visitaaponce.com

Pemadaman Kebakaran di TPA Sarimukti sudah Mencapai 90

Pemadaman Kebakaran di TPA Sarimukti sudah Mencapai 90%
Sampah menumpuk di Bandung dampak terbakarnya TPA Sarimukti(Antara/Raisan Al Farisi)

HASIL pemadaman kebakaran di tempat pembuangan akhir (TPA) sampah Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat, sudah mencapai 90%. Dalam waktu dekat diharapkan seluruh api bisa dipadamkan.

Pernyataan itu diungkapkan Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja di depan para Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (22/9).

TPA Sarimukti sudah lebih dari satu bulan terbakar. Akibatnya, sampah dari Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat tidak bisa dibuang ke sana.

Baca juga : 3 Mobil Damkar Rusak Setelah Bolak-Balik Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti 

“Sarimukti kalau kita lihat sekarang sudah lebih dari 90% sudah padam. Tinggal sisa-sisa beberapa titik. Pemadaman mendapat bantuan dari BNPB, BPBD dan Satgas di lapangan,” tandasnya.

Setiawan menuturkan, Sarimukti sudah dapat membuka beberapa zona untuk menerima kiriman sampah yang tertunda selama kebakaran terjadi. Namun, daya tampung Sarimukti berkurang menjadi 50%.

Baca juga : Gubernur Jawa Barat Minta Bantuan BMKG Padamkan Kebakaran TPA Sarimukti

Dengan demikian, pemerintah kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya harus mengurangi kiriman sampah hingga 50%. Sisanya harus diolah melalui program pemilahan sampah dari sumbernya.

Setiawan juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membakar sampah. Hal itu karena dapat menimbulkan masalah baru, seperti polusi udara.

Solusi yang dirancang pemerintah dalam menangani sampah, lanjutnya, ialah melalui program memilah sampah menuju zero waste.  Kesuksesan program tersebut sangat membutuhkan kerja sama semua pihak, terutama masyarakat.

“Sampah yang menumpuk saat ini masih bisa ditampung di Sarimukti. Tapi yang baru harus dipilah dari sumber penghasil sampah, rumah tangga. Kalau tidak begitu, kita tidak akan pernah selesai,” imbuhnya. (Z-5)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat