visitaaponce.com

Populasi Komodo di Pulau Rinca Terus Bertambah

Populasi Komodo di Pulau Rinca Terus Bertambah
Komodo di area Taman Nasional Komodo di Kabupataen Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur.(MI/PALCE AMALO)

POPULASI Komodo (Veranus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.

"Dari jumlah ini, ada 56 komodo hidup di lembah dekat dermaga. Untuk di lembah ini ada lima ekor komodo baru, hidup bersama 100 kerbau, 66 rusa timor, 18 babi hutan, dan lima grup kera masing-masing grup ada 35 ekor,"  kata Syadaf, Ranger di Pulau Rinca kepada Media Indonesia, Minggu (24/3).

Baca juga : Komodo Kembali Serang Warga, Satu Orang Luka-Luka

Jumlah itu hampir menyamai populasi komodo di Pulau Komodo yang sebanyak 1.427  ekor atau terjadi penambahan 169 ekor. 

Di Pulau Motang juga  teridentifikasi 52 ekor termasuk penambahan 15 ekor, Pulau Kode 85 ekor  atau bertambah 22 ekor dan Pulau Padar 31 ekor atau bertambah 7 ekor.

Dengan demikian, total komodo yang teridentifikasi di area Taman Nasional Komodo (TNK) sebanyak 3.156 ekor atau terjadi penambahan 376 ekor.

Baca juga : Tinggalkan TN Komodo, Manggarai Barat Kehilangan PAD Miliaran Rupiah

Menurutnya, estimasi populasi komodo mengunakan metode CMRR (capture, mark, release, and recapture/menangkap, menandai, melepaskan, dan menangkap kembali). Caranya, petugas membawa boks yang di dalamnya telah disimpan daging sebagai umpan.

"Satu boks ukurannya satu meter, tetapi digabungkan tiga menjadi tiga meter. Setelah komodo mencium bau daging dan masuk ke dalam boks, langsung ditangkap untuk ditimbang dan diukur," jelas Syadaf.

Dia juga menyampaikan tips dan aturan agar perjalanan wisata ke Pulau Rinca  berlangsung aman dan nyaman, yakni pengunjung tidak boleh keluar dari  jalur treking, terutama saat berkunjung ke sarang komodo.

Baca juga : Polres Mabar Periksa Direktur RSUD Komodo terkait Dana Covid-19

"Selama  perjalanan aman, tetapi harus stay dalam grup, tidak boleh terpisah,"  ujarnya.

Aturan lain ialah tidak diperbolehkan merokok dan dilarang membuang sampah secara sembarangan untuk menjaga kebersihan lokasi wisata.

Siapkan sarana MCK dan bak sampah

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Agus Sistyo Widjajati mengatakan akan menyediakan bak sampah serta sarana MCK (mandi, cuci dan kakus)

Baca juga : Obyek Wisata Loh Buaya Pulau Rinca Kembali Dibuka Untuk Umum

Sarana yang disiapkan ini bagian dari kontribusi Bank Indonesia terhadap kebersihan kawasan wisata. 

"Kita fokus pada kebersihan lingkungan hidup  satwa dengan pengadaan sarana dan prasarana sampah," kata Agus Sistyo Widjajati di sela-sela kunjungannya ke Pulau Rinca, Sabtu (23/3). 

Perjalanan ke Pulau Rinca mengunakan speedboat selama 30 menit dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat.

Baca juga : Kemenkominfo Siapkan Internet Terhubung Satelit di Museum Kawasan Pulau Rinca

Sedangkan jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Rinca terlihat mulai berkurang. Menruut Syadaf, jumlah pengunjung pada Maret ini berkisar antara 20-30 orang dalam sehari. 

"Saat ini pengunjung sepi," sebutnya.

Dia mengatakan, lonjakan pengunjung baru akan terjadi pada pertengahan tahun ini atau sekitar Agustus 2024 yang biasanya berkisar antara 200-300 orang setiap hari.

Baca juga : Anggota DPR Asal NTT Desak Polri Bebaskan Demonstran di Labuan Bajo

Harga tiket masuk ke Pulau Rinca pun terjangkau yakni Rp5.000 per orang untuk wisatawan nusantara, namun pada hari libur harga tiket naik menjadi Rp7.500 per orang. Untuk wisatawan asing ditetapkan sebesar Rp225.000 untuk hari libur dan Rp150.000 pada hari normal.

Adapun pemerintah telah selesai membangun Museum Komodo yang di Pulau Rinca yang berfungi sebagai pusat wisata dan penelitian sejarah Komodo.

Di dalam museum dapat dijumpai sejarah komodo hingga kerangka tulang paus.yang diberi nama Mr. X dan Jessica. Infrastruktur itu berada di area Komodo Information Center bernama 'Niang Komodo'.Di situ juga sudah dibangun dermaga, jalan jerambah, penginapan untk ranger, peneliti dan pemandu wisata, pos jaga, jaringan air minum, dan pos pengamanan.

Para penjual suvenir juga hadir menjual patung komodo seharga Rp100 ribu hingga Rp700 ribu, gelang dan kalung mutiara masing-masing seharga Rp500 ribu, topi dan kaos bertuliskan Taman Nasional Komodo masing-masing  seharga Rp150.000 per baju. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat