Tren Pasar Wisata Bergeser di Kota Malang
![Tren Pasar Wisata Bergeser di Kota Malang](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/7b6bee9dbe2231c1a8cfc8c68b46d81e.jpg)
AKADEMISI Universitas Brawijaya, Kota Malang, Jawa Timur, mengungkapkan fenomena pergeseran segmentasi pasar dan tren wisatawan di tengah pulihnya sektor pariwisata di Malang.
"Tingkat penghunian kamar yang dihitung jumlah tamu, kebanyakan wisatawan memilih hotel nonbintang dan guest house daripada hotel bintang," tegas Peneliti Senior Pusat Penelitian Kebijakan Ekonomi (PPKE) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB-UB) Joko Budi Santoso, Jumat (18/8).
Joko menjelaskan tren saat ini terjadi peningkatan jumlah hotel nonbintang di Kota Malang. Semula 36 hotel nonbintang pada 2021 menjadi 59 hotel serupa di 2022 dan terdapat 121 guest house.
Baca juga : Desa Wisata Baselang Bakung Jaya Hadirkan Agrowisata dan Seni Budaya Lokal
Sedangkan hotel berbintang justru mengalami penurunan dari 46 hotel pada 2021 menjadi 25 hotel di tahun 2022. Bahkan, jumlah restoran menurun semula terdapat 2.015 restoran pada 2020 menjadi 1.474 restoran di 2022.
Kini, tren pelancong lebih demen memilih penginapan ketimbang hotel mewah. Hal itu sejalan dengan kemajuan destinasi wisata tematik di Kota Malang, apalagi Kayutangan Heritage kian berkembang pesat. "Pergeseran segmen pasar dan tren wisatawan ini tentunya harus diantisipasi oleh pelaku perhotelan secara bijak," katanya.
Secara umum, lanjut Joko, Pemerintah Kota Malang berhasil memberikan dukungan pemulihan di sektor pariwisata. Alhasil wisatawan lebih memilih menginap dan kulineran di Kota Malang karena tarif yang kompetitif.
Baca juga : Kunjungan Wisatawan Nusantara Tertinggi Selama 5 Tahun Terakhir
Menurut Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Baihaqi, setelah Kayutangan Heritage masuk 75 desa terbaik ajang Anugerah Desa Wisata berimbas mendongkrak kunjungan wisata. UMKM pun bermunculan terutama usaha kuliner dan oleh-oleh.
Saat ini, terdapat 80.000 UMKM. Sebanyak 21.000 produk UMKM sudah terkurasi sesuai standar. Adapun yang sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 7.000 UMKM dan yang mengantongi sertifikasi halal sebanyak 1.762 UMKM. (Z-4)
Terkini Lainnya
Wisatawan Meninggal Dunia setelah Naik Banana Boat di Trenggalek
Konsep Desa Wisata dan Wisata Pedesaan Harus Dibedakan Secara Jelas di RUU Kepariwisataan
Oknum Petugas Tiket Dikeluhkan Lakukan Pungli di Wisata Sindangkerta Tasikmalaya
Survei: Berlibur ke Luar Kota Lebih Populer daripada Staycation
Mau Wisata Horor? Kunjungi Lawang Sewu Malam Hari lewat Paket KAI Wisata
Dua Wisatawan asal Malang Tenggelam di Pantai Konawe Utara
Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan Harus Konsisten Dilakukan
Artist Playground: Beyond Duality Karya Sastia Naresvari Satukan Keseimbangan di Pullman Bali Legian Beach
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Anara Airport Hotel Perluas Fasilitas dengan Tiga Ruang Pertemuan Baru
Harris Pop! Festival Citylink Gelar Aktivitas Seru Stay Fit Active In Bandung
Liburan di The Luxton Bandung, Benefit di Mana-Mana
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap