visitaaponce.com

Kementan Dorong Petani Muda Jatim Terapkan Pertanian Modern

Kementan Dorong Petani Muda Jatim Terapkan Pertanian Modern
Focus Group Discussion (FGD) tentang Tanam Persana Kentang di Malang, Jatim, baru-baru in(Ist)

PENERAPAN pertanian tradisional secara turun-temurun di Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah berkembang dan berubah menjadi pertanian modern dengan inovasi teknologi setelah didukung Program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS),

Apalagi program YESS memberi bekal kepada para petani berupa pelatihan, magang, penumbuhan wirausahawan muda pertanian (PWMP) dan stimulus berupa Hibah Kompetitif bagi petani muda Jatim.

Kesadaran dan semangat tersebut mengemuka pada Focus Group Discussion (FGD) di Malang, Jatim, baru-baru ini.

Baca juga : PPIU Jawa Timur Fasilitasi Penyuluh untuk Dukung Petani Muda Banyuwangi

FGD yang digelar Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] Program YESS menghadirkan sejumlah petani muda Klaster Kentang ´Potato Forever´ setelah kegiatan tanam perdana kentang di lereng bukit Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Malang.

Kegiatan FGD dibuka oleh Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri yang dihadiri Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) Pemkab Malang, Avicenna M Saniputera; camat dan kepala desa setempat serta perwakilan dari perusahaan benih, PT Akbar Indo Makmur Stimec Tbk dan pupuk, PT Agrinusa Jaya Sentosa.

Ketua Klaster Kentang Petani Muda YESS ´Potato Forever´ Jefri Efendi mengapresiasi Kementerian Pertanian (Kementan)  bersama Program YESS yang berdampak positif bagi petani muda Malang untuk melakukan budidaya pertanian secara modern dari hulu ke hilir dengan inovasi.

Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, Kementan Gandeng TVRI Ajak Milenial Kalsel 

"Banyak dari kami sebelumnya hanya melanjutkan pertanian secara turun-temurun tanpa inovasi. Namun, Program YESS yang menyediakan pendampingan mulai pelatihan, magang, hingga akses permodalan. Itu sangat membantu," kata Jefri..

Upaya Polbangtan Malang selaku PPIU Program YESS Jatim sejalan arahan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bagi pengembangan ekosistem baru sektor pertanian agar generasi muda memiliki ruang meraih laba, sehingga pertanian menjadi idola usaha generasi muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Baca juga : Kementan Gelar FGD dan Bootcamp Inkubator Agribisnis bagi Petani Milenial Jatim

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi dengan memberdayakan para pemuda tani.

"Tujuannya, memanfaatkan sumber daya pedesaan secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka siap menghadapi era milenial," katanya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan pengembangan petani muda Program YESS fokus pada individu yang dikelompokkan pada usaha serupa dalam klaster,

Baca juga : Akselerasi Program, Kementan Rangkul Daerah untuk Regenerasi Pertanian

Para petani muda didorong untuk membentuk korporasi di tingkat kabupaten menaungi klaster-klaster komoditas pangan.

Program YESS merupakan kolaborasi Kementan dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) yang didisain meningkatkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan pemuda di sektor pertanian.

"Kementan dan IFAD berupaya merespons tantangan dengan menyediakan dukungan komprehensif bagi pemuda di pedesaan untuk mengembangkan kewirausahaan di sektor pertanian," kata Udrayana yang akrab disapa Uud.

Baca juga : Pemkab Pasuruan Prioritaskan Mencetak Petani Milenial

FGD di Potato Forever

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menegaskan bahwa Program YESS hadir untuk mendampingi petani muda agar usaha pertaniannya berkembang pesat.

"Klaster Potato Forever sebagai penerima hibah kompetitif skema Suku Adat diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi. Didukung dinas terkait, kami optimis klaster ini bisa menjadi penyedia bibit unggul yang mendukung pertanian di Indonesia," katanya saat membuka FGD.

Baca juga : Kementan Gelar Kajian Tengah Waktu IFAD di Tulungagung

FGD digelar, kata Acep Hariri, untuk menggali input, ide dan solusi atas tantangan yang dihadapi oleh petani muda Jatim dalam mengembangkan usaha pertaniannya.

"Di tengah antusiasme dan harapan yang besar terhadap masa depan pertanian di Desa Ngadas, suara para petani muda menjadi saksi bisu atas perubahan signifikan yang dibawa oleh Program YESS," kata Acepi.

Kepala Dinas TPHP Pemkab Malang, Avicenna M Saniputera mengapresiasi dukungan Kementan bersama Program YESS bagi petani muda di wilayahnya dalam mengembangkan potensi sumber daya alam dan pertanian.

Baca juga : Terapkan Pertanian Modern, Petani Muda Tanam Perdana Kentang di Malang

"Hari ini, bukti nyata potensi besar petani muda kita. Dengan menjadi klaster hibah kompetitif pertama di Malang, ini langkah awal membangkitkan semangat petani muda. Fasilitas permodalan diharapkan dapat menjadi stimulus mengembangkan usaha pertanian mereka," katanya.

Ketua Klaster Kentang Petani Muda YESS ´Potato Forever´ Jefri Efendi mengakui Program YESS telah mengubah petani muda Malang karena berdampak positif bagi pertanian.

"Program ini telah mengubah kami, dari tidak tahu menjadi tahu. Dari tahu menjadi sangat tahu tentang pertanian terutama petani muda di pedesaan," katanya.(S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat