visitaaponce.com

Harga Bawang Merah di Bantul Merosot Tertolong Cabai Merah

Harga Bawang Merah di Bantul Merosot Tertolong Cabai Merah
Pekerja membawa bawang merah yang akan dipisahkan dari batangnya di Kretek, Bantul, DI Yogyakarta.(Antara/Andreas Fitri Atmoko.)

KALANGAN petani bawang merah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dihadapkan dengan situasi yang tidak menyenangkan. Masa panen saat ini harga bawang merah merosot tajam hingga paling mahal hanya dihargai Rp8.000 per kilogram.

"Minggu-minggu awal bulan lalu, harga masih pada kisaran Rp14.000 per kilogram. Namun sekarang ditawar Rp8.000 per kilogram sudah sangat baik," kata seorang petani bawang merah di Srigading, Kapanewon Sanden, Suroto, Minggu (20/8/2023).

Dengan harga yang sekarang, untuk mengembalikan pembelian bibit saja tidak tercapai. "Bukan karena kualitas, tetapi karena bersamaan dengan daerah lain yang panen raya. Di Jawa Timur, harga bawang merah juga turun tajam," kata Suroto.

Baca juga: Fenomena El Nino, 1.685 Keluarga Klaten Krisis Air Bersih

Untuk mencegah kerugian lebih besar, tambah Prawirorejo, yang juga tetangga Suroto, petani memanen dan menyimpannya di rumah. Bawang merah tersebut, imbuhnya, akan dijual pada saat harga membaik. Diakui, risiko menyimpan bawang merah dalam waktu yang relatif lama yaitu terjadi penurunan bobot. 

Namun kondisi sebaliknya dengan petani cabai merah besar. Saat ini harga cabai merah besar mencapai Rp22.000 per kilogram. 

Baca juga: Diduga Kelalaian Pemandu, Bapak-Anak Asal Jepang Alami Kecelakaan Flying Fish di Tanjung Benoa Bali

"Harga cabai merah besar jenis imperial ini masih cukup menguntungkan," kata Tri Juwanto. Ia mengungkapkan, tanaman cabai merah biasanya ditanam secara tumpang sari dengan tanaman bawang merah atau tanaman lain.

Model penanaman tumpang sari, oleh kalangan petani dilakukan untuk mencegah kerugian yang besar jika harga panen salah satu tanaman yang dibudidayakan di satu lahan itu mengalami kemerosotan. "Jadi kalau seperti sekarang harga bawang merah merosot, petani masih tertolong dengan harga cabai merah besar yang relatif tinggi," kata petani di Sanden tersebut.

Para petani, imbuhnya, sudah hafal dengan kebiasaan fluktuasi harga kedua jenis tanaman tersebut. Menurut pengalamannya, ketika harga bawang merah tinggi, harga cabai merosot. Namun sebaliknya jika harga bawang merah anjlok, harga cabai cukup menolong. Karena itu, ujarnya, kebanyakan petani menanam kedua jenis tanaman ini secara tumpang sari. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat