visitaaponce.com

Linangan Air Mata di Piala Dunia

Linangan Air Mata di Piala Dunia
(DOK PRIBADI)

SEPAK bola mengajarkan banyak hal. Ia tidak sekadar permainan menang-kalah. Kerap kali terselip cita-cita mulia di sana. Cita-cita yang termanifestasi lewat perjuangan keras tiada henti menghadapi tembok terjal yang dibangun kesebelasan lawan.

Salah satu pemain di Piala Dunia 2018 yang mengajarkan terjalnya meraih cita-cita ialah striker Brasil Neymar. Ia bahkan sampai menangis di lapangan hijau setelah menyumbang satu gol ketika melawan Kosta Rika. Gol tercipta saat injury time babak kedua.

Melalui akun Instagram-nya @neymarjr, pemain berusia 26 tahun itu mengungkap alasannya menangis sesudah pertandingan yang berkesudahan dengan kemenangan 2-0 pada laga lanjutan Grup E Piala Dunia 2018, 22 Juni lalu.

'Tidak ada orang yang tahu apa yang sudah aku lalui untuk dapat sampai di sini. Tangisan itu ialah sebuah kebahagiaan, perayaan. Dalam hidupku sesuatu tidak pernah mudah, tidak juga sekarang! Mimpi itu terus berlanjut, bukan mimpi, TUJUAN! Selamat untuk pertandingan itu'.

Di laga krusial Grup E, Brasil menghadapi Serbia dan kembali memetik kemenangan 2-0. Neymar memang tidak mencatatkan namanya di papan skor. Namun, satu assist indahnya membawa Brasil lolos ke babak 16 besar dan akan berjumpa Meksiko di Cosmos Arena, malam nanti.

Tidak boleh ada celah kesalahan bagi pemain Paris Saint-Germain itu kalau ingin membawa Brasil angkat trofi Piala Dunia. Tim 'Samba' juara pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Jangan sampai tangis kegembiraan berubah jadi tangis kesedihan karena gagal di 16 besar.

Sedikit menengok ke belakang. Linangan air mata juga menetes di pipi legenda Argentina Maradona. Mantan pelatih 'La Albiceleste' itu menangis saat menyaksikan langsung pertandingan timnas Argentina melawan Kroasia di Grup D, 22 Juni lalu.

Argentina yang pernah ia bawa menjadi kampiun di Meksiko pada 1986 ternyata menjadi bulan-bulanan Kroasia dengan tiga gol tanpa ampun. Upaya meraih tiga poin lantaran ditahan imbang Islandia 1-1 pada laga perdana malah gagal diraih.

Bisa jadi tangis Maradona itu bukan semata-mata untuk dirinya sendiri. Ia seperti tengah merasakan beban berat yang menggelayuti pundak Lionel Messi. Sang kapten Argentina telah berupaya keras, tetapi hasil di dua pertandingan ternyata berkata lain.

Ibunda Messi, Celia Cuccitini, mengatakan putranya menderita dan menangis untuk Argentina. Menurut Celia, Messi yang sempat ingin pensiun dari tim nasional sangat ingin membawa negaranya menjuarai Piala Dunia di Rusia.

"Kritik-kritik tersebut menyakiti dia. Dia orang pertama yang ingin menang. Mimpinya ialah memenangi Piala Dunia. Hal tersebut menjadi salah satu target terbesar Messi," tutur Celia seperti dilansir Marca.

Di laga krusial fase grup pada 26 Juni lalu, Argentina mengalahkan Nigeria 2-1. Messi menyumbangkan satu gol di laga tersebut. Hasil itu sekaligus membawa Argentina menjadi runner-up Grup D dan berhak berjumpa Prancis di babak 16 besar.

Namun, saat laga itu tiba, skuat 'Ayam Jantan' ternyata lebih digdaya ketimbang Argentina. Messi dan kawan-kawan harus angkat koper setelah ditekuk dengan skor 3-4. Kalaupun Messi menangis, itu merupakan tangis kesedihan karena masih belum bisa membawa Argentina bersorak. (R-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat