visitaaponce.com

Siwo PWI Tragedi Kanjurahan Bukti Abaikan SOP Fatal

Siwo PWI : Tragedi Kanjurahan Bukti Abaikan SOP Fatal
Kondisi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang paska tragedi berdarah yang menimbulkan ratusan korban, usai laga Arema FC-Persebaya, Sabtu (1/(AFP/Putri)

SEKSI Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat menilai, tragedi Kanjurahan, pasca laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10), yang menelan korban ratusan jiwa manusia menjadi sorotan dunia International.

Peristiwa nahas itu juga akan berdampak kepada Indonesia dalam menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-23 dan event sepak bola lainya 2023.

Hal tersebut disampaikan Ketua Siwo PWI Pusat AAGWA Ariwangsa dan Sekretaris SIwo PWI Pusat Suryanyah, dalam keterangan tertulis diterima, Senin (3/10).

"Siwo Pusat yang memiliki 35 perwakilan daerah se-Indonesia turut prihatin atas tragedi yang mencoreng dunia olahraga dan nama bangsa Indonesia itu," kata Ketua Siwo PWI Pusat AAGWA Ariwangsa.

Sejauh ini korban jiwa di Kanjuruhan menurut pihak kepolisian mencapai 129 orang. Sementara data dari Arema Crisis Center sebanyak 134 orang dinyatakan meninggal dunia.

Melihat dari data sementara jumlah korban meninggal dunia itu, lanjutnya, tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbesar di dunia sepak bola setelah tragedi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat pertandingan Peru melawan Argentina tahun 1964 yangmenewaskan 326 orang.

Atas kejadian tersebut, Siwo PWI Pusat lima poin pernyataan keprihatinan. Pertama, Siwo PWI Pusat menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas tragedi yang menelan korban 129 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya masih menjalani perawatan.

Kedua, Siwo PWI Pusat mengimbau agar tragedi itu diusut tuntas sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Siwo PWI Pusat berharap tragedi ini menjadi pelajaran berharga agar dalam melaksanakan pertandingan sepakbola maupun kegiatan olahraga lainnya benar-benar dilakukan dengan SOP yang ketat dan tegas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu aturan yang ditetapkan federasi internasional cabangolahraga tersebut.

Ketiga, Siwo PWI Pusat memperingatkan, tragedi yang menuntut korban ratusan jiwa lebih itu akan mengarahkan sorotan dunia internasional kepada Indonesia mengingat ini merupakan peristiwa terbesar kedua dalam jumlah korban jiwa pada pelaksanaan pertandingan sepakbola.

Sorotan tersebut menurut Siwo PWI Pusat akan bisa berdampak negatif bagi posisi Indonesia dalam menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piada Dunia Sepakbola U-23 dan event sepakbola internasional lainnya tahun 2023.

Keempat, Siwo PWI Pusat berharap Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PP PSSI) segera memanggil pihak yang terkait dengan pelaksanaan pertandingan tersebut. Selain itu PSSI diminta bukan saja memfokuskan tentang standarisasi  fasilitas stadion namun juga memperhatikan juga dengan serius tentang keamanan dan kenyamanan bagi pelaku dan penonton pertandingan.

Kelima, Siwo PWI Pusat mengharapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bersama Kapolri, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PSSI mengevalusi secara menyeluruh tragedi tersebut.

"Semoga tragedi ini menjadi perhatian serius semua pihak, sehingga tidak akan terulang di kemudian hari. Jayalah olahraga Indonesia," kata Ariwangsa. (OL-13)

Baca Juga: SIWO Berperan Besar dalam Menentukan Kesuksesan DBON

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat