visitaaponce.com

PVMBG Catat 64 Kali Aktivitas Gempa Gunung Lewotolok

PVMBG Catat 64 Kali Aktivitas Gempa Gunung Lewotolok
Lava yang memenuhi kawah Gunung Ile Lewotolok. Sebagian meluber ke arah timur tenggara.(MI/Alexander P. Taum )

PUSAT Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Lewotolok sebanyak 64 kali pada Sabtu (27/4) mulai pukul 06.00-12.00 Wita.

Gempa hembusan dengan amplitudo 1.6-22.1 milimeter, dan lama gempa 27-172 detik. Gunung Lewotolok terletak di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Selama kurun waktu tersebut, gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut ini terlihat jelas hingga tertutup kabut.

Baca juga : Gunung Lewotolok Erupsi 9 Kali

"Teramati juga asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 25-100 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah hingga sedang ke arah barat dan barat laut," tulis Petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel.

Berbeda dengan Gunung Lewotobi Laki-Laki yang terletak di Kecamatan Wulanggitang,Kabupaten Flores Timur tercatat dua kali erupsi dan 80 kali gempa hembusan ada pukul 00.00-06.00 Wita.

Sesuai laporan petugas Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-Laki, Syawaludin, dua kali erupsi tercatat dengan amplitudo 24-27.2 mm, dan lama gempa 42-53 detik, sedangkan gempa hembusan dengan amplitudo 1.7-21.8 mm, dan lama gempa 23-137 detik.

Baca juga : 1.439 Gempa Vulkanik Dalam Terjadi Selama Erupsi Gunung Ruang

Selain itu, satu kali tremor non-harmonik satu kali gempa vulkanik dangkal, satu kali gempa Vulkanik dalam, dan satu kali gempa tektonik jauh.

"Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 5-300 meter dari puncak. Cuaca cerah, angin lemah ke arah barat dan barat laut," tulis Syawaludin.

Terkait meningkatnya aktivitas Pemerintah Kabupaten Lembata dan Kabupaten Flores Timur belum mencabut larangan kepada warga dan wisatawan beraktivitas dalam radius dua kilometer dari pusat erupsi.

Larangan itu bertujuan mengantisipasi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas. Untuk masyarakat di kaki gunung Lewotolok seperti Desa Lamatokan dan Jontona diingatkan selalu waspada.

Begitu juga masyarakat yang bermukim di kaki Gunung Lewotobi Laki-Laki diingatkan mewaspadai potensi banjir lahar pada sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung tersebut terutama saat turun hujan dengan intensitas tinggi. (PO/Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat