visitaaponce.com

Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin di Sumbar Dipertimbang untuk Direlokasi

Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin di Sumbar Dipertimbang untuk Direlokasi
Pemerintah mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga yang terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat.(Antara)

PEMERINTAH melalui Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) mempertimbangkan opsi relokasi bagi warga yang terdampak banjir lahar dingin dan tanah longsor di Sumatra Barat (Sumbar). 

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, yang turun langsung meninjau lokasi terdampak di Kabupaten Agam, Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang, menyampaikan relokasi menjadi salah satu alternatif yang dipertimbangkan untuk membantu masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan parah dan berada di daerah rawan bencana.

"Untuk relokasi kami sedang asesmen, kami sudah memberikan rekomendasi di tahap transisi rehabilitasi rekonstruksi apakah ada relokasi, kalau ada relokasi maka pemerintah daerah menyiapkan lahan dan pemerintah pusat yang akan bangun," jelas Suharyanto.

Baca juga : 1 Lagi Korban Lahar Dingin Ditemukan

Langkah ini sebagai upaya memastikan keselamatan dan keamanan warga, serta memberikan kesempatan memulai kembali kehidupan dengan lebih tenang.

Bila relokasi tidak dimungkinkan, kata Suharyanto, maka akan diberikan bantuan untuk perbaikan rumah. Dengan rindian di antaranya Rp60 juta untuk rusak berat, Rp30 juta untuk rusak sedang, dan Rp 15 juta untuk rusak ringan.

Sampai saat ini upaya pemulihan terus dilakukan Pemerintah dengan sejumlah stakeholder lainnya. 

Baca juga : Presiden Joko Widodo akan Tinjau Langsung Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumbar

"Target penanganan darurat adalah 14 hari, namun berbagai upaya akan terus dilakukan untuk pemulihan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang," kata Suharyanto.

Data terbaru korban per 14 Mei 2024, pukul 18.35 WIB, jumlah korban meninggal dunia tercatat 58 orang dan 35 orang masih dalam pencarian. Akibat banjir lahar dingin ini, sebanyak 1.543 KK terdampak dan 33 orang mengalami luka-luka. 

Pusdalops dan BPBD setempat masih terus melakukan pengkajian dan pemutakhiran data. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat