Warga Pantura Gresik Resah, Harga Beras Medium Rp16 Ribu
HARGA beras medium di daerah pesisir Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), kembali melambung naik. Pekan sebelumnya harga beras masih berkisar Rp14.800 per kg kini atau naik hingga Rp1.200 per kg. Meski harga beras naik, hingga saat ini pemerintah setempat belum menggelar operasi pasar.
Padahal, warga berharap agar pemerintah segera menstabilkan harga pangan agar sembako tetap terjangkau. Apalagi, tidak lama lagi bakal datang Ramadan.
"Hampir setiap hari harga beras naik kisaran Rp200 per kg. Ini sangat meresahkan," keluh Komariyah, ibu rumah tangga di Kecamatan Panceng, Kamis (29/2).
Baca juga : Awal Ramadan, Daging Kambing di Pantura 120 Ribu per Kg
Menurut dia, jika dihitung dalam dalam sepekan ini harga beras melambung hingga Rp1200 per kg. Beras medium yang sebelumnya kisaran harga R015.200 kini naik terus hingga mencapai Rp16.000 per kg.
Warga juga makin resah, karena tidak hanya harga beras yang mengalami kenaikan, tetapi hampir semua harga kebutuhan juga melambung naik. "Kami betul-betul resah apalagi sebentar lagi Ramadan," jelasnya.
Melambungnya harga beras di kawasan prsisir ini sejatinya berlangsung sejak beberapa bulan terakhir. Hal ini karena lahan tanaman pangan di kawasan setempat tidak bisa panen akibat cuaca ekstrem.
Baca juga : Lagi, Harga Beras di Pesisir Gresik Hampir Rp16 Ribu per Kg
"Sejak akhir tahun lalu kita membeli gabah ke luar kabupaten, ya karena di sini paceklik," ungkap Sunardi, pemilik penggilingan padi di kawasan Panceng. Dengan demikian, biaya produksi terus mengalami kenaikan yang secara otomatis harga beras menyesuaikan dengan harga gabah.
Ia mengungkapkan, pada bulan lalu dia masih menjual beras medium seharga Rp 14.000 hingga Rp14.800 per kg. Harga beras kemudian naik lagi menjadi Rp15.200 per kg.
"Namun kini terpaksa kita naikkan lagi. Ya karena harga gabah juga terus naik. Sedangkan, sejak akhir tahun lalu petani sudah paceklik tidak memiliki cadangan gabah," jelasnya.
Harga beras diperkirakan terus mengalami kenaikan hingga Ramadan mendatang. Apalagi, hingga saat ini lahan padi petani setempat baru sebagian yang bisa ditanami akibat kekurangan air. "Namun jika ada beras murah dalam jumlah besar digelontorkan di pasaran mungkin harga pangan akan mulai stabil," pungkasnya. (Z-2)
Terkini Lainnya
Operasi Pasar Murah Bawang Merah akan Digencarkan Pemerintah
Perpanjangan Relaksasi HET Beras Didukung Peritel
Ketua Banggar: Pemerintah Harus Pastikan Ketersediaan Bahan Pangan saat Ramadan
Gencar Operasi Pasar Harga Turun Rp100/Kg
Pemkot Palangka Raya Pastikan Stok Bahan Pokok Aman
Pemprov Sumsel Dorong Masyarakat Manfaatkan Operasi Pasar Murah
Harga Beras Kembali Naik Rp500 per Kilogram di Kuningan
Bank Indonesia DIY: Jaga Stabilitas Harga dengan Memperhatikan Kesejahteraan Rakyat
Demurrage Beras Bulog: Anggota DPR Dorong Pengawasan Teknis Lapangan
Harga Beras Turun 4,4 Persen di Tingkat Grosir hingga Eceran
Ini HET Beras Premium Teranyar Sasar Delapan Wilayah
HET Beras Sulit Turun, Jokowi Ungkapkan Penyebabnya
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap