Ratusan Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Semarang Rusak Akibat Kekeringan
![Ratusan Hektare Tanaman Padi di Kabupaten Semarang Rusak Akibat Kekeringan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/76c4b9c395b5f668aa0c4d89602659c3.jpg)
RATUSAN hektare sawah tadah hujan di Kabupaten Semarang alami kerusakan ringan, hingga berat akibat kekurangan air di musim kemarau panjang ini. Namun secara keseluruhan produksi tanaman padi daerah ini masih surplus dan mampu untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan mendatang.
Petani di tiga kecamatan di Kabupaten Semarang merasakan secara langsung dampak kemarau panjang ini. Tanaman padi yang baru beberapa pekan ditanam mengalami kerusakan akibat kekeringan hingga mati. "Sudah tidak ada hujan lagi, sehingga tanaman padi di sini banyak yang mati," ujar Sentot, 60, petani di Pabelan, Kabupaten Semarang.
Senada Marjito,65, Pringapus, Kabupaten Semarang, pada saat penggarapan sawah masih ada turun hujan. Namun setelah penanaman hujan tidak turun hingga sekarang, sehingga banyak tanan padi yang baru mau tumbuh mati hingga membuat petani pasrah.
Baca juga: Petani Milenial Jatim Perkokoh Kolaborasi dengan Keuangan Syariah
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Semarang Mohammad Edy Soekarno, mengatakan kemarau panjang mulai dirasakan petani di tiga kecamatan di daerah ini yakni Tengaran, Pringapus dan Pabelan. Pasalnya ketidak ada air untuk mengaliri ratusan hektare sawah sehingga tanaman padi mengalami kerusakan ringan hingga berat.
Edy memaparkan di Kecamatan Pringapus setidaknya ada 90 hektare rusak ringan hingga berat, Kecamatan Tengaran 23 hektare dan beberapa hektare lainnya di Pabelan. "Kami fokus untuk mempertahankan dan mengantisipasi kerusakan lahan pertanian tadah hujan seluas 6.740 hektare yang ada," tambahnya.
Baca juga: Cegah Karhutla, Warga Garut Diimbau tak Buka Lahan dengan Membakar
Guna mengantisipasi kerusakan lebih parah akibat kemarau ini, lanjut Mohammad Edy Soekarno, meka upaya dilakukan adalah pengadaan pompa air sebanyak 15 unit bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK), pembuatan sumur dalam (bor) sebanyak 12 unit, dan perbaikan saluran irigasi 40 unit.
Secara keseluruhan dari jumlah lahan yang rusak, ungkap Mohammad Edy Soekarno, terjadi penyusutan produksi hingga 40 ton, namun berdasarkan hasil panen hingga Agustus ini Kabupaten Semarang masih mengalami surplus sebanyak 40.000 ton hingga cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga beberapa bulan kedelapan. (Z-3)
Terkini Lainnya
Majalengka Tetapkan Status Siaga Darurat Ancaman Bencana Kekeringan
Ini Penyebab Hujan Lebat Berhari-Hari di Tengah Musim Kemarau Menurut BMKG
Hujan Masih Turun di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Kekeringan, Ratusan Hektare Sawah di Klaten Puso
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana Tinjau Bantuan Pompa Irigasi di Sulsel
100 Hektare Sawah di Pidie Alami Kekeringan
Pemkab Kaur Salurkan 116 Mesin Pompa Air untuk Sawah Tadah Hujan
119 Hektare Sawah Rusak Akibat Banjir di Parigi Moutong
119 Hektare Sawah Rusak akibat Banjir di Sulawesi Tengah
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap