visitaaponce.com

Ducati Akui Kepindahan Staf Memunculkan Persoalan

Ducati Akui Kepindahan Staf Memunculkan Persoalan
Pembalap Ducati asal Italia, Francesco Bagnaia saat berlaga di MotoGP Valencia(JOSE JORDAN / AFP)

DOMINASI Ducati di MotoGP, termasuk memenangkan 17 dari 20 Grand Prix di tahun 2023, membuat para staf kuncinya terus diincar oleh para pabrikan rival.

Direktur teknis pabrikan, Davide Barana, mengakui bahwa ini adalah masalah bagi sang juara dunia karena sejumlah staff memilih pindah ke berbagai tim.

Walaupun begitu, ia memperingatkan para pesaing bahwa membangun kesuksesan di MotoGP bukan hanya soal merekrut orang-orang hebat.

Baca juga: MS Glow For Men Kembali Sponsori Tim MotoGP Gresii Racing team 

Fabiano Sterlacchini, Francesco Guidotti, Cristhian Pupulin, dan Alberto Giribuola adalah beberapa nama yang tergoda untuk hengkang dari Ducati (ke KTM) dalam beberapa musim terakhir.

Di antara yang terbaru yang akan hengkang adalah mantan Insinyur Performa Kendaraan Ducati, Max Bartolini, yang pindah ke Yamaha.

Baca juga: Brad Binder Jadi Tumpuan Harapan Red Bull KTM di MotoGP 2024

"Tentu saja ini masalah (kehilangan staf). Karena beberapa orang yang pergi memiliki banyak pengetahuan, mereka telah menjadi bagian dari Ducati selama bertahun-tahun, jadi mereka tahu betul apa yang kami lakukan, alasan kami melakukan solusi tertentu," kata Barana mengutip Crash (30/1).

"Tapi ini adalah bagian dari permainan. Ketika Anda menjadi kompetitif, wajar jika kompetitor Anda mencoba merekrut orang dari Anda," imbuhnya.

Barana menyebutkan dengan memboyong sejumlah staf dari Ducati, bukan berarti tim seperti Yamaha maupun KTM akan segera mendapatkan hasil positif.

"Tidak bisa langsung bahwa satu orang yang baik akan tampil sebaik di Ducati, karena Anda tidak tahu (apakah) lingkungan yang mereka datangi sama baiknya.

Barana menjelaskan Ducati dapat begitu dominan di MotoGP karena proyek yang mereka jalankan sejak 2003. Dengan, orang-orang atau para staf yang direkrut sejak berdirinya proyek itu.

Saat ini dengan kepergian sejumlah staff ke tim lain, Barana pun menjelaskan bahwa pihaknya lebih memilih untuk kembali merekrut para insinyur debutan. Bukan, mengambil para insinyur dari tim-tim kompetitor.

Ia pun mengingatkan bahwa tidak ada solusi instan untuk mengubah proyek MotoGP. Seperti dengan cara merekrut staf-staf dari tim kompetitor.

"Jika Anda memiliki masalah, jika Anda tertinggal, Anda harus membuat rencana pemulihan. Tapi tidak dalam 3 bulan, 6 bulan. Dibutuhkan 1 tahun, 2 tahun, 3 tahun. Jika tidak, Anda hanya akan menambah kebingungan pada kebingungan yang sudah ada," pungkasnya. (Crash/Ndf)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat