Bali Tolak Program Penyebaran 200 Juta Telur Nyamuk Wolbachia
![Bali Tolak Program Penyebaran 200 Juta Telur Nyamuk Wolbachia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/097029abe05440df33d7e5c9bac737d8.jpg)
PENJABAT Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya secara tegas menolak pilot projects penyebaran 200 juta telur nyamuk Wolbachia yang rencananya akan disebar di Kota Denpasar dan Singaraja Bali. Telur nyamuk Wolbachia disebar dengan tujuan menekan angka penularan kasus demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti.
Namun sayangnya, Mahendra Jaya tidak menjelaskan secara saintifik alasan penolakan tersebut.
Dia hanya menegaskan bahwa penolakan tersebut dilakukan karena pilot projects penyebaran telur nyamuk Wolbachia ini belum disosialisasikan kepada masyarakat luas sehingga terjadi banyak penolakan.
Baca juga: Ahli Medis Bantah Nyamuk Wolbachia Sebarkan Genetik LGBT
"Bali menolak dengan tegas. Sebab program ini belum disosialisasikan secara masif ke masyarakat luas," ujarnya Minggu (19/11).
Ia mengatakan, di Bali sendiri terjadi pro dan kontra. Di Bali banyak masyarakat yang menolak. Bila masyarakat banyak yang menolak, maka program ini harus ditunda.
Baca juga: Kemenkes Tegaskan Wolbachia Tidak Timbulkan Penyakit Baru
"Kami tidak mau masyarakat Bali terbelah. Jadi perlu sosialisasi, masyarakat harus menerima. Kalau masyarakat Bali menolak maka ini harus ditunda. Kami tidak ingin masyarakat terbelah dan tidak kondusif," ujarnya.
Sekalipun tegas menolak, tetapi Mahendra Jaya tidak mengumumkan secara resmi kepada masyarakat luas. Hal ini karena dikhawatirkan adanya berbagai polemik dan bisa berdampak kepada pariwisata Bali.
Sebelum penolakan tersebut, banyak video penolakan berseliweran di berbagai platform media sosial. Salah satunya berasal dari Prof. Richard Claproth yang mengatakan bahwa telur nyamuk Wolbachia itu bagian dari rekayasa genetika yang secara teknologi berbahaya bagi keamanan nasional Indonesia.
Bahkan, ribuan telur nyamuk Wolbachia itu saat ini sudah berada di Lovina Bali. Saat dikonfirmasi ke pihak terkait, terutama Dinas Kesehatan Provinsi Bali, pihaknya mengaku tidak tahu menahu soal ini. Made Mahendra Jaya juga mengatakan tidak mengetahui soal keberadaan telur nyamuk Wolbachia di Lovina Bali.
Ia sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengeceknya. Namun setelah dilakukan penelurusan tidak ditemukan ribuan telur nyamuk Wolbachia tersebut.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Peningkatan Kasus DBD bukan karena Wolbachia
Kasus DBD Naik, Menkes Minta Masyarakat tidak Panik
Teknologi Wolbachia Dianggap Terobosan Pengentasan DBD di Hulu
Wolbachia Tekan Jumlah Kasus DBD di Yogyakarta
Kemenkes Berencana Bangun Pabrik Telur Nyamuk Wolbachia. Dimana Lokasinya?
Sekelompok Warga Bandung Demo Tolak Penyebaran Nyamuk Wolbachia
Nyamuk Wolbachia Akan Disebar di Jakarta Untuk Tekan Angka DBD, ini Lokasinya
Dengue Digital
Kemenkes Tegaskan Tak Ada Korelasi Keganasan DBD dengan Nyamuk Wolbachia
Waspada, Anak Usia 5-14 Tahun Terbanyak Kena Demam Berdarah
Demam Berdarah Dengue: Ancaman Nyawa yang Dapat Dicegah
Waspada! Cuaca tak Menentu Picu DBD
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap