visitaaponce.com

Pemprov Jabar Apresiasi Program UMKM untuk Indonesia

Pemprov Jabar Apresiasi Program UMKM untuk Indonesia
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi(Dok. Istimewa)

JAWA Barat ialah provinsi dengan jumlah UMKM terbesar di Indonesia. Setidaknya Kementerian Koperasi dan UMKM mendata ada sebanyak 1,4 juta UMKM. Angka itu bahkan menjadi semakin besar bila mengutip data BPS Jawa Barat yaitu 4,4 juta pelaku UMKM. 

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Rachmat Taufik Garsadi, mengakui keterbatasan pemerintah dalam membina dan menunjang peningkatan UMKM. Oleh karena itu, ia mengapresiasi keterlibatan swasta secara aktif. 

"Kami dengan berbagai keterbatasan pemerintah untuk membina UMKM sangat berterima kasih kepada stakeholder yang turut membantu membina, menunjang peningkatan UMKM," ujarnya saat membuka Program UMKM Untuk Indonesia untuk Transformasi Digital 2024 di Bandung, Kamis (22/2/2023).

Baca juga : Tapos dan Cimanggis Jadi Kecamatan dengan Jumlah Warga Miskin Terbanyak di Depok

Program tersebut diinisiasi oleh  PT HM Sampoerna Tbk melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan Sampoerna Untuk Indonesia dan menggandeng Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat .

"Saya ingin ketika para pelaku UMKM mengikuti program ini, omzetnya naik. Itu paling penting bagi kami. Omzet naik bisa membuka lapangan kerja, mengurangi pengangguran dan kemiskinan," tukasnya.

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat mengatakan, Program UMKM untuk Indonesia untuk Transformasi Digital 2024 membuka kesempatan bagi 1.000 UMKM dari berbagai kota/kabupaten di Jawa Barat dan DKI Jakarta untuk akselerasi kegiatan wirausaha.

Baca juga : Wamendag Resmikan Factory Outlets Cikarang Trade Center di Kota Jababeka

Selain di Bandung, pembukaan program ini juga digelar di Kabupaten Karawang, Kota Cirebon, dan Kabupaten Bogor. Sekitar 400 pelaku UMKM Jawa Barat hadir secara langsung yang langsung dilanjutkan dengan pelatihan. Adapula peserta yang menghadiri program itu secara hibrid.

Program UMKM Untuk Indonesia 2024, lanjutnya, akan memberikan pelatihan terkait digitalisasi seperti memanfaatkan e-commerce, pengelolaan keuangan hingga membuka akses pasar. Harapannya, pelaku UMKM di Jawa Barat bisa lebih sejahtera dengan pendapatan yang meningkat dan membuka lapangan kerja.
 
"10 peserta terbaik akan turut berkompetisi pada acara puncak, yaitu Inovasi dan Digitalisasi Entrepreneur untuk Akselerasi Lanjutan (IDEAL) yang direncanakan akan digelar pada Agustus," ungkap Ishak.

Pendampingan 
Menurut dia, para peserta terbaik akan mendapatkan manfaat berupa pendampingan untuk peningkatan kapasitas produksi oleh BRIN. Kolaborasi dengan semua pihak sangat penting guna membantu UMKM yang adalah tulang punggung ekonomi nasional menjadi lebih maju.

Ia menambahkan, salah satu tantangan pengembangan UMKM ialah akses pasar. Sampoerna dan INOTEK berusaha menjawab tantangan itu melalui berbagai macam pelatihan dan workshop, termasuk digitalisasi, legalitas usaha, manajemen usaha dan lainnya.
 
"Kami percaya digitalisasi dan pendampingan adalah kunci mendukung UMKM agar semakin berdaya dan dapat menjadi bagian dari rantai pasok global. Jadi tidak hanya lokal, kami berharap sampai ke global," paparnya.
 
Ketua Dewan Pembina Yayasan INOTEK Ilham Habibie menambahkan melek teknologi digital merupakan keharusan bagi UMKM.  "Kami meyakini kemampuan UMKM bertransformasi digital akan memperkuat daya saing dan berperan dalam ekonomi digital," ucap dia. (RO/P-3)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat