visitaaponce.com

Kementan Dorong Cetak Petani Muda Handal Demi Regenerasi Pertanian

Kementan Dorong Cetak Petani Muda Handal Demi Regenerasi Pertanian 
SMK PP Banjarbaru, Kalimanatan Selatan, mengadakan Focus Group Discussion (FGD) tentang keberlanjutan Program YESS.(Ist)

=KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus mengupayakan lahirnya, petani-petani muda berkualitas di Indonesia.  

Hal ini dilakukan karena Kementan menyadari bahwa generasi milenial merupakan modal utama dalam fenomena bonus demografi. Potensi generasi milenial yang dapat dimaksimalkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD), Kementan menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS) . Salah satunya di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, SMK PPN Banjarbaru Beri Literasi Keuangan 

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menegaskan, regenerasi petani merupakan salah satu fokus Kementan bagi keberlanjutan pembangunan pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementan, Dedi Nursyamsi, menyampaikan pernyataan senada dengan Mentan.

Dedi berharap melalui program YESS akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

Baca juga : Dorong Regenerasi Petani, Kementan Gandeng TVRI Ajak Milenial Kalsel 

"Program YESS ini sangat mendukung dalam pengembangan sumberdaya manusia pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani untuk memanfaatkan sumber daya alam pertanian di pedesaan, secara optimal, profesional, menguntungkan dan berkelanjutan tentunya mereka ini akan siap menghadapi era milenial," ujar Dedi dalam keterangan pers, Sabtu (24/2/2024). 

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan (SMK PP ) Negeri Banjarbaru, sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalsel, kali ini menjadi tempat dilaksanakannya Focus Group Discussion (FGD) terkait strategi keberlanjutan Program YESS dan berlangsung selama dua hari pada 21-22 Februari 2024.

Kegiatan ini diinisiasi oleh NPMU selaku pelaksana Program YESS di Badan PPSDMP, Kementan. Berbagai pihak yang terlibat langsung dengan Program YESS di Kalsel turut hadir dalam diskusi ini. Mulai dari perwakilan perbankan, dinas-dinas terkait, badan penyuluh pertanian, hingga penerima manfaat Program.

Baca juga : Riki Yakub Sukses Beternak Itik, Kementan Terus Dukung Petani Muda Kalsel

FGD merupakan bagian dari exit strategy sebelum berakhirnya program ini pada tahun 2025. Program ini telah berlangsung sejak Tahun 2019 dan mengintervensi empat provinsi, termasuk Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Deputi Teknis PPIU Kalsel Fofa Arofi, mewakili Kepala SMK-PP N Banjarbaru, menyampaikan harapannya bahwa masukan dan solusi yang diberikan dalam FGD ini dapat menjadikan Program YESS tetap bermanfaat bagi masyarakat. 

"Kami berharap program ini tidak hanya meninggalkan jejak, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkesinambungan," ujar Fofa.

Baca juga : Pemkab Hulu Sungai Selatan Dukung Program Regenerasi Petani Milenial 

Ananti Yekti, anggota NPMU, Tim Exit Strategy Program YESS, menjelaskan tujuan kegiatan ini. FGD ini diadakan untuk menggali saran, masukan, dan ide sebagai bagian dari evaluasi program YESS

"Kami meminta dukungan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya untuk memastikan keberlanjutan program ini, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat meskipun stimulus pemerintah sudah tidak ada lagi," katanya.

Salah satu peserta FGD, Retno perwakilan dari Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, menyatakan bahwa Program YESS sangat bermanfaat bagi masyarakat. Karena Program ini berhasil membangkitkan semangat pemuda untuk terlibat di dunia pertanian. (S-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat