visitaaponce.com

Bantu Warga Penuhi Kebutuhan Pokok, Pemkab Sleman Perpanjang Pelaksanaan Pasar Murah

Bantu Warga Penuhi Kebutuhan Pokok, Pemkab Sleman Perpanjang Pelaksanaan Pasar Murah
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa(MI/Agus Utantoro)

PEMERINTAH Kabupaten Sleman memutuskan untuk memperpanjang pelaksanaan pasar murah yang digelar di 17 kapanewon (kecamatan). Hal ini dimaksudkan untuk membantu masyarakat di berbagai pelosok kabupaten agar dapat memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang di bawah harga yang berlaku di pasar.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan operasi pasar lanjutan itu akan berlangsung selama November-Desember dan jika diperlukan Pemkab akan menambah sediaan atau stok.

"Ini kami lakukan untuk menekan harga karena berbagai harga kebutuhan pokok terus mengalami kenaikan. Dengan pasar murah ini kami harap, masyarakat bisa mendapatkan dengan harga yang terjangkau," kata Danang, Snein (30/10).

Baca juga : Wagub Sulteng Perintahkan TPID Gencarkan Pasar Murah Beras

Periode penggelaran pasar murah sebelumnya, September-Oktober juga di 17 kapanewon, kata Danang, mampu mengurangi harga dan menekan laju kenaikan. Namun demikian, jelasnya, Pemkab Sleman memandang harga-harga masih cukup tinggi sehingga diputuskan untuk menggelar pasar murah periode kedua.

Menurut dia, sasaran pelaksanaan pasar murah untuk memastikan terjaganya daya beli masyarakat dan terjaganya sediaan atau stok bahan kebutuhan pokok di pasaran.

Baca juga : Harga Beras belum Terkendali

"Untuk dapat mengakses, saat transaksi warga harus menunjukkan KTP yang menunjukkan dia warga Sleman atau dokumen lain yang menunjukkan dia bermukim di Sleman," kata Wabup.

Ia berharap, pelaksanaan pasar murah ini juga akan menyentuh warga miskin atau rentan miskin sehingga mereka tidak terlalu terbebani dengan kenaikan harga.

Kepala Disperindag Kabupaten Sleman RR Mae Rusmi Suryaningsih memastikan, untuk penyelenggaraan pasar murah ini Pemkab Sleman akan menambah stok barang.

Menurut dia, penambahan itu antara lain untuk komoditas gula pasir, minyak goreng dan sebagainya yang bukan beras.

Khusus gula pasir, Mae Rusmi mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ini mengalami kenaikan harga di pasaran. Untuk pembeliannya, Mae Rusmi membenarkan ada pembatasan jumlah yang bisa dibeli. Pembatasan itu antara lain, beras maksimum 10 kilogram, gula pasir maksimal 5 kilogram, minyak goreng maksimal 2 liter, tepung terigu maksimal 5 kilogram, telur ayam maksimal 2 kilogram.

Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi aksi borong. Sedangkan untuk harga, beras kualitas medium dijual dengan harga Rp51.000 per kantong 5 kilogram dan Rp58.000 untuk beras kualitas premium kemasan 5 kilogram produk  Beraskita dan Rp59.000 per kantong 5 kilogram produk Bawana. Gula pasir Maniskita Rp12.000 per kilogram, minyak goreng Minyakkita Rp11.500 per liter, tepung terigu Tulip Rp8.500 per kilogram dan telur ayam Rp22.000 per kilogram. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat