanian dengan cara membakar.

Baca juga: BNPB: 6,3 Hektare Lahan Terbakar di Kalimantan Selatan

Selain itu, angin kencang juga memicu gelombang tinggi di perairan NTT. Tinggi gelombang berkisar antara 2,5-4 meter melanda Selat Sape bagian selatan, selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, perairan selatan Kupang hingga Rote dan Samudera selatan Kupang-Rote yang berisiko tinggi terhadap kapal feri.

Kemudian tinggi gelombang 1,25-2,5 meter melanda Selat Sumba bagian timur,  Selat Flores-Lamakera, Selat Alor-Pantar, Selat Ombai, perairan utara Kupang-Rote, dan Selat Wetar.

Sedangkan tinggi gelombang 4-5 meter melanda Samudera Hindia selatan Sumba-Sabu. Sesuai ramalan BMKG, gelombang tinggi mulai 20-22 Juli 2023.  (PO/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat