visitaaponce.com

Duet Herman Deru dan Mawardi Yahya Sukses Turunkan Angka Kemiskinan

PERJUANGAN Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) Herman Deru dan Wakil Gubernur (Wagub) Sumsel Mawardi Yahya selama hampir lima tahun jabatan sudah banyak mengukir prestasi bagi keberlangsungan provinsi tersebut.

Begitu banyak program pembangunan yang dilakukan sebagai upaya mensejahterakan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di provinsi tersebut.

Hampir lima tahun menjabat, Gubernur Sumsel Herman Deru tak pernah sekalipun berleha-leha dalam menjalankan tugasnya.

Baca juga: Dorong Penurunan Stunting, Dexa Dan BKKBN Gelar Edukasi bagi Para Bidan

Tekad keduanya untuk menjadikan provinsi ini sebagai Provinsi yang “Maju Untuk Semua” dan mensukseskan program Sumsel Mandiri Pangan demi meningkatnya kesejahteraan masyarakat terus dilakukan.

Di masa kepemimpinannya bersama dengan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Herman Deru terus membangun wilayah yang dipimpinya dengan luas wilayah 91.592,43 kilometer persegi dengan 13 kabupaten dan 4 kota sehingga terus berkembang dalam rangka mewujudkan visi Sumsel Maju untuk Semua.

Pertumbuhan Ekonomi Sumsel 5,23 Persen 

Hal ini dapat dilihat dari beberapa capaian indikator makro Sumsel di antaranya, yakni pertumbuhan ekonomi Sumsel tahun 2022 berhasil bangkit seiring dengan upaya keras yang dilakukan Pemprov Sumsel serta kabupaten/kota sehingga menjadi sebesar 5,23 persen.

“Angka ini meningkat signifikan setelah sebelumnya terkontraksi 0,11 persen di tahun 2020. Capaian ini menjadi yang tertinggi se-Sumatra,” ucap Herman Deru. 

Begitupun produk domestik regional bruto (PDRB) ADHB per kapita Sumsel tahun 2022 meningkat menjadi Rp68,34 juta dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp57,49 juta.

Baca juga: Bulog Sulsel Sebut Masih Ada Cadangan Beras 42 Ribu Ton

Tingkat kemiskinan Sumsel pada September 2022 menurun menjadi 11,9 persen dan merupakan laju penurunan tertinggi secara nasional sekaligus menjadi tingkat kemiskinan terendah dalam dua dekade terakhir di Sumsul.

Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Sumsel dari tahun ke tahun selalu lebih baik dari Nasional.

Pada tahun 2022, TPT menurun menjadi 4,63 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar 4,98 persen dan lebih baik dari nasional yang sebesar 5,86 persen.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumsel tahun 2022 mencapai 70,90 dan merupakan tahun kelima status IPM kategori tinggi.

“Ada juga Gini Rasio yang mencerminkan nilai ketimpangan pendapatan masyarakat di tahun 2022 turun menjadi 0,330 dan lebih rendah dari nasional yang sebesar 0,381,” jelasnya. 

Herman Deru mengatakan, berbagai capaian indikator makro pembangunan di atas tidak terlepas dari dukungan pembangunan infrastruktur, terutama pembangunan jalan sepanjang 1.362,6 kilometer dan 83 jembatan yang tersebar di penjuru Provinsi Sumatra Selatan.

Berbagai infrastruktur lainnya seperti irigasi, normalisasi sungai, tebing penahan longsor, kolam retensi, rumah sakit dan fasilitas kesehatan, hingga sekolah dan sarana prasarana umum lainnya juga telah dibangun dengan dana bantuan keuangan yang bersifat khusus senilai Rp4 triliun selama periode 2019 hingga 2022.

Baca juga: BNPB Antisipasi Peningkatan Karhutla di Sumsel

Sebagai reward atas keberhasilan Provinsi Sumsel dalam menekan laju inflasi, Kementerian Keuangan (Kemenkeu)  menyalurkan dana Insentif daerah sebesar Rp10,32 miliar pada tahun 2022.

Keberhasilan ini juga merupakan buah dari program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan atau GSMP yang digerakkan secara masif untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga secara berkelanjutan dari tingkat rumah tangga.

Program ini merubah pola pikir masyarakat dari pembeli menjadi penghasil produk pangan berupa sayuran, buah-buahan maupun hasil peternakan dari perkarangan rumah sendiri.

Tekan Laju Inflasi Pangan 

Kemandirian pangan ini juga didukung dengan empat inovasi Pemprov Sumsel dalam menekan laju inflasi pangan dengan upaya optimalisasi pasar murah, peningkatan pasokan hasil pertanian, modernisasi sistem pertanian dan peningkatan produksi hasil tani yang disertai dengan edukasi terhadap ribuan petani milenial.

Turunkan Angka Stunting

Hasil lainnya dari GSMP ini, pada tahun 2022 prevalensi “stunting” di Sumsel turun dari 24,8 persen menjadi 18,6 persen. “Angka ini lebih rendah dari prevalensi Nasional dan merupakan penurunan tertinggi dari seluruh Provinsi di Indonesia,” jelasnya.

Bahkan pada Peringatan Hari Keluarga Nasional belum lama ini, Herman Deru pun berhasil menerima penghargaan berupa Anugerah Tanda Kehormatan Satyalancana.

Herman Deru menjadi Gubernur satu-satunya yang mendapatkan Satyalancana Pembangunan dari Presiden RI.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin. Diberikannya penghargaan tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan kepada Gubernur Herman Deru merupakan penghargaan atas jasa-jasanya terhadap negara dan masyarakat dalam lapangan pembangunan negara pada umumnya atau dalam lapangan pembangunan sesuatu bidang tertentu pada khususnya, diantaranya menurunkan angka stunting terbaik nasional sebesar 6,2 persen. 

Tak hanya itu, atas komitmen dan partisipasi aktifnya dalam mensukseskan program Bangga Kencana dan upaya percepatan penurunan stunting di Sumsel, Gubernur Herman Deru juga secara resmi dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting langsung oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.

Ia mengakui penurunan angka stunting ini didapat bukan serta merta hadir begitu saja tapi akumulasi kerjasama dan gotong royong dalam binaan BKKBN dan Menteri Kesehatan serta kekuatan Bupati/Wako dan juga TP PKK di Sumsel. 

Baca juga: Penyaluran Bantuan Pangan Ditarget Selesai Sebelum Lebaran

“Ini kerja nyata yang berhasil dihargai. Dibutuhkan upaya dan strategi khusus agar stunting ini dapat terus ditekan. Selain meningkatkan kolaborasi antar pihak, pengelolaan anggaran dan upaya lainnya pun harus terus fokus dilakukan. Turunnya angka stunting di Sumsel ini karena kerja satu orang saja, tapi semua jajaran bergerak bersama sehingga stunting di Sumsel turun cukup besar,” jelasnya.

Naikkan Kesejahteraan Masyarakat Sumsel

Ditambahkan Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, upaya menanggulangi kemiskinan di Sumsel sudah dilakukan sehingga memberikan perubahan yang nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Sumsel.

“Fokus yang kami lakukan adalah demi kesejahteraan masyarakat Sumsel. Salah satunya dengan melakukan pemerataan dalam pembangunan infrastruktur,” jelasnya.

Menurut Mawardi, saat ini masyarakat cukup merasakan dampak kebijakan yang telah dilakukan Pemprov Sumsel. Namun begitu, peningkatan kinerja tetap harus dilakukan.

“Salah satunya soal stunting. Kita berharap angka stunting ini dapat terus ditekan. Ini bukan hanya tugas dan tanggung jawab kesehatan, tapi semua pihak,” tegasnya. 

Semua upaya yang dilakukan, lanjut Mawardi, tak lepas karena kegigihan Sumsel untuk menjadi daerah yang memiliki peran dalam kemajuan. “Kita harus menjadikan Sumsel ini berperan dalam kemajuan dan kemandirian sehingga Sumsel ini tidak ketergantungan dengan pihak lain,” pungkasnya. (DW/S-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat