Kasus Keracunan Besek Tahlilan di Cipaku Bogor Ditetapkan Sebagai KLB
![Kasus Keracunan Besek Tahlilan di Cipaku Bogor Ditetapkan Sebagai KLB](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/29aa4ca281cc255436743fc902dc28b7.jpg)
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terkait kasus keracunan makanan yang menimpa 93 warga Kelurahan Cipaku.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Syarifah Sofiah, menyatakan bahwa dengan penetapan status KLB ini, penanganan kasus akan dilakukan dengan skala kota. Biaya pengobatan semua warga yang terdampak akan ditanggung oleh Pemkot Bogor.
"Ambulans harus tersedia tanpa hambatan, petugas medis harus ada, tempat tidur harus tersedia, dan obat-obatan harus lengkap. Jadi, penanganan tidak lagi dilakukan hanya di skala puskesmas, tetapi dalam skala kota," jelas Syarifah, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/6).
Baca juga : Dinkes Kota Bogor Uji Lab Makanan Diduga Peyebab Keracuanan Massal
Penanganan dan rujukan bagi warga yang terindikasi keracunan akan dipusatkan di Puskesmas Cipaku karena lokasinya yang paling dekat dengan tempat tinggal warga.
"Karena puskesmas di sini paling dekat, warga datang ke sini untuk rujukan. Jika diperlukan perawatan lebih lanjut, mereka akan dirujuk ke rumah sakit," tambahnya.
Dari dugaan sementara yang diperoleh melalui wawancara dengan warga, puluhan orang ini diduga keracunan setelah mengonsumsi masakan telur balado yang dimakan pada Sabtu (1/6) malam. Masakan tersebut disebut sudah dimasak sejak Jumat (31/5) malam sebelum dibagikan ke warga.
Baca juga : 71 Warga Bogor Diduga Keracunan Makanan Usai Tahlilan, 1 Orang Meninggal
"Kami bertanya apa yang mungkin mencurigakan, dan mereka menyebut telur balado. Bumbunya sudah mulai basi, rasanya sudah asam," katanya.
Namun, untuk memastikan penyebab keracunan secara medis, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor masih menunggu hasil uji laboratorium dari Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Jakarta.
"Untuk memastikan secara medis, kami menunggu hasil laboratorium dari pemeriksaan feses dan muntahan yang dikirim ke BBLK Jakarta. Kami masih menunggu hasilnya untuk mengetahui bakteri apa yang terkandung," ujar Syarifah.
Pemkot Bogor mencatat bahwa jumlah warga Kelurahan Cipaku yang diduga mengalami keracunan meningkat dari 71 orang menjadi 93 orang pada Selasa. Saat ini, kondisi mayoritas warga yang terindikasi keracunan berada dalam kategori ringan dan sedang, sedangkan pasien dengan kondisi berat telah dirujuk ke rumah sakit. (Z-10)
Terkini Lainnya
Setelah Bogor, Keracunan Massal Diduga Usai Santap Makanan Tasyakuran Juga Terjadi di Sukabumi
Universitas Terbuka Gelar Sunatan Massal di Bogor
DPRD Kota Bogor Minta Pecandu Judi Online Direhabilitasi
Infrastruktur Transportasi Berkembang, Bogor Jadi Destinasi Hunian Terpopuler
Mencuri 2 Karung Gabah Padi, Pemuda di Cariu Bogor Diamuk Warga
Polres Bogor Kota Ajukan Pemblokiran 27 Situs Judi Online ke Kominfo
Pemkot Bogor Bentuk Satgas dan Keluarkan Edaran Larangan Judi Online
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap