visitaaponce.com

Bahas Sanksi untuk Rusia, FIA Gelar Rapat Darurat

Bahas Sanksi untuk Rusia, FIA Gelar Rapat Darurat
Pembalap asal Rusia, Nikita Mazepin, yang khawatir terhadap sanksi internasonal pada negaranya.(AFP)

SANKSI terhadap Rusia di ajang olahraga diperkirakan bakal berlanjut. Presiden Federasi Automobil Internasional (FIA) Mohammed Ben Sulayem menggelar pertemuan luar biasa World Motor Sport Council untuk membahas sanksi terkait invasi Rusia ke Ukraina.

"Pertemuan luar biasa World Motor Sport Council akan digelar untuk membahas persoalan terkait krisis di Ukraina," kata seorang juru bicara FIA.

Sebelumnya, Formula 1 sudah mengumumkan bahwa seri balap Grand Prix di Rusia bakal dicoret dari kalender musim ini. Mengingat, situasi di negara tersebut tidak kondusif.

Baca juga: Spartak Moscow Kecewa Didepak dari Liga Europa

Adapun federasi di Ukraina mendesak FIA turut melarang pembalap Rusia dan Belarusia berpartisipasi di kejuaraan dunia. Desakan larangan itu meliputi pembalap yang lisensinya diterbitkan federasi di Rusia dan Belarusia.

Ukraina juga meminta larangan Rusia and Belarusia menjadi tuan rumah ajang di bawah naungan FIA, kemudian ditambah larangan penggunaan simbol negara. Apabila pelarangan dilakukan, posisi pembalap F1 dari tim Haas, Nikita Mazepin, bakal terancam.

Baca juga: Puluhan Negara Kirim Bantuan Kemanusiaan dan Militer ke Ukraina

Pasalnya, Haas mendapat sponsor perusahaan Rusia Uralkali dari ayah Mazepin. Pada tes pramusim di Barcelona, Haas sudah menghapus iklan Uralkali dari mobil balap mereka.

"Saya tidak berada dalam posisi kendali atas apa yabg terjadi. Saya memilih fokus atas apa yang bisa saya kendalikan, yaitu dengan bekerja keras dan berbuat yang terbaik," tutur Mazepin.

Mantan pembalap F1 Daniil Kyvat turun di Worls Endurance Championship, diperkirakan juga bakal terdampak, jika sanksi itu diterapkan. Begitu juga pembalap junior Ferrari Robert Mikhailovich Shwartzman dan pembalap Formula 3 Alexander Smoylar yang berpotensi terdampak.(Crash/Motorsport/OL-11)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat