visitaaponce.com

Juara Dunia Junior, Alwi Farhan Catat Sejarah

Juara Dunia Junior, Alwi Farhan Catat Sejarah
Alwi Farhan menjadi tunggal putra pertama Indonesia yang sukses menjadi juara dunia junior.(Dok.PBSI)

PEBULU tangkis muda Indonesia Alwi Farhan mengukir sejarah sebagai juara dunia junior. Pemain berusia 18 tahun itu merebut gelar Kejuaraan Dunia Junior BWF 2023 sekaligus menorehkan rekor sebagai pemain tunggal putra pertama Indonesia yang sukses menjadi juara dunia junior.

Pada laga final yang berlangsung di the Podium Arena, Spokane, Amerika Serikat, Senin (9/10) WIB, Alwi mengalahkan pemain Tiongkok, Hu Zhe An, melalui perjuangan rubber gim 21-19, 19-21, 21-14 berdurasi 65 menit.

Alwi yang jadi unggulan keempat tampil tangguh dengan rasa percaya diri tinggi dan mental pantang menyerah. Berkali-kali tertinggal, dia bisa bangkit dan menjadi kampiun.

Baca juga: Bulu Tangkis Gagal Total di Asian Games 2022, Rionny Mainaky Pasang Badan

Pencapaian Alwi mengakhiri dahaga wakil tunggal putra Indonesia di Kejuaraan Dunia Junior sejak ajang itu resmi digelar BWF pada 1992.

"Alhamdulillah dan bersyukur saya bisa menang. Saya tidak menyangka bisa sampai di sini. Karena tahun lalu pun saya tahu betapa berat perjuangannya tampil di WJC (Kejuaran Dunia Junior)," tutur Alwi.

Baca juga: Asian Games Berakhir Besok, Medali Indonesia Mager di Peringkat 13

"Kemenangan ini tak lepas berkat dukungan dan doa orangtua, keluarga, pelatih, rekan, dan team support hingga akhirnya saya bisa jadi juara seperti saat ini," imbuhnya.

Di gim pertama, Alwi sempat tertinggal jauh, 7-15. Namun, perlahan dia bisa mengejar hingga menyamakan skor menjadi 18-18 dan malah menutup gim pembuka dengan kemenangan 21-19.

Di gim kedua, lagi-lagi Alwi sempat tertinggal jauh 3-13. Namun, dia kembali bisa menyamakan skor menjadi 15-15, bahkan sempat unggul 19-17. Hanya saja, Alwi kurang tenang dan gim kedua dicuri lawan 19-21.

Di gim ketiga, Alwi langsung tancap gas memimpin 11-7 hingga interval. Setelah itu, dia memegang kendali permainan hingga akhirnya memastikan sebagai juara.

"Kunci kemenangan tadi adalah saya tampil lebih percaya diri. Tampil di final itu tidak hanya berbicara soal skill semata, tetapi juga mental, fokus, dan pikiran. Saya bisa menang berkat unggul di mental dan pikiran," tutur pemain kelahiran Surakarta itu.

"Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang telah mendukung dan mendoakan saya hingga tampil sebagai juara dunia junior. Terima kasih juga untuk orangtua, keluarga, pelatih, rekan-rekan, senior saya di pelatnas, juga untuk PBSI dan klub Exist yang membina saya dari kecil," imbuhnya.

Di tengah kegagalan para pemain senior di Asian Games, keberhasilan Alwi naik podium teetinggi juara ini ibarat oase.

"Semoga dengan kemenangan saya ini bisa memberi semangat bagi bulutangkis Indonesia untuk bangkit. Kemenangan ini tentu sangat berarti bagi saya. Tetapi saya tidak boleh cepat puas, karena ini baru juara level junior. Saya pun ingin bisa tampil konsisten saat masuk ke level senior. Saya mau bisa masuk top 50 dulu," ucap Alwi

Selain Alwi, Indonesia juga meloloskan tunggal putri Chiara Marvella Handoyo ke final. Namun, Chiara kalah melawan Pitchamon Opatniputh asal Thailand dengan 11-21, 9-21. Chiara tak berhasil mengikuti jejak Gregoria Mariska Tunjung sebagai pemain tunggal putri Indonesia terakhir yang menjadi juara dunia junior ketika 2017.

"Puji Tuhan dan tetap bersyukur bisa meraih posisi runner up. Tetapi saya juga merasa kecewa karena gagal mengibarkan bendera Merah-Putih. Saya penginnya bisa juara, tetapi dengan hasil ini, tetap harus disyukuri," kata Chiara. (PBSI/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat