visitaaponce.com

Diduga Kelalaian Pemandu, Bapak-Anak Asal Jepang Alami Kecelakaan Flying Fish di Tanjung Benoa Bali

Diduga Kelalaian Pemandu, Bapak-Anak Asal Jepang Alami Kecelakaan Flying Fish di Tanjung Benoa Bali
Ilustrasi - permaian flying fish(Antara)

POLDA Bali sedang menyelidiki kasus kecelakaan flying fish di Tanjung Benoa, Bali. Diduga, akibat kelalaian pemandu, ayah dan anak asal Jepang mengalami kecelakaan. Tragisnya, ayahnya langsung tewas di lokasi. 

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan saat dikonfirmasi, Minggu (20/8), membenarkan terjadi kecelakaan tersebut. Bahkan saat ini Dit Polair telah melakukan proses lidik lebih lanjut. Dit Intelkam Polda Bali sedang berkoordinasi dengan pihak Konsulat Jepang. 

Insiden ini bermula sekeluarga asal Jepang (ayah, ibu, dan 3 orang anak) bermain fly fish di water sport Bali Coral Tanjung Benoa, Jumat (18/8). Awalnya, dua anak korban bermain terlebih dulu selama lima menit dengan dua putaran, dan turun dengan selamat. Di sesi kedua, Kikuchi Satkshi, 60, dan Kikuchi Haruki, 15, menjajal permainan ini. 

Baca juga: Suporter Berulah di Bali, Manajemen Arema FC Minta Maaf

Setelah 40 meter dari pantai, tiba-tiba fly fish oleng. "Kemudian instruktur terjatuh dan disusul ayah-anak  asal Jepang. Kedua  korban terlepas dari pegangan dan terjatuh sekitar 3 meter dari atas air," kisah mantan Kapolresta Denpasar ini mengutip keterangan sejumlah saksi. 

Kedua korban segera ditolong ke daratan. Staf memberi pertolongan awal dengan memompa dada. Anaknya tersadar, namun Satkshi tidak sadarkan diri kemudian dibawa ke RS Surya Husada Nusa Dua untuk mendapatkan perawatan medis. "Di RS korban dinyatakan meninggal dunia. Kemudian jenazah dibawa dan dititipkan ke RSUP Ngoerah Denpasar. Kami masih lekaukan penyelidikan," ujar Kombes Jansen.

Baca juga: Imigrasi Ngurah Rai Diduga Lepas Warga Negara Kroasia yang Berbisnis Ilegal di Bali

Saat ini Kepolisian sudah diperiksa beberapa saksi. Termasuk pengemudi kapal penarik bernama Zaini bersama instruktur Wahyu. "Kami menduga driver boat dan intruktur lalai," beber Jansen.

Korban diketahui tewas setelah flying fish dihantam angin kencang. Korban diketahui bermain wahana wisata bahari dengan sensasi perahu terbang di udara. Mereka memesan
semua permainan tersebut dari pihak PT. Water Sport Bali Coral. "Keduanya dipandu Driver boat bernama Zaini dan intruktur Wahyu. Kedua orang ini diduga diduga lalai karena masih amatir," ujar Jansen.

Kejadian tersebut menggegarkan. Dalam aturan, para pemandu tidak sembarangan melayani para turis bermain flying fish saat gelombang tinggi dan angin kencang. "Angin juga menjadi faktor berbahaya, walaupun ombak terlihat tenang, dan cuaca sedikit mendung," tambahnya. 

Dikatakan faktor alam dapat membahayakan orang yang bermain. Ditambah lagi jika
pemandu yang mendampingi tidak berpengalaman.

Saat bermain flying fish, wisatawan terlentang di atas perahu karet berbentuk seperti kasur, sembari memegang tali. Perahu itu ditarik boat hingga terangkat ke udara. Perahu Wahana water sport itu cukup menantang adrenalin karena wisatawan bisa merasakan sensasi perahu terbang di udara. "Jadi, ayah anak asal Jepang itu terjatuh lantaran ditemani pemandu amatiran. Mereka terjatuh ke air karena faktor angin kencang yang datang tiba-tiba," urainya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat