Politik Identitas Porak-Porandakan Umat Beragama
![Politik Identitas Porak-Porandakan Umat Beragama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/b0819f031eded09c558bce62d1dd1a43.jpeg)
Kebersamaan dalam keragaman di Indonesia harus dijaga dari berbagai praktik pecah belah bangsa seperti politisasi agama. Bahkan, intoleransi yang muncul akibat politisasi agama mampu menciptakan konflik horizontal antarmasyarakat yang tidak berkesudahan.
Bangsa Indonesia hendaknya perlu mewaspadai tindakan-tindakan intoleransi atau politik identitas yang mengatasnamakan agama melalui penguatan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila.
“Politisasi agama inilah yang memorak-porandakan agama di dunia, betul-betul menjadi korosif dan menimbulkan konflik yang tidak berkesudahan,” tutur Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia Islah Bahrawi dalam siniar yang mengupas tentang Bung Karno dan Toleransi, Jumat (9/6).
Baca juga: NasDem Sejalan dengan Gus Yahya soal Kepemimpinan Bermoral Pemilu 2024
Dalam siniar yang dipandu Panji Rahardian, Islah mengungkapkan politisasi agama dilakukan oleh kelompok-kelompok yang menjadikan agama menjadi kendaraan politik untuk mencapai kekuasaan. Politisasi agama sangat erat kaitan dengan radikalisme, yang menyangkut perilaku intoleran. Pada umumnya, kekerasan yang dilakukan kelompok berbasis agama, memiliki tujuan-tujuan politik tertentu.
“Orang yang menunggangi agama sebagai kendaraan untuk meraih kekuasaan, nantinya ketika Ia berkuasa dapat melakukan kejahatan dengan membawa dalil agama sebagai pembenaran,” kata Islah.
Agama, lanjut dia, sejatinya hadir sebagai penguat hubungan antarmanusia meski berbeda iman. Masyarakat, imbuhnya, menjadikan agama sebagai jembatan penghubung kepada sang pencipta.
Murah, mudah, instan
Islah mengakui, tidak sedikit tokoh politik yang memolitisasi agama untuk memperoleh kekuasaan dan justru mendegradasikan tujuan suci dari esensi agama.
“Politisasi agama ini kan murah, mudah, instan, kalau sudah atas nama agama mudah orang ditipu. Kejahatan atas nama agama akan selalu terlihat terhormat. Nah ini yang membuat banyak orang pada akhirnya menggunakan platform agama sebagai tunggangan politik,” ungkap Islah.
Baca juga: Pengamat Sebut Politik Identitas tidak Relevan untuk Pilpres 2024
Ia juga menuturkan, dengan adanya politisasi agama bukan berarti agama harus dilarang dalam politik. Agama memiliki peran dalam politik sebagai upaya untuk mengawal produk politik yang diciptakan, tetapi bukan untuk digunakan sebagai kendaraan politik. Oleh karena itu, sambung Islah, kita harus menjaga Pancasila dari gerakan ekstremisme yang ingin menumbangkannya.
Baca juga: SMRC: Agama Masih jadi Pertimbangan Penting Pilihan Politik
“Hal-hal seperti ini tidak boleh kita beri ruang. Agar aksi radikalisme yang ingin menumbangkan Pancasila dan ingin menguasai negara ini dapat kita tanggulangi,” pungkas Islah. (X-7)
Terkini Lainnya
Baca juga: NasDem Sejalan dengan Gus Yahya soal Kepemimpinan Bermoral Pemilu 2024
Murah, mudah, instan
Baca juga: Pengamat Sebut Politik Identitas tidak Relevan untuk Pilpres 2024
Baca juga: SMRC: Agama Masih jadi Pertimbangan Penting Pilihan Politik
Polri Perpanjang Operasi Pencegahan Penyebaran Paham Radikalisme di Sulteng
Komnas Perempuan Kecam Tindakan Intoleransi dan Kekerasan terhadap Mahasiswa Universitas Pamulang
Toleransi dalam Keberagaman ala Warga Rusun Gading Nias
Moderasi Beragama untuk Menepis Intoleransi Ekonomi
Warga Kalibata City Rayakan Puncak Perayaan Natal dan Tahun Baru
Depok Kota Paling Tidak Toleran, Apa Kata Wali Kotanya?
Terjadi Peningkatan Migrasi Radikalisasi di Kalangan Remaja
Kepala BNPT: Polisi harus Jaga Generasi Muda dari Virus Intoleran
Rekam Jejak Anies Runtuhkan Stigma Intoleran
Pengamat: Moderasi Beragama Penyelamat Generasi Muda Hadapi Polarisasi
Program Gubernur Mengajar, Ganjar Rangkul Sekolah Cegah Radikalisme-Bullying
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap