Pemkot Malang Deklarasikan Aksi Kelola Sampah Rendah Karbon
![Pemkot Malang Deklarasikan Aksi Kelola Sampah Rendah Karbon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/3d18be370e937b7d60af1ae799110396.jpg)
PEMERINTAH Kota Malang, Jawa Timur, mendeklarasikan aksi kolaboratif pengelolaan sampah rendah karbon. Upaya ini menindaklanjuti peresmian Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah Supiturang oleh Presiden Joko Widodo.
"Nanti akan membuat perda tentang retribusi sampah mengatur hasil pengelolaan sampah di Supiturang. Sehingga sampah yang sudah dihasilkan TPA bisa berdampak pada PAD (pendapatan asli daerah)," tegas Penjabat Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Jumat (15/12).
Ia menjelaskan pengelolaan persampahan perlu kolaborasi melibatkan semua elemen masyarakat. Tujuannya agar sampah belum terkelola menjadi semakin berkurang.
Baca juga : Atasi Persoalan Sampah di Bandung Raya, Pemprov Jawa Barat Bentuk Satgas
"Pengelolaan persampahan sudah dilakukan, tapi masih ada sampah tidak terkelola. Data Dinas Lingkungan Hidup tadi sebanyak 1,86% dari timbulan sampah," katanya.
Upaya kolaborasi, lanjutnya, untuk meningkatkan kesadaran. Pasalnya, persoalan sampah itu bukan saja tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.
Baca juga : Bersih-Bersih Kali Pulo Melalui Program BRI Jaga Sungai Jaga Kehidupan
"Semakin ke sini, timbulan sampah semakin tinggi. Itu artinya sampah belum terkelola akan semakin besar. Karena itu diperlukan aksi kolaboratif sebagai bentuk tanggung jawab bersama," ucapnya.
Untuk itu, pemilahan sampah dari hulu ke hilir diharapkan mengurangi sampah secara signifikan. Solusinya, semua elemen masyarakat dilibatkan. Mereka pun menandatangani deklarasi "Kuthone resik, rezekine apik". Namun, guna mencapai spirit tersebut kuncinya peningkatan kesadaran.
"Jangan membuang sampah secara sembarangan apalagi membuang ke sungai," ujarnya.
Sesuai data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional, timbulan sampah harian di Kota Malang sebanyak 778.34 ton atau 284.095,41 ton per tahun pada 2023.
Sampah terbanyak 54.39% sisa makanan menyusul kayu ranting 13.60%, kertas karton 13,66%, karet dan kulit 10,39%. Sampah plastik 0,98%, logam 0,21%, kain 1,78%, kaca 1,78% dan sampah lainnya 10,39%.
Sumber sampah terbesar dari rumah tangga mencapai 47,11%. Setelah itu perkantoran, perniagaan, pasar, fasilitas publik, kawasan dan lainnya.(Z-5)
Terkini Lainnya
Bank Sampah harus Berbadan Hukum untuk Permudah Akses Pembiayaan
IWAPI dan KLHK Menyerahkan Bantuan Motor Sampah untuk Pengelolaan Sampah dan Penghijauan
Pembatalan Pemenang Tender PSEL Tunjukkan Tata Kelola Pemerintahan Kota Bekasi belum Optimal
Balon Berisi Sampah dari Korea Utara Terdeteksi Menggandung Parasit
1,5 Bulan ke Depan, Sampah di Sungai Citarum Wilayah Batujajar Bisa Bersih
Kerahkan 1000 Petugas Kebersihan, Sampah Puncak HUT Jakarta Capai 33 Ton
Paris 2024 Diharapkan Menjadi Contoh Olimpiade Ramah Lingkungan
Mowilex Ajak dan Edukasi Masyarakat Turut Kurangi Jejak Karbon
Material Kayu Berkelanjutan Solusi Iklim bagi Desain Furnitur
Ikut COP 28, Vale Indonesia Ungkap Komitmen Rendah Karbon
Bertemu Para CEO Silicon Valley, Airlangga: Indonesia Akan Menjadi Hub Digital Global Rendah Karbon di Asia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap