Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas HamaTikus
![Petani Pinrang Manfaatkan Burung Hantu untuk Barantas Hama Tikus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/be747f98dda1482b5a91cff1c87f887e.jpg)
PEMANFAATAN burung hantu (tyto alba) untuk menekan populasi tikus, kembali digalakkan oleh penyuluh pendamping teknologi Climate Smart Agriculture (CSA) dari Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project [SIMURP] di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Para petani CSA di wilayah binaan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sawitto, menempatkan Rumah Burung Hantu (Rubuhan) di lahan Demplot CSA.
Koordinator BPP Sawitto, H Kaharuddin mengakui petani di wilayahnya sejak tiga tahun terakhir enggan memasang Rubuhan lantaran menjamurnya sarang walet.
Baca juga: Klaten Kembangkan Habitat Alami Burung Hantu Sebagai Predator Tikus
Burung hantu dituding memangsa burung walet sehingga penggunaan Rubuhan ditinggalkan, bahkan burung hantu ditembaki oleh pemilik ternak walet, padahal persepsi tersebut salah besar.
Guna mengatasi kesalahfahaman tersebut, BPP Sawitto memanfaatkan anggaran SIMURP 2023 untuk mendirikan dua unit Rubuhan pada lahan seluas 50 hektare.
Tujuannya, menjaga ekosistem seraya menggalakkan dan edukasi pada petani tentang pengendalian hama tikus secara alami.
Baca juga: Hama Tikus Serang Tanaman Pertanian Padi di Klaten
Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menggenjot produktivitas adalah dengan mengendalikan organisme pengganggu tanaman (OPT) melalui pengendalian hama terpadu (PHT).
"Tujuan pembangunan pertanian adalah peningkatan produksi, peningkatan kualitas, meningkatkan intensitas pertanaman, serta budidaya yang ramah lingkungan melalui pengelolaan hama terpadu," katanya.
Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi bahwa petani Indonesia tidak boleh tertinggal, karena banyak inovasi teknologi dan mekanisasi dibuat untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Hama dan Penyakit Tanaman Turunkan Produktivitas
"Hama dan penyakit memicu kerusakan tanaman. Akibatnya, produktivitas menurun hingga gagal panen, maka dari itu, hama dan penyakit perlu dikendalikan apabila populasinya melampaui ambang ekonomi," katanya.
Baca juga: Serangan Tikus Ganggu masa Tanam Padi di Indramayu
Salah satu upaya Kementan, kata Dedi Nursyamsi, dalam mendesiminasikan pertanian ramah lingkungan melalui Program SIMURP, yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku petani, sehingga dapat mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern.
Koordinator BPP Sawitto, H Kaharuddin mengatakan burung hantu berdasarkan penelitian 90 persen pemakan tikus, dengan kemampuan memakan tikus per malam minimal tiga ekor dan tetap memburunya jika dilihat meski tidak dimakan.
"Kemampuan utamanya, pengelihatan tajam pada intensitas cahaya minim dan pendengaran peka mampu mendengar tikus cicit sekitar 500 meter. Ketepatan menyambar sangat tinggi tanpa didengar mangsanya, dengan kepakan sayap tanpa suara karena bulunya halus," katanya.
Baca juga: Respons Cepat, Kementan Kawal Petani Purwakarta Kendalikan Tikus
Koordinator POPT, Amirullah, mengatakan di Kabupaten Pinrang sejak 2018 tercatat 35 unit Rubuhan baik melalui bantuan pemerintah maupun swadaya Kelompok tani, namun tiga tahun terakhir cenderung berkurang lantaran menjamurnya masyarakat usaha ternak sarang walet, dan menganggap burung hantu memangsa burung walet.
"Ini juga harus kita luruskan. Burung hantu sama sekali tidak menyerang walet. Waktunya berkeliaran sangat berbeda. Walet keluar sarangnya dari pagi hingga sore hari sebelum kembali ke sarangnya. Sementara aktivitas burung hantu di malam hari, karena siang hari tidur di sarang," katanya.
Amirullah menambahkan, dari hasil pengamatan para POPT, tidak pernah didapati bangkai burung walet melainkan hanya bangkai tikus yang dimangsa burung hantu. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Petani Milenial Perempuan Tingkatkan Jejaring Dorong Produktivitas
55 Petani Muda Terpilih Menjadi Young Ambassador Agriculture 2024
Antisipasi El Nino, Padi Gogo Dikembangkan di Rejang Lebong
Dua Hektare Siap untuk Pembibitan Pisang Cavendish di Mamuju
Pemerintah terus Dorong Petani Sawit Kantongi Sertifikat ISPO
Penentuan Status Kratom Berdampak Terhadap Perekonomian Petani
Kalteng Masih Kekurangan Tenaga Penyuluh Pertanian
Kementan Terus Dorong Peningkatan Kualitas dan Nilai Produk Pertanian
PPIU Jawa Timur Fasilitasi Penyuluh untuk Dukung Petani Muda Banyuwangi
Mahasiswa Polbangtan Perluas Wawasan dengan Kunjungi Balai Embrio Ternak
Penyuluh CSA Dorong Kelembagaan Ekonomi Petani Pinrang Naikkan Omzet
Ukur Emisi Gas Rumah Kaca, Penyuluh CSA Gunakan Sungkup Tertutup
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap