visitaaponce.com

Ledakan Smelter Nikel, Jatam Minta Penegakan Hukum pada Korporasi

Ledakan Smelter Nikel, Jatam Minta Penegakan Hukum pada Korporasi
Tungku nikel meledak, Morowali.(Dokpri.)

KOORDINATOR Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Melky Nahar meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas kecelakaan kerja di pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) nikel milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) di kawasan industri Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Terjadi ledakan tungku di smelter ITSS, sehingga memicu kebakaran hebat sekitar pukul 05.30 Wita, Minggu (24/12). Kecelakaan tersebut menewaskan 13 pekerja.

"Ya ini mesti diusut tuntas. Penegakan hukumnya mesti diarahkan kepada korporasi," tegasnya saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (24/12). Pabrik ITTS berada di area PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP). 

Baca juga: Jenazah Korban Ledakan Tungku Nikel Dipulangkan ke Kampung Halaman

Melky menyebut kecelakaan kerja kerap terjadi di kawasan industri tersebut. Ia pun menuding penerapan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dijalankan optimal, sehingga terjadi kecelakaan yang menelan nyawa pekerja. 

"Ini bukan kecelakaan pertama, tetapi sudah berulang. Ledakan tungku smelter nikel PT ITSS merupakan fenomena puncak gunung es yang terus dibiarkan," ungkapnya.

Selain keterlibatan aparat, Melky meminta pemerintah pusat tidak berdiam diri atas kecelakaan kerja di pabrik-pabrik smelter di kawasan IMIP. Menurutnya, pembangunan smelter tambang untuk mendorong hilirisasi mineral seharusnya berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat, bukan membahayakan atau menyengsarakan warga sekitar dan pekerja.

Baca juga: Puluhan Korban Luka Ledakan Tungku Nikel Jalani Perawatan

"Jangan sampai pemerintah abai dan tidak tegas soal masalah ini. Pasalnya, program kebanggaan Jokowi terkait hilirisasi ini telah memakan korban banyak dan mencemari lingkungan," pungkas Melky.

Terpisah, Kepala Divisi Media Realtions PT IMIP Dedy Kurniawan mengungkapkan korban meninggal dunia terdiri atas delapan tenaga kerja asal Indonesia dan lima tenaga kerja asing. Sementara itu, korban luka-luka sedang mendapatkan penanganan medis.

"Saat ini PT IMIP terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menginvestigasi hingga penanganan korban," tegas Dedy. Pihak manajemen PT IMIP tengah berkoordinasi untuk penanganan krisis seluruh aspek, antara lain mencakup penyiagaan keamanan dan keselamatan karyawan, klinik medis, sekuriti, dan penyediaan informasi kepada publik. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat