visitaaponce.com

Harga Beras di Padang Panjang Masih Tinggi

Harga Beras di Padang Panjang Masih Tinggi
Suasana kesibukan toko beras di Pasar Kebayoran, Jakarta(MI/Susanto)

HARGA beras di Padang Panjang, Sumatra Barat, enggan turun. Boleh dikatakan harganya termasuk tinggi di Indonesia. Saat ini, harga beras kualitas I diperdagangkan Rp17.084/kg. Beras kualitas II  Rp16.167/kg.

Sementara daging ayam broiler turun Rp667 dari Rp28.667 menjadi Rp28.000/kg. Telur ayam ras turun Rp266 dari Rp28.400 menjadi Rp28.134/kg dan bawang merah turun Rp1.333  dari Rp35.000 menjadi Rp33.667/kg.

Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setdako Padang Panjang, Putra Dewangga menyampaikan, inflasi Kota Padang Panjang pada Januari mengalami deflasi -0,27% mtm (turun dari Desember  -0,14%). Ini mengacu pada inflasi Kota Bukittinggi, yaitu 1,38%  yoy (turun dari Desember 1,88%).

Baca juga : Pengamat Beberkan Penyebab Utama Konsumsi Rumah Tangga Turun

Sedangkan sesuai data BPS Padang Panjang, Indeks Perkembangan Harga (IPH) di kota ini untuk minggu pertama Februari adalah 0,995 atau berfluktuasi rendah. Komoditi utama yang berkontribusi untuk fluktuasi ini adalah cabai merah, minyak goreng dan telur ayam ras.

Dijelaskan Putra, sebelumnya pada minggu ke-5 Januari, secara umum harga-harga 48 komoditi relatif stabil. Fluktuasi terjadi pada 16 komoditi, dengan rincian 10 komoditas mengalami penurunan harga dan enam lainnya mengalami kenaikan harga.

Komoditas utama yang mengalami kenaikan harga yaitu gula pasir naik Rp333 dari Rp17.667 menjadi Rp18.000/kg. Telur ayam ras naik Rp667 dari Rp27.773 menjadi Rp28.400/kg. Cabai hijau naik Rp6.000 dari Rp34.000 menjadi Rp40.000/kg. Cabai rawit naik Rp1.666 dari Rp58.333 menjadi Rp60.000/kg.

Baca juga : Harga Beras Naik di 28 Provinsi, Indonesia Alami Inflasi 0,04%

Cabai merah naik sebesar Rp2.833 dari Rp49.167 menjadi Rp52.000/kg. Minyak goreng kemasan sederhana naik Rp667 dari Rp15.000 menjadi Rp15.667/liter dan ikan kembung naik sebesar Rp6.667 dari Rp63.333 menjadi Rp70.000/kg.

Pada Januari lalu, sebanyak 28 provinsi di Indonesia mengalami inflasi beras, dan hanya 10 provinsi yang alami deflasi beras.

Inspektur Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Komjen Pol. Tomsi Tohir Balaw mengatakan, sampai saat ini fenomena El Nino masih terpantau aktif pada periode Januari dan berangsur melemah menuju fase netral mulai Maret nanti.

Baca juga : Bulog Kalsel Menerima 3.500 Ton Beras Impor

"Untuk daerah yang diprediksi mengalami hari tanpa hujan, tetap waspada. Begitu juga dengan daerah yang alami hujan berkepanjangan, karena ini bisa berdampak ke inflasi kita," ujarnya. (YH/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat