visitaaponce.com

Pesan Djokovic Soal Kosovo Tuai Kontroversi

Pesan Djokovic Soal Kosovo Tuai Kontroversi
Petenis Serbia Novak Djokovic(AFP/Emmanuel DUNAND)

NOVAK Djokovic menuai kontroversi, Senin (29/5), ketika dia menulis, "Kovoso adalah jantung Serbia. Hentikan kekerasan" di kamera selepas laga di Prancis Terbuka saat terjadi ketegangan antaretnik di wilayah utara Kosovo.

Petenis kelahiran Beograd itu menulis pesan itu dalam bahasa Serbia setelah mengalahkan petenis Amerika Serikat (AS) Aleksandar Kovacevic di Lapangan Philippe Chartier di Roland Garros.

"Kosovo adalah beteng kami pusat hal terpenting di negara kami. Banyak alasan mengapa saya menulis itu di kamera," ujar Djokovic kepada media Serbia di Prancis Terbuka.

Baca juga: Djokovic Melaju ke Putaran Kedua Prancis Terbuka

Pasukan penjaga perdamaian NATO, Senin (29/5), menghalau demonstran Serbia, yang kembali terlibat bentrok dengan polisi di utara Kosovo menuntut dibatalkannya pelantikan wali kota dari etnik Albania di kota tersebut.

Sekitar 25 prajurit terluka dalam insiden itu bersama lebih dari 50 demonstran.

Warga etnik Serbia di Kosovo memboikot pemilu pada bulan lalu di kota tesebut sehingga kelompok etnik Albania memegang kendali dewan kota meski pemilu hanya diikuti oleh 3,5% pemilih.

Baca juga: Djokovic dan Alcaraz Berpotensi Bertemu di Semifinal Prancis Terbuka

Pemerintahan Perdana Menteri Kosovo Albin Kurti melantik wali kota Kosovo Utara pada pekan lalu menentang seruan dari Uni Eropa dan AS untuk meredakan ketegangan di wilayah itu.

"Saya bukan politisi dan tidak berniat terlibat perdebatan mengenai masalah politik," ungkap Djokovic.

"Namun, saya sangat sedih, sebagai warga Serbia, melihat apa yang terjadi di Kosovo dan bagaimana warga kami didepak dari kantor perwakilan kota. Ini adalah sedikit yang bisa saya lakukan."

"Sebagai figur publik dan juga putra seorang pria lelahiran Kosovo, saya merasa bertanggung jawba untuk mendukung rakyat kami dan Serbia."

"Saya tidak menyesal dan akan melakukan hal itu lagi. Saya menentang perang, kekerasan, dan konflik dalam bentuk apa pun. Saya selalu secara terbuka menunjukkan hal itu. Saya bersimpati dengan semua orang namun apa yang terjadi di Kosovo melanggar aturan internasional," pungkasnya. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat