Makassar Menuju Resilient City, dengan Pertumbuhan yang Inklusif
WALI Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengungkapkan tekad dan komitmennya menjadikan Kota Makassar sebagai kota yang tangguh atau resilient city dengan pertumbuhan yang inklusif. Wali Kota yang akrab disapa Danny Pomanto ini yakin bahwa kota yang mampu bertahan dan pulih dari berbagai tantangan dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi warganya. Hal ini tecermin dalam berbagai inisiatif untuk mengatasi dampak perubahan iklim, kondisi ekonomi, dan tantangan sosial lainnya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Makassar adalah dampak dari perubahan iklim global. Dengan suhu bumi yang terus meningkat, maka krusial bagi Kota Makassar untuk menjadi tangguh terhadap berbagai bencana alam.
“Satu kata yang paling penting adalah resiliensi atau daya tahan. Secara tersistem, kota ini harus menjadi kota yang tangguh terhadap bencana alam. Kalau kita dapat bencana, kita cepat recovery. Masyarakat bisa tahu kalau banjir apa yang dilakukan,
bagaimana memitigasi banjir, apa yang dilakukan kalau ada angin puting beliung, begitu juga kalau terjadi kekeringan,”
ungkap Danny.
Baca juga: Danny Pomanto Sukses Torehkan Kepemimpinan di Makassar
Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi global juga menjadi perhatian serius. Danny mencatat fluktuasi akibat peristiwa-peristiwa internasional, seperti perang di berbagai negara. Oleh karena itu, menciptakan ekonomi yang stabil dan tahan terhadap gejolak global menjadi prioritas Danny dalam merancang kebijakan di Kota Makassar.
“Sehingga saya kira intervensi pemerintah dan pelibatan masyarakat atau public engagement menjadi kunci. Maka pemerintah kota memiliki beberapa program-program unggul, salah satunya Lorong Wisata,” sebutnya.
Kata Danny, lorong di Makassar merupakan sel kota sehingga kolaborasi untuk membangun pemberdayaan manusia menjadi sirkulasi ekonomi harus dimulai dari lorong, dan Lorong Wisata mewujudkan inklusifitas tersebut.
“Inklusif sejatinya ialah Lorong Wisata itu sendiri. Program yang melibatkan semua elemen masyarakat dengan multi inovasi beserta 21 konten di dalamnya ini menghasilkan kemandirian pangan. Dari pemenuhan kebutuhan sendiri, ditanam sendiri, menghasilkan sosial kohesi yang bagus, adanya sirkulasi ekonomi, menggabungkan dengan teknologi metaverse maka ekonomi Makassar tumbuh inklusif kuat,” pungkas Danny. (S-1)
Terkini Lainnya
Edukasi Siswa SD Mengenal Keanekaragaman Hayati
Hadapi Krisis Perubahan Iklim, BMKG Bekali Petani Milenial dengan Sekolah Lapang Iklim di Imogiri Yogyakarta
Upaya Adaptif Mengatasi Perubahan Iklim
BMKG: Fenomena Tingginya Suhu Perkotaan Harus segera Ditangani
Peluncuran Aliansi Kolibri Jadi Upaya Nyata Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Sektor Pertanian
Hotel Ciputra Jakarta Raih Sertifikasi EarthCheck Silver, Pimpin Praktik Berkelanjutan
Pengembangan Produk Pariwisata Berkelanjutan Harus Konsisten Dilakukan
Dorong Agenda Wisata Lingkungan melalui Festival Teluk Tomini
UKP Dorong Kepulauan Anambas Kembangkan Berbagai Potensi
5 Destinasi Wisata yang Cocok untuk Healing, Beli Tiketnya Pakai BRImo
Kemenparekraf Dorong Wisata dan Edukasi Hijau di Momentum Liburan
Konektivitas Tanpa Batas Perkuat Kerja Sama Pariwisata RI-Tiongkok
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap