visitaaponce.com

Optimalisasi Lahan Pertanian Kostrad di Sukabumi Tingkatkan Produktivitas

Optimalisasi Lahan Pertanian Kostrad di Sukabumi Tingkatkan Produktivitas
Petani memeriksa padi yang telah dipanen di Lahan Ketahanan Pangan milik Kostrad di Sukamandi, Kabupaten Subang, Jawa Barat.(Antara/Raisan Al Farisi)

OPTIMALISASI ratusan hektare lahan pertanian milik Kostrad di Desa Neglasari, Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, dilakukan melalui program Community Forest. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas petani.

Program Community Forest dilaksanakan PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) selaku anak perusahaan Pupuk Indonesia. Program itu mampu mengurangi emisi karbon atau dekarbonisasi sekaligus memberikan pembinaan guna meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan petani. 

"Hari ini saya mendampingi Bapak Menteri Pertanian dan Bapak Kasad (Kepala Staf TNI Angkatan Darat) untuk melihat lokasi yang dikelola oleh Kostrad. Pada kesempatan ini, kita melihat kesuksesan panen jagung dan singkong di wilayah pertanian binaan TNI AD dan Kostrad yang bisa menjadi bentuk nyata dalam mendukung ketahanan pangan nasional," jelas Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi dalam keterangan diterima di Jakarta, Kamis (6/6).

Baca juga : Petani di Kota Sukabumi Minta Pembenahan Pengairan

Pada kesempatan itu juga, dilakukan panen jagung dan singkong di lahan ketahanan pangan (Hanpangan) Kostrad. Panen dilakukan pada lahan jagung seluas 121,98 hektare dan singkong 308,34 hektare untuk singkong. Rombongan juga meninjau proses pemipilan dan pengeringan jagung. 

Kasad Jenderal Maruli Simanjuntak berharap kegiatan panen bersama ini dapat memperkuat sinergi antara TNI dan berbagai pihak dalam upaya meningkatkan produksi pangan nasional serta kesejahteraan masyarakat. Hanpangan Kostrad dikelola oleh 418 personel militer yang terdiri dari staf, pengawas, dan kelompok tani sekitar.

"Saya sengaja mengajak Menteri Pertanian Amran Sulaiman ke lokasi ketahanan pangan di Desa Neglasari untuk bersama-sama melaksanakan panen raya jagung dan singkong. Pak Mentan sangat mengapresiasi program ini serta sepakat untuk menjadikan program ketahanan pangan Kostrad yang dilaksanakan ini sebagai proyek percontohan untuk daerah lain di Indonesia," kata Maruli. 

Amran Sulaiman merasa takjub lantaran program ketahanan pangan yang digagas Kasad berhasil, meskipun lokasinya berada di pelosok dengan dengan keterbatasan akses dan medan yang berat. Keberhasilan program ini terlihat dari hasil produktivitas panen jagung dan singkong yang telah dilaksanakan. "Dengan kondisi medan yang berat dan berada di pelosok, tetapi ini berhasil mendongkrak hasil pertanian dengan memanfaatkan lahan tidur yang awalnya hanya semak belukar. Daerah lain harus mencontoh dan harus bisa apalagi lahannya berada di lokasi yang mudah dijangkau dan didukung dengan akses," ujar Amran. (Ant/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat