Waduh, Ditemukan DBD Varian Serotipe Den 3 di Jepara
MENGEJUTKAN, Tim peneliti dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menemukan virus dengue pada nyamuk dan jentik varian Serotipe Den 3, yang termasuk serotipe berbahaya di Jepara, Jawa Tengah.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit pada Dinas Kesehatan Kabupaten Jepara Eko Cahyo Puspeno mengatakan varian itu ditemukan dari hasil penelitian vektor di Desa Bugel, Kecamatan Kedung dan Desa Pendosawalan, Kecamatan Kalinyamatan, Kabupaten Jepara.
Berdasarkan penemuan tersebut, lanjut Eko, berarti terjadi transmisi transovarial sesuai dugaan yang ada selama ini, sehingga di dalam telur nyamuk kemudian nanti menetas menjadi jentik lalu jadi nyamuk dewasa sudah mengandung virus DBD.
Baca juga : DBD Meluas, Korban Jiwa Terus Bertambah
"Tidak perlu menggigit orang DBD, jentik sudah membawa virus," tambahnya.
Eko mengungkapkan hasil penelitian 237 sampel darah dari enam rumah sakit, ditemukan hampir seluruhnya Den 3.
"Dominan itu serotipe yang ganas, dapat disimpulkan bahayanya luar biasa dan penelitian yang dilakukan tim masih berlanjut untuk mengetahui indikator-indikator lainnya," kata Eko Cahyo Puspeno.
Baca juga : Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Cepat
Eko Cahyo Puspeno mengatakan hingga pekan ke-13 tahun 2024 ini kasus DBD di Jepada masih fluktuatif dengan tambahan 70 pasien suspek dan 4 positif, sehingga secara keseluruhan terdapat 1.517 suspek, 234 positif, dan 20 meninggal dunia.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah mencatat dari 35 daerah di provinsi ini jumlah kasus DBD telah mencapail 3.283 kasus, dengan 90 orang di antaranya meninggal. Kasus dengan jumlah terbanyak di Jepara yakni 20 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jateng, Irma Makiah mengatakan dalam kasus DBD di Jawa Tengah tersebut puncaknya terjadi di Januari-Februari. Mayoritas pasien meninggal ialah anak berusia 5-14 tahun, karena lebih mudah jatuh ke syok, tidak mengetahui, dan menyadari sakit apa.
Baca juga : Periode Pancaroba, Waspadai Kenaikan Kasus DBD
"Jadi ini memerlukan perhatian serius dan kepekaan orang tua untuk memahami
kondisi kesehatan anak-anaknya," ujarnya.
Kasus DBD di Jawa Tengah, menurut Irma Makiah, cukup menonjol. Sampai dengan Maret sudah mencapai 3.283 kasus dengan 90 orang meninggal. Dibandingkan tahun 2023 lalu secara keseluruhan 6.500 kasus, dengan 114 kasus kematian.
"Padahal baru sampai Maret ini sudah capai segitu besar, maka kewaspadaan harus ditingkatkan," imbuhnya. (Z-3)
Terkini Lainnya
Rem Blong, Bus Rombongan Wisata Siswa SD Terguling di Jepara
Bus Rombongan Wisata Siswa SD Terguling di Jepara
SDUT Bumi Kartini Jepara Pertahankan Gelar Juara
Laskar Jepara Putri Puncaki Klasemen Sementara
NasDem Kantongi 2 Bakal Kepala Daerah Jepara
Pemprov Jateng Salurkan Bantuan Keuangan Rp119,4 Miliar untuk Jepara
Seleksi Calon Anggota DJSN Dibuka, 7 Pansel Telah Ditunjuk Presiden
Budi Sylvana: Saya tidak Bisa Menghindar dari Perintah Jabatan
Relaksasi SKP untuk Perpanjang Izin Praktik untuk Keringanan Bukan Pemutihan
Capaian Imunisasi Lengkap Nasional Masih di Bawah 50%
Dokter tanpa Etika dan Pembiaran oleh Otoritas Negara
7 Cara Mencegah Penularan Flu Burung
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap