visitaaponce.com

Pengertian, Ciri, Kaidah Bahasa, dan 5 Contoh Teks Eksposisi

Pengertian, Ciri, Kaidah Bahasa, dan 5 Contoh Teks Eksposisi
Contoh teks eksposisi(freepik)

TEKS Eksposisi ditulis berdasarkan data yang diperoleh dan disertakan dengan fakta yang benar-benar terjadi. Teks ini menyajikan sebuah informasi dengan padat, jelas, singkat, dan akurat.

Pengertian Teks Eksposisi

Teks ini menyampaikan informasi dengan ringkas, tegas, dan tepat. Sesuai dengan pengertian dari KBBI Daring, eksposisi adalah penjelasan yang dimaksudkan untuk mengklarifikasi tujuan dan maksud dalam suatu tulisan. Secara sederhana, teks eksposisi dapat diartikan sebagai jenis tulisan yang mengandung informasi dan pengetahuan.

Informasi dalam teks eksposisi disampaikan secara komprehensif dan dipresentasikan dari sudut pandang tertentu, disertai dengan argumen yang konkret. Secara fungsional, teks ini digunakan untuk meyakinkan pembaca mengenai suatu permasalahan dan bertujuan untuk menambah pengetahuan pembaca dengan memberikan penjelasan yang mendalam.

Baca juga : Berkarier di E-Commerce, Kaum Muda Perlu Pengetahuan dan Skill Mumpuni

Ciri-Ciri Teks Eksposisi

Bagaimana caranya untuk mengetahui jika suatu teks merupakan teks eksposisi? Teks eksposisi dapat diidentifikasi melalui penggunaan bahasa yang terdapat dalam teks tersebut. Ada beberapa ciri-ciri yang menunjukan bahwa suatu teks tersebut adalah teks eksposisi, diantaranya :

1. Penyampaiannya menggunakan bahasa baku dan lugas.
2. Menjelaskan berbagai macam informasi tentang pengetahuan.
3. Mengandung serangkaian informasi yang bersifat obyektif dan netral
4. Berisi tentang sebuah fakta.
5. Format penulisan yang singkat, padat, dan jelas.
6. Memiliki gaya informasi yang bersifat mengajak.

Struktur dalam teks Eksposisi

Teks Ekposisi tersusun atas tiga bagian utama, yaitu tesis, rangkaian argumen, dan penegasan ulang.

Baca juga : Media Indonesia-Perpusnas Perkuat Kerja sama Tingkatkan Literasi dan Akses Naskah Kuno

1. Tesis (Pernyataan Pendapat)

Tesis adalah bagian pertama sekaligus bagian pembuka dari teks eksposisi. .Berfungsi untuk memperkenalkan isu, inti permasalahan, ide pokok, hingga pandangan umum terkait topik yang akan dijelaskan dalam teks tersebut.

2. Argumentasi

Jika tesis mengenalkan suatu isu atau masalah, sedangkan argumen adalah bagian untuk mencantumkan bukti yang dapat mendukung dan memperkuat tesis yang dikemukakan sebelumnya. Argumentasi bisa berbentuk alasan yang masuk akal, informasi sesuai dengan hasil penelitian, fakta yang terjadi, atau pernyataan dari para ahli.

3. Penegasan Ulang

Bagian terakhir dari teks eksposisi ada penegasan ulang. Setelah penulis menyampaikan isu dan masalah serta sudah didukung oleh berbagai alasan atau pendapat sesuai fakta, selanjutnya akan diakhiri dengan penutup atau kesimpulan. Tujuannya untuk menegaskan pendapat awal. Bagian ini serupa dengan kesimpulan, yang berarti mencakup rangkuman dari konten teks. 

Baca juga : Hukum Merayakan Valentine oleh Umat Muslim Menurut Hadis dan Ulama

Kaidah Kebahasaan Teks Eksposisi

Kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi perlu diperhatikan saat pembuatan. Beberapa kaidah kebahasaan dalam teks eksposisi termasuk:

1. Pemakaian kata-kata teknis 

Menggunakan kata-kata teknis yang terkait dengan topik atau permasalahan yang sedang dibahas. Contohnya seperti, hutan lindung, kehutanan masyarakat, penebangan liar, dan lain sebagainya.

2. Kata-kata berkaitan dengan argumentasi

Penggunaan kata-kata yang terkait dengan proses argumentasi atau penggunaan kata-kata yang menjelaskan hubungan dengan argumentasi.  Misalnya, jika, karena, akibatnya, oleh karena itu, sebab, dan dengan demikian.

Baca juga : Berkomunikasi dengan Sandi Morse

3. Menggunakan kata yang menyatakan kronologis

Contohnya seperti sebelum itu, kemudian, dan pada akhirnya.

4. Menggunakan kata-kata persuasif 

Dalam konteks teks eksposisi, seringkali digunakan kata-kata persuasif untuk mengundang atau memengaruhi lawan bicara. Contoh kata-kata tersebut meliputi "sebaiknya," "diharapkan," "perlu," "hendaklah," dan "harus."

5. Menggunakan kata kerja mental

Menggunakan kata kerja mental verba, seperti mengagumkan, memperkirakan, memprihatikan, berpendapat, barasumsi, menduga, dan menyimpulkan.

Baca juga : Daftar Urutan Zodiak Paling Banyak Disukai Orang, Punya Pengetahuan yang Luas

6. Menggunakan kata perujukan

Kata ini merajuk pada pendapat dan berdasarkan data.

7. Menggunakan kata denotatif 

Kata yang bermakna sebenarnya dan belum mengalami perubahan ataupun penambaham makna.

5 Contoh Teks Eksposisi

1. Teks eksposisi berikut ini membahas masalah serius yang dihadapi bumi dalam konteks bencana lingkungan.
 
Bencana Lingkungan

Tesis:

Teks eksposisi ini membahas permasalahan serius yang dihadapi oleh bumi pada saat ini, dengan isu utama berasal dari pertumbuhan populasi yang cepat, penurunan sumber daya alam, dampak perubahan iklim global, dan faktor-faktor lainnya. Dari semua hal tersebut dapat berdampak besar pada kerusakan alam. Meskipun teknologi saat ini belum mampu menangani permasalahan tersebut.

Baca juga : Perkuat Kelembagaan Bawaslu Jakbar Siap Sukseskan Pemilu 2024

Rangkaian Argumen:

Serangkaian argumen menyatakan bahwa para ahli meyakini akar masalah ini terletak pada praktik pembangunan yang tidak memperhatikan kelestarian alam, dikenal sebagai pembangunan yang tidak berkelanjutan. Namun, realisasi dari konsep ini tidak sesuai dengan ekspektasi. Setiap tahun, diperkirakan terjadi deforestasi sekitar 3.180.243 hektar di negara kita, yang juga berdampak pada kepunahan flora dan fauna langka. Dengan demikian, situasi ini secara jelas mencerminkan kerusakan lingkungan yang sedang terjadi, yang kemudian diikuti oleh bencana bagi manusia. 

Penegasan Ulang:

Perlu ditekankan kembali bahwa masalah lingkungan merupakan isu serius yang perlu segera diatasi. Meskipun tidak dapat diatasi secara cepat, tetapi setidaknya harus ada Solusi untuk mencegahnya. 

2. Contoh Teks Eksposisi tentang Kesehatan

Menjaga Kesehatan Mata

Tesis :

Teks eksposisi ini membahas pentingnya menjaga kesehatan mata. Mata merupakan organ vital yang rentan terhadap kerusakan. Mengonsumsi wortel merupakan salah satu cara untuk menjaga Kesehatan mata. Wortel mengandung vitamin A, C, B1, karbohidrat, mineral, kalsium, zat besi, dan berbagai nutrisi lainnya. Nutrisi ini akan membantu dalam memelihara mata supaya tidak mudah mengalami kerusakan dan agar tetap sehat.

Baca juga : Pekerja Profesional Banyak Kembangkan Keterampilan Lewat Kursus Online, Begini Faktanya

Rangkaian Argumen:

Wortel memiliki sifat antioksidan yang dapat  meminimalkan risiko terjadinya berbagai penyakit mata, seperti rabun senja, mata silinder, katarak, hingga degenerasi macula.Wortel bisa dimakan secara langsung, diolah menjadi jus, atau dimasak hingga menjadi makanan matang.

Penegasan Ulang:

Dapat kita ketahui bahwa manfaat yang terkandung dalam wortel sangat mudah untuk diperoleh dan diolah. Jadi, jika ingin menerapkan pola hidup sehat kita bisa memulainya dari mengkonsumsi wortel untuk menjaga Kesehatan mata agar tetap sehat.

3. Contoh Teks Eksposisi tentang Hukum

Realitas Hukum di Indonesia

Hukum di Indonesia telah menetapkan prosedur penuntutan terhadap pelaku kejahatan berdasarkan undang-undang. Namun, pada kenyataannya, seringkali terjadi ketidakadilan hukum yang memberikan kerugian yang signifikan bagi berbagai pihak. 

Baca juga : Mahasiswa Prasetiya Mulya Pamerkan Hasil Riset di BRITE

Rangkaian Argumen :

Tidak mengherankan, pelaku korupsi sering kali menerima hukuman yang lebih ringan dibandingkan dengan pelaku kejahatan lainnya. Terlebih lagi, beberapa pelaku korupsi bahkan mendapatkan fasilitas setara dengan hotel mewah selama berada di penjara.

Berita tentang pencuri yang diserang massa hingga tewas sering kita dengar. Namun, hingga saat ini, belum pernah terdengar kasus koruptor yang mengalami tindakan serupa. Di media televisi, mereka terkadang menunjukkan senyuman dengan bangga. 

Penegasan Ulang:

Oleh karena itu, dapat ditekankan kembali bahwa hukum di Indonesia terlihat sangat tegas ketika berurusan dengan warga biasa. Terhadap para koruptor hukum Indonesia bisa dikatakan lemah.

Baca juga : Gandeng Dokter dan Rumah Sakit, Makuku Edukasi Para Ibu Seputar Ruam Kulit

4. Teks Eksposisi Mengenai Kebersihan Lingkungan Sekolah

Tesis: 

Mempertahankan kebersihan lingkungan sekolah menjadi kegiatan yang sangat vital untuk menciptakan rasa nyaman. Setiap institusi pendidikan mengajarkan nilai-nilai menjaga kebersihan kepada siswa-siswinya. Saat ini, banyak perlombaan yang mengupayakan peningkatan kebersihan sekolah, bertujuan untuk membangkitkan kesadaran sekolah terhadap kebersihan. Cara-cara seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan papan tulis, menyapu ruang kelas, dan lainnya diimplementasikan.

Rangkaian Argumen: 

Salah satu metode untuk memelihara kebersihan adalah dengan menugaskan piket kelas. Dalam pelaksanaan tugas piket, kegiatan membersihkan ruang kelas seperti menyapu, menghapus papan tulis, membersihkan jendela, menyiapkan spidol, dan lainnya dilakukan. Kegiatan "Jum'at Bersih" yang diadakan setiap Jumat bertujuan bukan hanya untuk menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga mempererat hubungan antara murid dan guru melalui kerjasama.

Penegasan Ulang: 

Kebersihan lingkungan sekolah merupakan unsur tak terpisahkan dalam kehidupan sekolah dan menjadi faktor kunci dalam meraih keberhasilan proses belajar mengajar. Kebersihan tersebut tidak hanya menjamin kebersihan fisik, tetapi juga dapat meningkatkan hubungan positif antara murid dan guru.

Baca juga : Nila Moeloek Tegaskan Perempuan Indonesia Wajib Berpendidikan dan Logis 

5. Teks Eksposisi Mengenai Kenakalan Remaja

Tesis: 

Kenakalan remaja merujuk pada perilaku menyimpang yang melibatkan pelanggaran hukum. Para ahli pendidikan berpendapat bahwa perilaku ini seringkali dilakukan oleh individu yang merasa sudah dewasa, padahal usia mereka masih dalam rentang 13-18 tahun.

Rangkaian Argumen: 

Kenakalan remaja dapat dipicu oleh berbagai faktor, seperti masalah dalam lingkungan keluarga atau pengaruh teman sebaya. Bentuk-bentuk kenakalan remaja meliputi tawuran, merokok, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas. Usia remaja merupakan periode pencarian identitas, di mana stabilitas emosional dan mental belum sepenuhnya terbentuk, membuat mereka kesulitan membedakan antara perilaku baik dan buruk.

Penegasan Ulang: 

Mengatasi dan mencegah kenakalan remaja merupakan hal yang mendesak. Pendidikan yang positif dan pendampingan bijak dari orang tua sangat diperlukan selama masa perkembangan remaja. Dengan tindakan ini, peluang untuk mengatasi masalah kenakalan remaja dapat terwujud secara bertahap. (Z-10)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat