visitaaponce.com

Pemkot Denpasar Dukung Digitalisasi Pelayanan Kesehatan

Pemkot Denpasar Dukung Digitalisasi Pelayanan Kesehatan
Elon Musk (baju hijau) bertemu Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara (dua dari kanan)(Dok Pemkot Denpasar)

CEO Spacex sekaligus Tesla Inc Elon Musk resmi meluncurkan Starlink, layanan internet berbasis satelit bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Walikota Denpasar I Gusti Ngurah (IGN) Jaya Negara di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Kota Denpasar, Bali, Minggu (19/5) petang.

Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara mewakili masyarakat Denpasar bersyukur dan mengucapkan terima kasih atas dipilihnya Kota Denpasar, khususnya Puskesmas Pembantu Desa Sumerta Kelod sebagai lokasi awal peluncuran program Starlink.

"Ini sebagai wujud nyata dalam mendukung percepatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Kami berkomitmen selalu meningkatkan akses, kecepatan dan kualitas pelayanan dengan digitalisasi sehingga pelayanan bisa dilakukan lintas provinsi, kabupaten, hingga lintas pulau. Harapan kami dengan adanya Starlink, pelayanan di puskesmas-puskesmas semakin cepat dan berkualitas," papar IGN Jaya Negara.

Baca juga : Peluncuran Starlink, Elon Musk Disambut Luhut di Bali

Menurut dia, akses internet sangatlah penting dalam mewujudkan pelayanan kesehatan di masyarakat. Hal ini utamanya bagi daerah terpencil yang saat ini akses internetnya sangat minim.

Ada sekitar 10 ribu puskesmas yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebanyak 2.700 puskesmas memiliki koneksi buruk dan 700 puskesmas tidak memiliki koneksi internet. Nantinya, layanan internet Starlink bisa diakses 3.400 puskesmas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) yang tersebar di 7.000 pulau di Indonesia.

"Melalui akses internet yang merata di seluruh provinsi, digitalisasi dalam layanan kesehatan dan pendidikan bisa terus meningkat. Sehingga masyarakat yang tinggal di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet yang sama cepat seperti halnya mereka yang tinggal di perkotaan," ujar IGN Jaya Negara.

Baca juga : Karyawan Twitter Dilarang Berkicau Terkait Elon Musk

Menurut dia, kecepatan internet fiber optik tetap lebih unggul daripada layanan internet berbasis satelit. Namun layanan internet via fiber optik tetap memiliki kelemahan yaitu jangkauan yang terbatas dan sulit menjangkau daerah-daerah pelosok.

Adapun jaringan internet yang mengandalkan satelit rentan mengalami gangguan jika terjadi perubahan cuaca. Karena itu, kedua layanan internet itu saling melengkapi. Layanan internet berbasis satelit tetap dibutuhkan untuk wilayah pedalaman, tertinggal, dan terpencil, sedangkan internet berbasis kabel fiber optik menjadi solusi untuk wilayah perkotaan.

"Saat ini Starlink memiliki sekitar 5.000 satelit mengorbit di luar angkasa. Saya berharap, jika langkah awal penerapan ini berhasil, program ini dapat dikembangkan ke masyarakat. Hal ini utamanya dalam mendukung pemenuhan pelayanan akses internet di masyarakat."

"Ke depan jika berhasil, harapan kita bisa merambah masyarakat, dengan konsep mengurangi adanya kabel, ini starlink kan operasionalnya berbasis satelit tanpa kabel melintang, jadi bertahap kita jajaki, termasuk regulasinya," ungkap IGN Jaya Negara. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat