visitaaponce.com

Lahan Pertanian Gagal Panen, Harga Beras di Pasar Belum Normal

Lahan Pertanian Gagal Panen, Harga Beras di Pasar Belum Normal
Sejumlah perani melakukan tanam padi(Antara)

PULUHAN hektare lahan pertanian gagal panen terjadi di wilayah Tasikmalaya. Kekeringan yang terjadi selama ini, berdampak pada harga beras medium maupun premium merangkak naik di sejumlah pasaran.

Ketua Kelompok Tani Sukaluyu, Desa Sukaraja, Adang Sutardi mengatakan, musim kemarau yang terjadi berdampak pada areal pertanian dan banyak pemilik lahah mengalami gagal panen (puso) di Kampung Tejamulti, Sukaluyu dan di kampung lain. Produksi padi justru mengalami penurunan drastis di masa panen dan kebutuhan beras merangkak naik di berbagai daerah.

"Untuk lahan pertanian memang banyak lahan mengalami kekeringan dan berdampak gagal tanam dan gagal panen (puso). Namun, untuk lahan pertanian di Kecamatan Rajapolah yang dimiliki petani paling banyak tandah hujan dan produksi padi menurun drastis dan bagi petani tidak ada satupun yang masuk dalam program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP)," katanya, Sabtu (16/9).

Baca juga : Harga Beras Premium di Tasikmalaya Naik Lagi

Adang mengatakan, banyaknya lahan tandah hujan di daerahnya menyebabkan produksi gabah mengalami penurunan drastis dan para pemilik tidak bisa berbuat banyak dan untuk sekarang ini mereka menganggur. Akan tetapi, untuk harga beras di pasaran memang sudah memberatkan dan harganya Rp 13.500 perkg tapi di minimarket seharga Rp95 ribu per 5 kg.

"Ada sebagian petani menjual gabah kering panen (GKP) seharga Rp6.500 perkg dan gabah kering giling (GKG) Rp7.500 ribu perkg. Namun, bagi petani lainnya ada sebagian telah menjual ada juga disimpan untuk kebutuhan sehari-hari mengingat harga beras selama ini melambung tinggi terutama di pasaran dan heleraran," ujarnya.

Sementara itu, seorang pedagang beras Pasar Cikurubuk, Dindin, 50, mengatakan, kebutuhan beras memang selama ini masih tetap aman tetapi untuk harganya ada perubahan seperti medium sekarang dijual Rp13.500 perkg dan premium Rp14.500 perkg. Akan tetapi, untuk beras pandanwangi dijualnya Rp16.000 perkg dan kenaikan beras disebabkan karena banyak lahan pertanian gagal panen.

"Kami menerima kiriman dari para tengkulak di wilayah Garut, Ciamis, Banjar dengan berbagai jenis beras mulai IR 64, Sadane, dan Mawar. Namun, untuk kenaikan beras terjadi karena banyak lahan mengalami kekeringan dan ada juga gagal panen yang membuat kebutuhan gabah di tingkat petani juga susah didapatkan karena ada sebagian para petani digunakan untuk kebutuhan sehari-hari," tandas dia. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat