visitaaponce.com

Jogja Coffee Week Mewadahi Pesatnya Perkembangan Industri Kopi Nusantara

Jogja Coffee Week Mewadahi Pesatnya Perkembangan Industri Kopi Nusantara
Ajang Jogja Coffee Week #3(MI/Ardi Teristi Hardi)

INDUSTRI kopi di tanah air masih terus berkembang hingga saat ini. Kedai-kedai kopi dan bisnis roastery banyak bermunculan seiring tingginya animo masyarakat terhadap bisnis kopi.

Tingginya animo masyarakat terhadap kopi tampak pada gelaran Jogja Coffee Week #3 yang digelar di Jogja Expo Center (JEC), Daerah Istimewa Yogyakarta, 1-5 September 2023. Kegiatan ini melibatkan berbagai pengampu kepentingan di bidang kopi dari hulu sampai hilir, dari petani hingga kedai kopi dan pemerintah.

Salah seorang pengunjung bernama Ferry mengaku, dirinya biasa menghabiskan 14 cangkir kopi sehari. "Saya melihat dua tahun terakhir ini, banyak produk-produk kopi lokal bermunculan dan harga kopi juga agak sedikit naik," kata dia, Sabtu (2/9).

Baca juga : Padukan Manfaat Kopi dan Kolagen untuk Kesehatan Kulit

Menurut dia, perkembangan kopi di tanah air semakin baik karena masyarakat sudah lebih teredukasi tentang kopi. Di saat bersamaan, minum kopi saat ini juga sudah menjadi gaya hidup.

Sebelumnya, Jumat (1/9), dalam sambutannya melalui video, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno juga mengamini pesatnya industri kopi, terutama di dalam negeri. Meningkatnya industri kopi ini juga harus dimanfaatkan oleh pelaku industri kreatif dan pariwisata untuk menyebarluaskan kopi-kopi lokal agar menggema hingga ke dunia internasional.

Baca juga : Fore Coffee Gandeng Cinta Laura untuk Kampanye #FOREssentiallyYou dan #FOREsponsible

Bahkan, menurut dia, karena Indonesia sebagai salah satu penghasil kopi di dunia, para pelaku wisata harus bisa memanfaatkan untuk mengembangkan pariwisata berbasis kopi. Menurut dia, hal tersebut sudah mulai digarap dan hasilnya cukup menggembirakan.

"Banyak potensi industri kopi yang bisa kita ekspor dan kembangkan, seperti destinasi wisata kebun kopi," papar dia.

Ketua Panitia Jogja Coffe Week #3, Rahadi Saptata Abra menyampaikan tema gelaran kali ini adalah 'Future Coffee Culture'. Kegiatan ini diharapkan dapat merekatkan beragam persepsi, ideologi, serta opini dalam kesatuan yang harmoni.

Ia menyebut, pesatnya pertumbuhan industri kopi tidak dipandang dalam nilai rupiah. Namun, pertumbuhan industri kopi menjadi sebuah penanda tumbuhnya industri ekonomi kreatif.

Sekitar 134 peserta berpartisipasi dalam Jogja Coffee Week #3. Kegiatan Jogja Coffee Week meliputi exhibition, kompetisi, talk show, workshop, dan lainnya.

Para pesertanya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Mereka yang terlibat berasal dari petani kopi, roastering, peralatan kopi, dan unsur-unsur lain lain yang melengkapi kopi, seperti susu, sirup, gula aren, hingga susu.

"Event ini merupakan bagian dari upaya kami untuk membangkitkan industri F&B, terutama perkopian yang sempat layu karena pandemi," papar dia.

Ia juga menyampaikan, berkembangnya industri kopi di tanah air tidak lepas dari semakin membudayanya minum kopi di Indonesia. Kedai-kedai kopi dan roastery pun semakin banyak bermunculan sehingga membuat harga kopi juga naik dan diharapkan bisa menyejahterakan petani kopi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DIY, Gusti Kanjeng Ratu Mangkubumi menyampaikan, DIY juga memiliki potensi kopi yang bisa dikembangkan, seperi di Merapi, Suroloyo, dan Menoreh. 

"Kami dari Kadin DIY tentunya mendukung untuk terus mengembangkan kopi, khususnya kopi yang ada di DIY," terang dia.

Asisten Sekretaris Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Tri Saktiyana menambahkan, komoditas kopi bisa dipandang dalam tiga hal, yakni sebagai komoditas pertanian, sebagai produk industri, dan sebagai gaya hidup.

Menurut dia, DIY mempunyai ketiganya, yaitu lokasi pertanian kopi, industri pengolahan kopi, serta budaya minum kopi dengan menjamurnya kedai-kedai kopi. "Kepadatan warung kopi di Jogja paling padat di Indonesia," kata dia.

Dengan pertumbuhan industri kopi yang pesat, ia berharap, perekonomian di Jogja juga bisa terungkit lebih cepat lagi.

Jogja Coffee Week #3 di JEC dibuka mulai pukul 10.00-21.00 WIB dengan tiket masuk Rp30 ribu. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat