visitaaponce.com

Jelang Pemilu, Wapres Minta Semua Daerah Gaungkan Keberagaman

Jelang Pemilu, Wapres Minta Semua Daerah Gaungkan Keberagaman
Wakil Presiden Ma'ruf Amin saat menghadiri kegiatan pembacaan Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Sumut(MI/Yoseph Pencawan)

WAKIL Presiden Ma'ruf Amin meminta semua daerah untuk menggaungkan semangat merajut keberagaman seperti yang dilaksanakan Jam'iyah Batak Muslim Indonesia.

Wapres menilai kegiatan tersebut sangat tepat dilakukan menjelang Pemilu 2024. Terlebih hari ini merupakan hari pertama jadwal pendaftaran calon presiden dan wakil presiden ke KPU.

"Kita harapkan gaung ini bersambut, berkumandang terus di daerah-daerah lain," ungkapnya seusai menghadiri Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Sumut, Jl. Williem Iskandar, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Kamis (19/10).

Baca juga: Tokoh dan Institusi Agama Berperan dalam Penanganan Perubahan Iklim

Wapres mengatakan, kegiatan seperti yang dilaksanakan Jam'iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) perlu dilakukan juga oleh daerah-daerah lain. Bahkan mulai dari tingkat kelurahan, kecamatan, kabupaten dan kota hingga provinsi.

Ikrar merajut keberagaman, menurut Ma'ruf Amin, seperti menyadarkan diri sendiri agar tidak masuk ke kondisi yang menimbulkan perpecahan. Wapres pun memastikan dirinya akan mendukung pihak-pihak lain yang akan menggelar kegiatan serupa, setelah yang diadakan JBMI di Sumut.

Baca juga: Politik Identitas Porak-Porandakan Umat Beragama

JBMI menggelar Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara yang dihadiri sekitar 12 ribu orang. Adapun ikrar yang dibacakan terdiri dari lima poin.

  • Pertama, memegang teguh prinsip-prinsip kebhinekaan dan memperkuat sikap toleransi sesama anak bangsa Indonesia.
  • Kedua, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan penuh rasa tanggung jawab dan cinta tanah air.
  • Ketiga, membangun rasa persaudaraan yang tulus, saling mengasihi dan menyayangi sesama anak bangsa lintas agama, suku dan budaya.
  • Keempat, ikut serta menciptakan rasa damai, sejuk dan bebas konflik antarumat beragama, suku, dan budaya.
  • Kelima, mendukung penuh pemerintah untuk melindungi hak warga negara dalam menjaga harmonisasi antarumat beragama dalam bingkai konstitusional.

Usai pembacaaan ikrar, dilakukan penandatanganan nota kesepahaman "Merajut Keberagaman Nusantara dari Sumatera Utara" oleh para tokoh lintas agama, suku agama dan budaya. 

Pada kesempatan itu Wapres juga meminta JBMI untuk terus berperan proaktif menjadi penjaga terdepan nilai-nilai Pancasila. Dia menekankan, keberagaman dan kesepakatan bangsa harus dihormati dan dijaga bersama.

"Jangan memberi celah pihak manapun untuk menggoyahkan NKRI, termasuk upaya untuk membenturkan keagamaan dan kebangsaan,” tegas Wapres. 

Pj Gubernur Sumut Hassanudin memastikan, selama ini keberagaman yang ada di Sumut tidak dipandang sebagai sumber perbedaan. Namun sebagai energi pemersatu kehidupan yang harmonis dalam keberagaman.

Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun mengatakan acara ini merupakan salah satu ikhtiar untuk merawat keberagaman dan menjaga nilai-nilai luhur. Perbedaan yang ada di tengah masyarakat, termasuk terkait pilihan politik, diharapkan tidak membuat anak bangsa menjadi terpecah-belah dalam kehidupan sehari-hari.

"Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan nafas yang menjadi komitmen kita semua untuk maju bersama. Diperkuat falsafah Batak dalihan na tolu, warisan berharga yang menjadi modal masyarakat Sumatra Utara dalam menjaga toleransi terhadap perbedaan," paparnya.

Dari semangat kegiatan ini, dia juga berharap bisa melestarikan budaya diskusi, guyub dan gotong-royong dalam kehidupan bermasyarakat. (YP/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat