visitaaponce.com

Sering Macet, KSP Moeldoko Kunjungi Pelabuhan Sanur

Sering Macet, KSP Moeldoko Kunjungi Pelabuhan Sanur
Moeldoko meminta peran serta pemda Bali terkait kemacetan Pelabuhan Sanur, Bali, karena peningkatan arus penumpang.(MI/Arnold)

KEPALA Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengunjungi Pelabuhan Sanur, Bali, Jumat (22/9) sore guna menindaklanjuti laporan dari anggota tim monitor Proyek Strategis Nasional (PSN). 

"Informasi pertama adalah kemacetan. Saya kira ini terjadi karena perubahan yang terjadi kurang terantisipasi. Sebelum pelabuhan ini dibangun, arus orang yang menyeberang ke Nusa Penida dan Lembongan rata-rata 2.000 hingga 2.500 per hari. Tapi setelah pelabuhan ini beroperasi, arus penumpang tiap harinya mencapai 6.000 hingga 6.500. Ini berimplikasi pada tingginya arus kendaraan yang menuju atau keluar dari pelabuhan dan memicu kemacetan pada jam-jam tertentu," bebernya.

Moeldoko menilai situasi ini perlu dicarikan jalan keluar agar tidak mengganggu kenyamanan pengguna jalan yang tidak ingin ke pelabuhan. Saat ini Pelabuhan Sanur di bawah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Benoa, Moeldoko melihat perlu kolaborasi dengan pemerintah daerah. "Intinya, pemerintah daerah ingin juga mendapat pemasukan untuk asas keadilan," imbuhnya.

Baca juga: Polisi: Uji Coba Rekayasa Lalu Lintas ke Bandara Ngurah Rai Bali Berlaku 22 September

"Sejumlah catatan ini akan segera kita rapatkan (dengan kementerian perhubunang). Prinsipnya kami menjembatani kepentingan semua pihak agar berjalan sesuai harapan," tambahnya. 

Dalam kesempatan itu Moeldoko menepis isu miring dengan program PSN yang saat ini berjumlah 161 di seluruh Indonesia. Moeldoko menegaskan PSN merupakan program yang diarahkan untuk mensejahterakan masyarakat, bukan menyengsarakan. Pelabuhan Sanur, kata Moeldoko contoh PSN yang bermanfaat, selain Nusa Penida dan Nusa Lembongan.

Baca juga: Bule Pemukul Polisi di Bali Hanya Divonis Satu Bulan Kurungan

"Ini salah satu bukti nyata kalau PSN itu membawa manfaat positif. Tadinya wisatawan maupun masyarakat domestik harus menghadapi ketidaknyamanan saat harus naik ke perahu motor. Dengan adanya pelabuhan ini, penyeberangan menjadi lebih nyaman. Kita bangga bisa menyajikan infrastruktur berkelas bagi wisatawan," tuturnya.

Penjabat (Pj) Gubernur Bali SM Mahendra Jaya menyampaikan tiga skema untuk mengatasi kemacetan pada akses keluar masuk pelabuhan yang belakangan kerap menimbulkan kepadatan kendaraan di Jalan By Pass Ngurah Rai. Pertama pembuatan jalan baru sepanjang 1 kilometer, serta menjajaki kerja sama dengan masyarakat pemilik lahan kosong di sekitar pelabuhan untuk dimanfaatkan sebagai kantong parkir. "Karena dari hasil evaluasi, keterbatasan tempat parkir ini sangat mengganggu dan menjadi pemicu kemacetan," katanya.

Selanjutnya, Pemprov Bali juga merancang skema moderat yaitu rencana pembangunan jalan sepanjang 3 kilometer plus satu jembatan. Terakhir adalah skema paling ideal yaitu pembangunan akses jalan langsung dari By Pass Ngurah Rai menuju Pelabuhan Sanur sepanjang 6 kilometer. 

"Ini skema yang paling ideal untuk kelancaran arus penumpang yang memanfaatkan Pelabuhan Sanur," imbuhnya. 

Kepala KSOP Kelas II Benoa Capt Sadeli memberi paparan tentang situasi penyeberangan ke Pulau Nusa Penida dan Lembongan. "Sebelum ada pelabuhan ini, para penumpang mesti melepas sandal karena harus melalui air untuk tiba di kapal penumpang. Sekarang dengan adanya pelabuhan ini, penumpang jauh lebih nyaman. Kami juga menerapkan SOP layanan seperti di Bandar Udara," ujarnya. 

Ia menambahkan, keberadaan pelabuhan ini mendorong peningkatan jumlah penumpang yang sangat signifikan yaitu rata-rata mencapai 6.000 setiap hari. Mengingat intensitas penyeberangan yang kian padat, Sadeli berharap penambahan kapal patroli laut agar pengawasan dapat dioptimalkan. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat