Hutan Lindung Liang Anggang kian Tergerus
KONDISI Hutan Lindung Liang Anggang di Kota Banjarbaru, ibu kota Provinsi Kalimantan Selatan, kian tergerus. Lebih separuh dari luas kawasan hutan lindung Liang Anggang Blok I dan II telah beralih fungsi serta sebagian lain rusak dan rawan terbakar.
Hal ini dikemukakan Kepala Bidang PPDAS Dinas Kehutanan Kalsel, Alif Winarto, Rabu (24/10). "Di Kota Banjarbaru terdapat hutan lindung Liang Anggang Blok I dan II yang kondisinya sebagian telah beralih fungsi untuk berbagai kepentingan. Kawasan ini merupakan etalase provinsi karena merupakan ibu kota dan berdekatan dengan Bandara Syamsudin Noor," tuturnya.
Menurut Alif, keberadaan HL Liang Anggang yang sebagian besar wilayahnya merupakan lahan gambut perlu mendapat perhatian khusus akibat maraknya alih fungsi untuk berbagai kepentingan seperti pertanian, perkebunan, dan permukiman. Di samping itu, kondisi lahan gambut yang sudah kering dan rusak sehingga rawan terbakar.
Baca juga: Balai Wilayah Sungai Kalimantan Lakukan Survei Geolistrik
Tercatat luas HL Liang Anggang Blok I seluas 966 hektare sekitar 500 hektare di antaranya sudah beralih fungsi. Kondisi serupa juga terjadi pada Blok II seluas 1.290 hektare sebagian besar sudah beralih fungsi untuk berbagai kepentingan. "Fungsi lindungnya sudah jauh berkurang dan rawan konflik," ujarnya.
Dinas Kehutanan Kalsel sendiri dikatakan Alif menjadikan keberadaan hutan lindung, hutan produksi, dan hutan produksi khusus yang berada pada lahan gambut kritis menjadi sasaran rehabilitasi hutan dan lahan. Di kawasan ini telah dilakukan penanaman dalam Gerakan Nasional PPDAS seluas 17 hektare serta penanaman lewat skema IPPKH Indocement seluas 458,67 ha. Sayang sebagian tanaman penghijauan di HL Liang Anggang ikut terbakar.
Baca juga: Mahasiswa Pertanian ULM Ciptakan Aplikasi Bantu Petani Atur Dosis Pupuk
"Untuk melindungi wilayah ini kita telah membangun posko dan menempatkan petugas patroli. Ada juga izin HKm seluas 125 hektare yang diberikan kepada Masyarakat Peduli Gambut Suka Maju. Kita harapkan ke depan kawasan HL Liang Anggang dapat terlindungi baik ekosistem dan fungsinya juga ada rehabilitasi produktif berbasis ekonomi masyarakat," tambah Alif.
Di setiap musim kemarau kawasan HL Liang Anggang menjadi salah satu daerah rawan terbakar dan pemicu munculnya kabut asap. Meski sudah jauh berkurang karena aksi pembasahan gambut, hingga kini titik api masih sering muncul di kawasan ini. (Z-2)
Terkini Lainnya
Kekeringan Ancam Eksistensi Ribuan Hektare Hutan Lindung di Ile Lewotolok NTT
Komisi IV: Banjir Bandang di Sumbar Akibat Pemerintah Tak Kontrol Kawasan Hutan Lindung
Kepala Desa di Sulawesi Selatan Ditangkap akibat Rusak Hutan Lindung
Tiga Orangutan Dilepasliarkan di Hutan Lindung Gunung Mesangat
Kementerian ATR/BPN Pdanakan Mafia Lahan yang Jual Beli Kavling di Hutan Lindung Batam
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap