visitaaponce.com

Kalimantan Selatan Rawan Bencana Hidrometeorologi

Kalimantan Selatan Rawan Bencana Hidrometeorologi
Anak-anak bermain air saat banjir di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Jumat (17/3/2023).(AFP/BAYU PRATAMA S)

HUJAN deras disertai angin kencang terus melanda sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam beberapa pekan terakhir. Daya dukung lingkungan yang rendah menyebabkan Kalsel rawan bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengajak semua pihak untuk menyukseskan program revolusi hijau melalui penanaman pohon besar-besaran dalam rangka pemulihan kerusakan lingkungan sekaligus upaya mencegah terjadinya banjir dan tanah longsor.

"Upaya pemulihan kerusakan lingkungan hanya dapat dilakukan dengan gotong royong semua pihak, baik pemerintah sektor swasta dan masyarakat," tuturnya.

Baca juga: Pasar Terapung Hingga Batu Permata Wisata Andalan Kalsel di Mancanegara

Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan komitmen bersama pemerintah daerah dan perusahaan PPKH untuk melaksanakan rehabilitasi DAS di wilayah Kalsel yang disebut Deklarasi Pamaton. Kewajiban rehabilitasi DAS perusahaan PPKH di Kalsel mencapai 63 ribu hektare lebih.

Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL) Kementerian LHK Hanif Faisol Nurofiq mengatakan Kalsel memang merupakan wilayah rawan bencana hidrometeorologi akibat rendahnya daya dukung lingkungan.

Baca juga: Masyarakat Kalsel Antusias Ikut Jalan Sehat Batfest 2023

"Apabila terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi maka wilayah Kalsel akan mengalami banjir. Ini salah satunya disebabkan rendahnya daya dukung lingkungan," ungkapnya.

Hanif menyoroti peristiwa bencana banjir besar yang melanda 11 wilayah Kalsel pada awal 2021 yang menyebabkan 35 orang tewas, ratusan ribu warga mengungsi dengan nilai kerugian mencapai Rp21 triliun. Bencana itu tidak hanya disebabkan faktor alam berupa tingginya curah hujan tetapi kondisi kerusakan DAS dan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup (D3TLH) yang rendah. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat