visitaaponce.com

Pengembangan UKMK Sawit Diharapkan Mampu Kurangi Kemiskinan di Sulbar

Pengembangan UKMK Sawit Diharapkan Mampu Kurangi Kemiskinan di Sulbar
Para pembicara dalam FGD UKMK Sawit di Mamuju, Silawesi Barat(dok: Aspekpir)

 

Pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi (UKMK) berbasis kelapa sawit di Provinsi Sulawesi Barat diharapkan mampu mengatasi masalah kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem di Sulawesi Barat. "Pemerintah mengharapkan agar program dan kegiatan dalam memajukan perkebunan kelapa sawit tetap berkelanjutan," katanya saat membuka Focus Group Discussion (FGD) UKMK Sawitku Hebat "Membangun Usaha Kecil, Menengah dan Koperasi (UKMK) Berbasis Kelapa Sawit", di  Mamuju, Selasa (3/10) malam,

Selain itu, kata dia, perlu didorong adanya regenerasi petani kelapa sawit di Indonesia, khususnya di Sulawesi Barat sehingga dapat menjaga keberlanjutan sawit Indonesia dan selalu mengkampanyekan kebaikan-kebaikan perkelapasawitan nasional.  

Pada kegiatan yang dilaksanakan hasil kolaborasi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) bersama Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perusahaan Inti Rakyat (Aspekpir) tersebut, Jamil mengharapkan muncul ide cemerlang dan gagasan baru untuk mendongkrak perekonomian Provinsi Sulbar.  

"Melalui gagasan baru yang dihasilkan, betul betul ke depannya bisa menguntungkan dan membantu pemerintah Sulawesi Barat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah ini," ujar Jamil

Kepala Divisi KUKM BPDPKS Helmi Muhansyah menjelaskan, komoditi kelapa sawit menjadi komoditi strategis dalam mendorong perekonomian dan sebagai sektor penyumbang devisa negara yang sangat besar setiap tahunnya.

Menurutnya berbagai produk turunan sawit yang dapat dikembangkan, melalui FGD ini dapat mewujudkan pengembangan sawit berkelanjutan.  "Tidak semua masyarakat mengetahui turunan sawit. Sehingga ke depan bagaimana mengembangkan sawit ini terus berkelanjutan," ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, BPDPKS telah memiliki program Gebyar UKMK Berbasis Sawit. Melalui program ini diharapkan masyarakat bisa merasakan manfaat kelapa sawit secara lebih besar.

Ketua Umum Aspekpir Indonesia Setiyono mengatakan, petani sawit sangat merasakan manfaat kelapa sawit dalam mengangkat harkat dan martabat petani. Oleh karena itu, dia terus mendorong pengembangan kelapa sawit di Indonesia, baik dalam produksi maupun hilirisasi. "Hal itu lebih mudah dapat diwujudkan dengan adanya kemitraan antara petani dengan perusahaan pekebun," ujarnya.

Dia menjelaskan tanpa adanya kemitraan antara perusahaan perkebunan dan petani, pengembangan kelapa sawit sulit dilakukan sehingga petani kelapa sawit di Sulawesi Barat didorong untuk melakukan kemitraan dengan perusahaan. "Salah satu yang bisa membantu petani dalam meningkatkan produksi kelapa sawit adalah melalui pola kemitraan," ucap Setiyono

Ketua DPD I Aspekpir Sulawesi Barat Budhi Yanto mengatakan program-program pembinaan bagi petani, khususnya dalam mengembangkan usaha kecil, menengah dan koperasi sangat dibutuhkan supaya kehadiran kelapa sawit bisa maksimal dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.

Oleh karena itu, Aspekpir Sulbar mengharapkan dukungan yang tiada henti-hentinya dari BPDPKS dalam menyebarkan dan mengenalkan berbagai produl hilir, produk rumahan maupun produk UMKM sawit ke seluruh petani PIR di Indonesia. "Banyak turunan kelapa sawit yang bisa kita kembangkan," ungkapnya.

FGD tersebut berlangsung hingga  5 Oktober 2023. Pada event tersebut, juga dipamerkan berbagai produk berbasis kelapa sawit, khususnya produk sabun dan kecantikan serta produk-produk UKMK lainnya yang telah berkembang atau dikembangkan di Sulawesi Barat. Kegiatan ditutup dengan field trip ke salah satu pabrik kelapa sawit di Sulbar.(ROAnt/M-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat