visitaaponce.com

Material Kayu Berkelanjutan Solusi Iklim bagi Desain Furnitur

Material Kayu Berkelanjutan Solusi Iklim bagi Desain Furnitur
Seminar Mengenal Material Kayu dari Sumber Yang Berkelanjutan Sebagai Solusi Iklim Bagi Desain Furnitur, Interior, dan Konstruksi.(Dokpri.)

KAYU merupakan salah satu sumber daya alam paling serbaguna di dunia. Jika digunakan pada furnitur, interior, dan bahan bangunan, material kayu ini dapat tahan lama, didaur ulang, indah, dan memiliki jejak karbon lebih rendah dibandingkan bahan lain. Meningkatnya kesadaran tentang manfaat kayu bagi lingkungan dan mencegah perubahan iklim dikombinasikan dengan kemajuan teknologi dan manufaktur kayu menjadikan desain dan bangunan kayu yang tidak hanya memungkinkan tetapi juga aman dan hemat biaya.

Kayu dengan jenis dan teknologi saat ini dapat menggantikan beton untuk bangunan. Pada sisi desain kayu dapat memberikan kenyamanan, keindahan, dan merupakan material terbarukan. Namun material kayu yang diperoleh dari sumber yang tidak berkelanjutan tentu berpotensi merusak kelestarian hutan dan berdampak terhadap perubahan iklim. 

Selain itu masih banyak aspek yang perlu diketahui bagi para pelaku industri, khususnya para desainer interior, furnitur, dan konstruksi, dalam memilih material kayu untuk itu. Himpunan Desainer Mebel Indonesia (HDMI), Pradita University, dan Forest Stewardship Council (FSC) melakukan kolaborasi dalam bentuk memberikan edukasi berupa seminar dengan tema Mengenal Material Kayu dari Sumber Yang Berkelanjutan Sebagai Solusi Iklim Bagi Desain Furnitur, Interior, dan Konstruksi di Tangerang, Jumat (8/12).

Baca juga: HIKMI dan Kemenperin Bahas SDM Industri Mebel dan Kerajinan Nasional

"Sebagai seorang desainer, arsitek, pembangun, atau pengembang, perlu mengetahui material kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab serta perlu mengetahui peraturan perundang-undangan terkait dengan perlindungan habitat satwa liar, melindungi sungai, danau, dan siklus kehidupan manusia dari dampak berbahaya akibat perubahan iklim. Untuk itu hari ini kami berkolaborasi dengan Pradita University dan FSC Indonesia guna melalukan edukasi yang tepat sasaran," papar Ira Samri, Ketua HDMI.

Rektor Pradita University Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit menyatakan dalam konteks penggunaan kayu berkelanjutan sebagai solusi untuk perubahan iklim. Ada beberapa aspek penting yang harus diperhatikan. Pertama, sumber kayu harus berasal dari hutan yang dikelola secara berkelanjutan yakni penebangan dilakukan dengan mempertimbangkan regenerasi dan keanekaragaman hayati. Kedua, proses pengolahan kayu harus ramah lingkungan, minim penggunaan bahan kimia berbahaya, dan efisien dalam konsumsi energi. 

Baca juga: Furnitur Kayu dari Sumber Berkelanjutan Semakin Diminati

Ketiga, desain produk, baik dalam industri furnitur maupun konstruksi, harus mengutamakan prinsip berkelanjutan, mencakup durabilitas, kemudahan perbaikan, dan potensi daur ulang. Keempat, pendekatan ini juga harus memperhitungkan aspek sosial, seperti mendukung ekonomi lokal dan memastikan praktik perdagangan yang adil. Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, penggunaan kayu berkelanjutan tidak hanya membantu mengurangi dampak negatif terhadap iklim, tetapi juga membuka jalan bagi inovasi dan berkelanjutan dalam industri furnitur dan konstruksi.

"Kami di FSC memberikan jaminan bahwa material kayu yang digunakan berasal dari hutan yang dikelola dengan standar yang ketat. FSC menyeimbangkan kebutuhan seluruh pemangku kepentingan hutan dari sisi ekonomi, sosial dan ekologi sehingga hutan memberikan solusi untuk masalah iklim untuk generasi mendatang," ujar Hartono Prabowo, Technical Director FSC Indonesia.

Dekan Fakultan Kehutanan dan Lingkungan IPB University Prof. Dr. Ir. Naresworo Nugroho, MS menambahkan kayu untuk mebel dan bangunan merupakan material yang tahan lama dan ramah lingkungan selama menerapkan teknologi yang tepat. Tentu tidak mudah untuk mengubah pemahaman bahan baku kayu sebagai material yang kuat untuk mebel dan bangunan. Oleh karena itu, ia menyambut baik program edukasi yang berdampak positif terhadap hutan dan lingkungan. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat