visitaaponce.com

Nyepi, Umat Muslim di Bali Tetap Tarawih ke Masjid

Nyepi, Umat Muslim di Bali Tetap Tarawih ke Masjid
Umat muslim di Bali tetap diizinkan untuk melakukan salat tarawih di masjid saat umat hindu menjalankan Nyepi, Senin (11/3). (MI/Ramdani)

UMAT muslim di Bali tetap diizinkan untuk melakukan salat tarawih di masjid saat umat hindu menjalankan Nyepi, Senin (11/3). 

Kesempatan bagi umat muslim salat saat Nyepi sudah dituangkan dalam seruan bersama Majelis Agama dengan Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) di umumnya dan Kota Denpasar khususnya. 

Para tokoh agama tersebut melakukan seruan bersama dalam perayaan Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dan Ibadah Bulan Ramadhan 1445 Hijriah Tahun 2024. 

Baca juga : Umat Muslim Berkumpul untuk Berdoa di Times Square NY saat Ramadan Dimulai

Untuk di Kota Denpasar, seruan bersama tersebut ditandatangani Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar IB Ketut Rimbawan, Kepala Kesbangpol Kota Denpasar AAN Gede Dharma Putra Atmadja, Ketua FKUB Kota Denpasar Prof I Nyoman Budhiana, serta para ketua majelis dari 6 agama yang ada di Bali.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar IB Ketut Rimbawan mengatakan,seruan bersama dalam perayaan Nyepi dan Ibadah Bulan Ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024 tersebut ditandatangani sejak 22 Februari 2024. 

"Seruan bersama tersebut sudah ditandatangani sejak Kamis, 22 Pebruari 2024, bertempat di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar, Majelis Agama dengan FKUB Kota Denpasar dalam Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 dan Awal Bulan Ramadan 1445 H yang jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024. Kami mengeluarkan seruan bersama tersebut dengan semangat toleransi dan kekeluargaan antar umat beragama, sepakat membuat seruan bersama," ujarnya, Senin (11/3/2024). 

Baca juga : PLN Padamkan Listrik di Nusa Penida saat Hari Suci Nyepi

Ketut Rimbawan menegaskan Bali sudah memiliki semangat toleransi yang sangat tinggi, dengan memberikan kesempatan seluasnya kepada pemeluk agama lain di Bali untuk tetap menjalankan ibadah puasa sejauh itu tidak mengganggu hari raya Nyepi.

Kepala Kesbangpol Kota Denpasar AAN Gede Dharma Atmaja Putra mengatakan, ada tiga poin penting dalam seruan bersama tersebut. 

"Roh dari seruan bersama tersebut adalah toleransi antarumat beragama," ujarnya. 

Baca juga : The Pari Sudha, Rumah Singgah di Ubud Bali yang Tawarkan Pengalaman Budaya Autentik

Ada point tersebut antara lain, pertama, Ritual Agama Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 dan mulainya Ibadah Bulan Ramadan 1445 H yang jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024 dilaksanakan dengan semangat kekeluargaan, saling hormat menghormati dan rasa toleransi yang tinggi, sehinggga ritual Hari Suci Nyepi dan Ibadah Bulan Ramadan dapat berjalan sesuai ajaran agama masing-masing. 

Kedua, Ritual Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 dilaksanakan sesuai Surat Edaran PHDI Provinsi Bali Nomor: 318/PHDIBali/XII/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan Hari Suci Nyepi Tahun Baru Caka 1946 Tertanggal 18 Desember 2023 dan berlaku pada desa adat masing-masing. 

Ketiga, Ibadah salat Tarawih Bulan Ramadan oleh Umat Muslim di Kota Denpasar dilaksanakan dengan ketentuan antara lain, salat dapat dilaksanakan pada Masjid atau Mushola terdekat dengan berjalan kaki dan tidak bergerombol, Masjid atau Mushola dapat menggunakan lampu portabel dan tidak menggunakan pengeras suara.  

Untuk kenyamanan bersama pelaksanaan ibadah Tarawih, keamanan dapat dibantu oleh Pecalang, Jaga Bhaya, Bakamda dan Petugas Keamanan Masjid atau Mushola. Pelaksanaan sahur dan buka puasa agar dilaksanakan di rumah masing-masing.

"Demikian kesepakatan dan seruan bersama ini dibuat dengan penuh kesadaran, untuk dapat dilaksanakan serta ditaati sebagaimana mestinya demi terwujudnya kerukunan seluruh umat beragama di Kota Denpasar," ujarnya. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat