Pesan Djokovic Soal Kosovo Tuai Kontroversi
![Pesan Djokovic Soal Kosovo Tuai Kontroversi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/1e82fcfa64e7f805417f4c185c9da68d.jpg)
NOVAK Djokovic menuai kontroversi, Senin (29/5), ketika dia menulis, "Kovoso adalah jantung Serbia. Hentikan kekerasan" di kamera selepas laga di Prancis Terbuka saat terjadi ketegangan antaretnik di wilayah utara Kosovo.
Petenis kelahiran Beograd itu menulis pesan itu dalam bahasa Serbia setelah mengalahkan petenis Amerika Serikat (AS) Aleksandar Kovacevic di Lapangan Philippe Chartier di Roland Garros.
"Kosovo adalah beteng kami pusat hal terpenting di negara kami. Banyak alasan mengapa saya menulis itu di kamera," ujar Djokovic kepada media Serbia di Prancis Terbuka.
Baca juga: Djokovic Melaju ke Putaran Kedua Prancis Terbuka
Pasukan penjaga perdamaian NATO, Senin (29/5), menghalau demonstran Serbia, yang kembali terlibat bentrok dengan polisi di utara Kosovo menuntut dibatalkannya pelantikan wali kota dari etnik Albania di kota tersebut.
Sekitar 25 prajurit terluka dalam insiden itu bersama lebih dari 50 demonstran.
Warga etnik Serbia di Kosovo memboikot pemilu pada bulan lalu di kota tesebut sehingga kelompok etnik Albania memegang kendali dewan kota meski pemilu hanya diikuti oleh 3,5% pemilih.
Baca juga: Djokovic dan Alcaraz Berpotensi Bertemu di Semifinal Prancis Terbuka
Pemerintahan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti melantik wali kota Kosovo Utara pada pekan lalu menentang seruan dari Uni Eropa dan AS untuk meredakan ketegangan di wilayah itu.
"Saya bukan politisi dan tidak berniat terlibat perdebatan mengenai masalah politik," ungkap Djokovic.
"Namun, saya sangat sedih, sebagai warga Serbia, melihat apa yang terjadi di Kosovo dan bagaimana warga kami didepak dari kantor perwakilan kota. Ini adalah sedikit yang bisa saya lakukan."
"Sebagai figur publik dan juga putra seorang pria lelahiran Kosovo, saya merasa bertanggung jawba untuk mendukung rakyat kami dan Serbia."
"Saya tidak menyesal dan akan melakukan hal itu lagi. Saya menentang perang, kekerasan, dan konflik dalam bentuk apa pun. Saya selalu secara terbuka menunjukkan hal itu. Saya bersimpati dengan semua orang namun apa yang terjadi di Kosovo melanggar aturan internasional," pungkasnya. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Usai Jadi Juara Prancis Terbuka, Carlos Alcaraz Berencana Buat Tato Menari Eiffel
Juara di Prancis Terbuka, Alcaraz Menggapai Impian Masa Kecil
Carlos Alcaraz Incar Rekor Grand Slam Djokovic Usai Juara di Prancis Terbuka
Carlos Alcaraz Menangkan Gelar Grand Slam Ketiga di Prancis Terbuka 2024
Alcaraz Ingin Menyejajarkan Namanya dengan Para Legenda Tenis Spanyol
Iga Swiatek Raih Gelar Prancis Terbuka Keempat, Kalahkan Jasmine Paolini
Novak Djokovic Melaju ke Putaran Ketiga Wimbledon
Novak Djokovic Bukukan Kemenangan Pertama Pascaoperasi Lutut
Novak Djokovic Tegaskan Hanya akan Tampil di Wimbledon, Jika...
Novak Djokovic Dipastikan Ikut Olimpiade untuk Kelima Kalinya
Novak Djokovic akan Tampil di Olimpiade Paris 2024
Jannik Sinner Gusur Novak Djokovic dari Peringkat Satu Dunia
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap