Harga Bawang Merah di Bantul Merosot Tertolong Cabai Merah
![Harga Bawang Merah di Bantul Merosot Tertolong Cabai Merah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/ab27bed8ac8cf53deb24650c6112b4a7.jpg)
KALANGAN petani bawang merah di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, dihadapkan dengan situasi yang tidak menyenangkan. Masa panen saat ini harga bawang merah merosot tajam hingga paling mahal hanya dihargai Rp8.000 per kilogram.
"Minggu-minggu awal bulan lalu, harga masih pada kisaran Rp14.000 per kilogram. Namun sekarang ditawar Rp8.000 per kilogram sudah sangat baik," kata seorang petani bawang merah di Srigading, Kapanewon Sanden, Suroto, Minggu (20/8/2023).
Dengan harga yang sekarang, untuk mengembalikan pembelian bibit saja tidak tercapai. "Bukan karena kualitas, tetapi karena bersamaan dengan daerah lain yang panen raya. Di Jawa Timur, harga bawang merah juga turun tajam," kata Suroto.
Baca juga: Fenomena El Nino, 1.685 Keluarga Klaten Krisis Air Bersih
Untuk mencegah kerugian lebih besar, tambah Prawirorejo, yang juga tetangga Suroto, petani memanen dan menyimpannya di rumah. Bawang merah tersebut, imbuhnya, akan dijual pada saat harga membaik. Diakui, risiko menyimpan bawang merah dalam waktu yang relatif lama yaitu terjadi penurunan bobot.
Namun kondisi sebaliknya dengan petani cabai merah besar. Saat ini harga cabai merah besar mencapai Rp22.000 per kilogram.
Baca juga: Diduga Kelalaian Pemandu, Bapak-Anak Asal Jepang Alami Kecelakaan Flying Fish di Tanjung Benoa Bali
"Harga cabai merah besar jenis imperial ini masih cukup menguntungkan," kata Tri Juwanto. Ia mengungkapkan, tanaman cabai merah biasanya ditanam secara tumpang sari dengan tanaman bawang merah atau tanaman lain.
Model penanaman tumpang sari, oleh kalangan petani dilakukan untuk mencegah kerugian yang besar jika harga panen salah satu tanaman yang dibudidayakan di satu lahan itu mengalami kemerosotan. "Jadi kalau seperti sekarang harga bawang merah merosot, petani masih tertolong dengan harga cabai merah besar yang relatif tinggi," kata petani di Sanden tersebut.
Para petani, imbuhnya, sudah hafal dengan kebiasaan fluktuasi harga kedua jenis tanaman tersebut. Menurut pengalamannya, ketika harga bawang merah tinggi, harga cabai merosot. Namun sebaliknya jika harga bawang merah anjlok, harga cabai cukup menolong. Karena itu, ujarnya, kebanyakan petani menanam kedua jenis tanaman ini secara tumpang sari. (Z-2)
Terkini Lainnya
Harga Bawang dan cabai Merah Alami Kenaikan
Jawa Tengah Jadi Produsen Bawang Terbesar dan Termahal
Harga Cabai Merah di Medan Turun Drastis
Kawasan Hortikultura 10 Ribu Hektare Tersebar di 13 Kabupaten
Petani Temanggung Diuntungkan oleh Tingginya Harga Bawang
Pemprov Jateng Perkuat Sinergi, Laju Inflasi Aman Terkendali
Kebutuhan Pokok Merangkak Naik di Sejumlah Pasar Tradisional Tasikmalaya
Pasokan Sejumlah Komoditas Pangan Berkurang Akibat Banjir Bandang, Harga Mulai Naik
Permintaan Cabai dari Palu ke IKN Meningkat
Inflasi di Provinsi Lampung pada Maret Terjaga
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap