visitaaponce.com

Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau

Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau
Anak gajah sumatra mati di Provinsi Riau.(BKKSDA Riau)

KEMATIAN gajah sumatra kembali terjadi di Provinsi Riau. Seekor anak gajah ditemukan mati pada Sabtu, (12/8) karena diduga terserang virus.

Satwa dilindungi itu terancam punah karena populasinya terus berkurang setiap tahun. Anak gajah sumatra bernama Rizki tersebut ditemukan mati di Pusat Konservasi Gajah, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasim, Kabupaten Siak.

Tim medis sempat memberikan pengobatan dan merawat Rizki. Namun, hewan betina berumur tiga tahun iti tidak tertolong karena kondisi fisiknya terus melemah.

Baca juga: Perburuan Liar Terus Terjadi, Gajah Sumatra Terancam Punah di Riau

Tim dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau langsung melakukan bedah organ dalam atau nekropsi untuk menyelidiki penyebab kematian. Menurut dokter, ditemukan pembengkakan di bagian mata, pendarahan lambung, paru-paru, limpa dan usus besar.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyimpulkan sementara anak gajah mati karena terserang virus Elephant Endotheliotropic Herves.

Baca juga: Bayi Gajah Sumatra Ditemukan Mati di Perkebunan Sawit

Populasi Menurun

Sementara itu, Populasi gajah Sumatera terus menurun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkirakan jumlah gajah Sumatera di habitat aslinya Provinsi Riau tersisa hanya 200 hingga 300 ekor.

Selama delapan tahun terakhir, ditemukan 28 kasus kematian hewan dilindungi ini. Atau kematian gajah rata-rata 2 hingga 3 ekor per tahun.

Sebagian besar gajah Sumatera mati mengenaskan karena dibunuh dengan cara diracun. Oknum warga memburu satwa endemik ini untuk diambil gadingnya. Gajah liar juga dibunuh karena dianggap hama bagi sebagian petani kelapa sawit.

 

(MGN/Z-9)

Anak Gajah Sumatra Mati di Taman Hutan Raya Riau

Fitra Asrirama AMD A


 

KEMATIAN gajah sumatra kembali terjadi di Provinsi Riau. Seekor anak gajah ditemukan mati pada Sabtu, (12/8) karena diduga terserang virus.

Satwa dilindungi itu terancam punah karena populasinya terus berkurang setiap tahun. Anak gajah sumatra bernama Rizki tersebut ditemukan mati di Pusat Konservasi Gajah, Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasim, Kabupaten Siak.

Tim medis sempat memberikan pengobatan dan merawat Rizki. Namun, hewan betina berumur tiga tahun iti tidak tertolong karena kondisi fisiknya terus melemah.

Tim dokter hewan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau langsung melakukan bedah organ dalam atau nekropsi untuk menyelidiki penyebab kematian. Menurut dokter, ditemukan pembengkakan di bagian mata, pendarahan lambung, paru-paru, limpa dan usus besar.

Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau menyimpulkan sementara anak gajah mati karena terserang virus Elephant Endotheliotropic Herves.

Populasi Menurun

Sementara itu, Populasi gajah Sumatera terus menurun. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memperkirakan jumlah gajah Sumatera di habitat aslinya Provinsi Riau tersisa hanya 200 hingga 300 ekor.

Selama delapan tahun terakhir, ditemukan 28 kasus kematian hewan dilindungi ini. Atau kematian gajah rata-rata 2 hingga 3 ekor per tahun.

Sebagian besar gajah Sumatera mati mengenaskan karena dibunuh dengan cara diracun. Oknum warga memburu satwa endemik ini untuk diambil gadingnya. Gajah liar juga dibunuh karena dianggap hama bagi sebagian petani kelapa sawit.

 

(MGN/Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat