visitaaponce.com

Banjir Besar di Mahakam Ulu Menyebabkan Korban Jiwa

Banjir Besar di Mahakam Ulu Menyebabkan Korban Jiwa
Banjir di sungai Mahakam Ulu, Kalimantan Timur(Antara)

SEORANG warga dilaporkan meninggal karena banjir besar yang membanjiri puluhan kampung di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim). Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Darurat (BPBD) Mahulu, korban bernama Miyono, 50, meninggal dunia karena kehabisan tenaga saat mencoba berenang ke tempat aman dengan menggunakan jeriken.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan, Dody Setiawan, menjelaskan bahwa korban dan rekannya awalnya berencana menyeberangi genangan air di depan kantor BPBD dengan berenang dan dibantu jeriken berukuran 20 liter. Namun, di tengah perjalanan, korban lemas dan kehabisan tenaga.

"Kejadian itu terjadi di depan kantor BPBD Mahulu jam 07.30 Wita. Korban ingin menyeberang dan kemudian lemas, setelah itu temannya berteriak minta tolong," ujarnya. Meskipun korban dilarikan ke Puskesmas Ujoh Bilang oleh warga, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Baca juga : Satu Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir dan Longsor di Kabupaten Lima Puluh Kota

Sementara itu, banjir di Mahulu masih belum surut. Kepala Pelaksana BPBD Mahulu, Agus Darmawan, menjelaskan bahwa limpasan air terjadi sejak Senin (13/5/), berasal dari Sungai Long Apari (Kabupaten Mahakam Ulu) dan Sungai Boh (Kabupaten Malinau - Kalimantan Utara).

"Banjir itu melimpas deras ke permukiman warga, harta benda sudah tidak tertolong lagi. Warga hanya bisa menyelamatkan diri karena tinggi muka air terus meningkat," katanya.

Untuk mempercepat penanganan bencana dan evakuasi warga terdampak banjir, Pemerintah Kabupaten Mahulu telah menetapkan status tanggap darurat bencana banjir hingga 29 Mei mendatang.

Baca juga : Bencana Hidrometeorologi Masih Menjadi Ancaman di Kota Sukabumi

Kondisi di lapangan menunjukkan bahwa ketinggian air masih mencapai atap rumah warga. BPBD Mahulu telah mendirikan posko pengungsian di gereja di Kampung Ujoh Bilang, Kecamatan Long Bagun, meskipun lokasi tersebut masih belum mencukupi untuk menampung warga yang terdampak.

BPBD, dibantu oleh TNI dan Polresta Mahulu, masih melakukan evakuasi warga. Kapolres Mahakam Ulu, AKBP Anthony Rybok, menyatakan bahwa seluruh petugas dikerahkan dengan menggunakan perahu karet dan peralatan evakuasi lainnya. Proses evakuasi mengutamakan anak-anak, lansia, dan orang-orang dengan kebutuhan khusus, yang dipindahkan ke tempat yang lebih aman.

"Seluruh kemampuan dikerahkan, utamakan anak-anak, lansia, dan warga berkebutuhan khusus. Tim tetap siaga di lapangan, untuk memastikan bahwa tidak ada warga yang tertinggal," katanya.

Untuk memantau situasi di lapangan, Kapolres membuka saluran keluhan terkait kondisi di pengungsian, mulai dari kekurangan pasokan makanan hingga kebutuhan medis. Dia mengajak masyarakat untuk tetap bersabar dan saling membantu.

"Untuk penanganan ini, tentu kami juga bekerja sama dengan instansi terkait. Semua siap siaga menyediakan bantuan logistik seperti makanan dan air bersih bagi mereka yang terdampak," pungkasnya. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat