visitaaponce.com

Proyek Pembangunan Prioritas di Kalimantan Selatan masih Terkendala

Proyek Pembangunan Prioritas di Kalimantan Selatan masih Terkendala
Jalan Trans Kalimantan ruas Satui Barat km 171 Kabupaten Tanah Bumbu, yang rusak parah.(MI/DENNY SUSANTO)

SEJUMLAH proyek pembangunan yang menjadi prioritas Pemerintah Provinsi
Kalimantan Selatan masih menghadapi berbagai kendala, sehingga belum dapat direalisasikan. Kerusakan jalan Trans Kalimantan Km 171 Satui, di Kabupaten Tanah Bumbu menjadi salah satu perhatian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Beberapa proyek pembangunan yang masih terkendala antara lain
proyek pembangunan Bendungan Riam Kiwa, jembatan Kotabaru, jalan penghubung Bandara Syamsudin Noor serta jalan alternatif (tol) Banjarbaru-Batulicin.

Kepala Seksi Jalan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalsel, Wahid, Sabtu (22/7) mengatakan ada sejumlah proyek prioritas dan strategis yang masih terkendala. "Kita berharap pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PU-Pera memberikan perhatian lebih terhadap proyek yang masih terkendala, sehingga dapat terealisasi. Terlebih proyek tersebut punya nilai strategis bagi Kalsel sebagai penyangga IKN," tuturnya.

Kepala Pusat Pengembangan Infrastruktur Wilayah I, Kementerian
PU-Pera, Boby Ali Azhari, mengakui masih adanya kendala terkait usulan sejumlah proyek pembangunan di wilayah Kalsel. "Tentunya kementerian memberikan perhatian terhadap usulan-usulan proyek pembangunan di daerah termasuk Kalsel."

Anggaran


Berbagai kendala dihadapi, lanjut dia, umumnya berupa ketersediaan anggaran, kendala pembebasan lahan hingga masalah skala prioritas bagi pemerintah.

Dijelaskan Boby, proyek pembangunan jembatan Kotabaru yang telah diusulkan sejak lama diperkirakan baru dapat diprioritaskan pada 2030
mendatang karena keterbatasan anggaran. Sementara proyek bendungan Riam
Kiwa dan jalan penghubung bandara masih terkendala masalah lahan, terlebih sebagian lahan bendungan Riam Kiwa masuk kawasan hutan.

Pihaknya juga memberikan perhatian terkait kasus kerusakan Jalan Nasional Km 171 Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu akibat longsor. Upaya perbaikan jalan yang mengalami kerusakan sejak setahun terakhir ini menjadi rumit karena disebabkan bukan faktor bencana alam tetapi diduga karena aktivitas pertambangan batu bara di sekitar lokasi.

"Kami akan koordinasi dengan bidang Bina Marga, jika memang menjadi prioritas untuk segera ditindaklanjuti. Saya yakin, teman-teman di
Bina Marga sudah memiliki rencana. Mengingat longsor tersebut bukan akibat bencana maka perlu didesain dulu. Longsor ini penanganannya tidak mudah dan memerlukan waktu," ujar Boby seraya menambahkan saat ini anggaran kementerian sudah teralokasi peruntukannya. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat