BPN Benarkan Buat Narasi Potensi Kecurangan Pemilu
![BPN Benarkan Buat Narasi Potensi Kecurangan Pemilu](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/04/4bc9ade14329aeef7b27abeffcaa0479.jpg)
JURU bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Irfan Yusuf, mengakui semua narasi potensi terjadinya kecurangan pemilu yang selalu digaungkan kubu 02 bentuk peringatan kepada lembaga penyelenggara pemilu.
"Itu untuk meyakinkan kepada aparat, kepada petugas untuk benar-benar bekerja dengan hasil jujur," kata Irfan Yusuf saat dihubungi, Jumat (12/4).
Cucu KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdhatul Ulama (NU), itu melihat akhir-akhir ini muncul potensi kecurangan. Narasi kecurangan yang selalu digaungkan semata hanya bentuk peringatan kepada aparat dan penyelenggara pemilu agar berlaku adil dan jujur.
"Kita memberi warning kepada petugas, pemerintah, KPU supaya benar-benar jujur dan adil. Intinya kita yakin kalau jujur dan adil siapa pun pemenangnya kita terima," tegas Gus Irfan, sapaan karibnya.
Baca juga: Soal Peretasan, TKN: Kubu Prabowo Panik dan Mengada-ada
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin, Johnny Plate, menilai kubu 02 sedang panik. Peluang untuk menang menipis. Tidak ada cara lain selain terus menggencarkan seolah ada kecurangan masif di Pilpres 2019.
"Itu wujud dari kepanikan. Jangan panik, ikuti proses demokrasi. Sudah ada undang-undangnya, ada aturannya kalau memang ada yang merasa dirugikan dalam penyelenggaraannya, ikut aturan undang-undang," tegas Plate.
Sebagai peserta pemilu, semestinya kubu 02 turut bertanggung jawab menjaga legitimasi penyelengara pemilu. Legitimasi kepada KPU akan menghasilkan pemimpin pilihan rakyat sesuai dengan amanat konstitusi.
"Penyelenggara pemilu sudah bekerja sungguh-sungguh. Kita bersama-sama jaga kualitasnya, agar menghasilkan pemimpin yang juga disukai oleh rakyat," ungkapnya.
Ancaman kepada lembaga penyelenggara pemilu bukan ciri berdemokrasi. Hal itu mencerminkan calon pemimpin yang otoriter, tak cocok di era demokrasi seperti saat ini.
"Jangan ancam mengancam, kalau ancaman begitu otoritarian mindset. Itu tidak cocok di era demokrasi sekarang," tandasnya.(medcom.id/OL-5)
Terkini Lainnya
Daftar Cawapres, Mahfud Pakai Baju yang Disiapkan Lima Tahun Lalu
Pendukung Jokowi 2019 Disebut Beralih ke Prabowo
Burhanuddin Muhtadi Laporkan Empat Akun ke Bareskrim
Livi Zheng Ceritakan Kemeriahan Nyoblos di Los Angeles
Pengamat Duga Surat Suara Tercoblos di Malaysia Rekayasa
TKLN 01 Malaysia: Evaluasi Kinerja PPLN dan Panwaslu Kualu Lumpur
DKPP Pecat Ketua KPU, Wakil Ketua TKN Pastikan tidak Ada Cawe-cawe Presiden
Pemerintahan Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Kelola APBN Dengan Baik
Prabowo Subianto Dapat Jaminan Keleluasaan Penggunaan APBN 2025
Prabowo Dapatkan Jaminan Penggunaan APBN 2025 dari Banggar DPR RI
Biro Komite Palestina PBB Berencana Bertemu Prabowo Subianto
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap