Populasi Komodo di Pulau Rinca Terus Bertambah
![Populasi Komodo di Pulau Rinca Terus Bertambah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/199086d2d5029d0d4998e68bc9f077be.jpg)
POPULASI Komodo (Veranus Komodoensis) di Pulau Rinca, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) terus mengalami peningkatan setiap tahunnya.
Pada Maret 2024, total Komodo yang teridentifikasi di Pulau Rinca adalah sebanyak 1.427 ekor atau bertambah sebanyak 169 ekor dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dari jumlah ini, ada 56 komodo hidup di lembah dekat dermaga. Untuk di lembah ini ada lima ekor komodo baru, hidup bersama 100 kerbau, 66 rusa timor, 18 babi hutan, dan lima grup kera masing-masing grup ada 35 ekor," kata Syadaf, Ranger di Pulau Rinca kepada Media Indonesia, Minggu (24/3).
Baca juga : Komodo Kembali Serang Warga, Satu Orang Luka-Luka
Jumlah itu hampir menyamai populasi komodo di Pulau Komodo yang sebanyak 1.427 ekor atau terjadi penambahan 169 ekor.
Di Pulau Motang juga teridentifikasi 52 ekor termasuk penambahan 15 ekor, Pulau Kode 85 ekor atau bertambah 22 ekor dan Pulau Padar 31 ekor atau bertambah 7 ekor.
Dengan demikian, total komodo yang teridentifikasi di area Taman Nasional Komodo (TNK) sebanyak 3.156 ekor atau terjadi penambahan 376 ekor.
Baca juga : Tinggalkan TN Komodo, Manggarai Barat Kehilangan PAD Miliaran Rupiah
Menurutnya, estimasi populasi komodo mengunakan metode CMRR (capture, mark, release, and recapture/menangkap, menandai, melepaskan, dan menangkap kembali). Caranya, petugas membawa boks yang di dalamnya telah disimpan daging sebagai umpan.
"Satu boks ukurannya satu meter, tetapi digabungkan tiga menjadi tiga meter. Setelah komodo mencium bau daging dan masuk ke dalam boks, langsung ditangkap untuk ditimbang dan diukur," jelas Syadaf.
Dia juga menyampaikan tips dan aturan agar perjalanan wisata ke Pulau Rinca berlangsung aman dan nyaman, yakni pengunjung tidak boleh keluar dari jalur treking, terutama saat berkunjung ke sarang komodo.
Baca juga : Polres Mabar Periksa Direktur RSUD Komodo terkait Dana Covid-19
"Selama perjalanan aman, tetapi harus stay dalam grup, tidak boleh terpisah," ujarnya.
Aturan lain ialah tidak diperbolehkan merokok dan dilarang membuang sampah secara sembarangan untuk menjaga kebersihan lokasi wisata.
Siapkan sarana MCK dan bak sampah
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTT Agus Sistyo Widjajati mengatakan akan menyediakan bak sampah serta sarana MCK (mandi, cuci dan kakus)
Baca juga : Obyek Wisata Loh Buaya Pulau Rinca Kembali Dibuka Untuk Umum
Sarana yang disiapkan ini bagian dari kontribusi Bank Indonesia terhadap kebersihan kawasan wisata.
"Kita fokus pada kebersihan lingkungan hidup satwa dengan pengadaan sarana dan prasarana sampah," kata Agus Sistyo Widjajati di sela-sela kunjungannya ke Pulau Rinca, Sabtu (23/3).
Perjalanan ke Pulau Rinca mengunakan speedboat selama 30 menit dari Labuan Bajo, ibu kota Manggarai Barat.
Baca juga : Kemenkominfo Siapkan Internet Terhubung Satelit di Museum Kawasan Pulau Rinca
Sedangkan jumlah wisatawan yang datang ke Pulau Rinca terlihat mulai berkurang. Menruut Syadaf, jumlah pengunjung pada Maret ini berkisar antara 20-30 orang dalam sehari.
"Saat ini pengunjung sepi," sebutnya.
Dia mengatakan, lonjakan pengunjung baru akan terjadi pada pertengahan tahun ini atau sekitar Agustus 2024 yang biasanya berkisar antara 200-300 orang setiap hari.
Baca juga : Anggota DPR Asal NTT Desak Polri Bebaskan Demonstran di Labuan Bajo
Harga tiket masuk ke Pulau Rinca pun terjangkau yakni Rp5.000 per orang untuk wisatawan nusantara, namun pada hari libur harga tiket naik menjadi Rp7.500 per orang. Untuk wisatawan asing ditetapkan sebesar Rp225.000 untuk hari libur dan Rp150.000 pada hari normal.
Adapun pemerintah telah selesai membangun Museum Komodo yang di Pulau Rinca yang berfungi sebagai pusat wisata dan penelitian sejarah Komodo.
Di dalam museum dapat dijumpai sejarah komodo hingga kerangka tulang paus.yang diberi nama Mr. X dan Jessica. Infrastruktur itu berada di area Komodo Information Center bernama 'Niang Komodo'.Di situ juga sudah dibangun dermaga, jalan jerambah, penginapan untk ranger, peneliti dan pemandu wisata, pos jaga, jaringan air minum, dan pos pengamanan.
Para penjual suvenir juga hadir menjual patung komodo seharga Rp100 ribu hingga Rp700 ribu, gelang dan kalung mutiara masing-masing seharga Rp500 ribu, topi dan kaos bertuliskan Taman Nasional Komodo masing-masing seharga Rp150.000 per baju. (Z-1)
Terkini Lainnya
Siapkan sarana MCK dan bak sampah
Menteri LHK dan CEO WRI Global Pelajari Eksosistem Taman Nasional Komodo
Turis Asing Sebut Loh Buaya di TN.Komodo Cocok untuk Wisatawan Lansia
Obyek Wisata Loh Buaya Pulau Rinca Kembali Dibuka Untuk Umum
Dosen Vokasi UI Edukasi Pengembangan Desa Wisata Pulau Rinca
Kemenkominfo Siapkan Internet Terhubung Satelit di Museum Kawasan Pulau Rinca
Polres Manggarai Barat Bedah Rumah Warga tidak Layak Huni
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dihantam Gelombang, Kapten Jatuh ke Laut
Paus Fransiskus Meresmikan Pendirian Keuskupan Labuan Bajo
Paus Fransiskus Tunjuk Romo Maximus Regus Jadi Uskup Labuan Bajo
Polres Manggarai Barat, NTT Gelar Bakti Kesehatan untuk Penyandang Disabilitas dan ODGJ
Pegawai Rutan Kelas IIB Kupang Dilaporkan Aniaya Tahanan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap