Mengadu ke Presiden, Sopir Kontainer Banyak Pungli di Priok
![Mengadu ke Presiden, Sopir Kontainer: Banyak Pungli di Priok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/06/87d4cc8e2cbe0c4927a5a484d072f405.jpg)
SAAT Presiden Joko Widodo meninjau Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, belasan sopir kontainer menyampaikan keluhan terkait banyaknya kasus premanisme dan pungutan liar di sekitar pelabuhan.
Keluhan itu mereka utarakan selepas menerima suntikan vaksin covid-19, yang ditujukan khusus bagi pekerja di sektor transportasi pada Kamis (10/6) ini.
Agung Kurniawan, seorang sopir kontainer mengungkapkan bahwa tindakan premanisme sudah berjalan selama bertahun-tahun, tanpa ada penyelesaian dari aparat keamanan. Dia dan banyak rekan pengemudi lainnya seringkali ditodong dan dipalak oleh bandit setempat.
Baca juga: Presiden: Pekerja Transportasi Jadi Prioritas Vaksinasi
"Ketika macet di daerah pelabuhan, kami sering jadi korban kejahatan. Preman datang ada yang mengambil handphone, sparepart kontainer, seperti ban dan aki," kisah Agung.
Saat insiden itu terjadi, pengemudi sopir lain tidak berani membantu, lantaran preman kerap membawa senjata tajam. "Semua takut. Kalau membantu, preman-preman itu bisa menyerang. Itu memprihatinkan sekali, Pak," sambungnya.
Munculnya tindakan kriminalitas juga diamini Abdul Hakim, yang juga seorang sopir kontainer asal Medan, Sumatera Utara. Pihaknya memohon kepada Kepala Negara untuk segera menindaklanjuti permasalahan tersebut. Sehingga, para pengemudi bisa bekerja dengan aman dan nyaman.
"Kami mohon kepada Bapak Presiden, bagaimana solusi ke depan. Kami sangat sakit hati, Pak. Tidak ada kenyamanan untuk sopir yang mengemudi di Tanjung Priok," pungkas Hakim.
Baca juga: Pemerintah Kebut Perbaikan Indeks Infrastruktur Nasional
Selain soal premanisme, Hakim turut menceritakan banyaknya pungutan liar di sejumlah depo atau lokasi pengambilan dan pengembalian kontainer. Menurutnya, karyawan depo sering meminta imbalan berupa uang tip sebesar Rp20 ribu, agar kontainer yang akan atau sudah dibawa, bisa segera diproses.
"Mereka meminta imbalan. Kalau tidak dikasih, kita diperlambat. Alasannya yang sana dulu, yang bayar dulu. Itu terjadi di Depo Fortune, Depo Dwipa, hampir semua depo rata-rata," jelas dia.
Mendengar keluhan para pengemudi kontainer, Presiden lantas memanggil ajudannya, Kolonel Abdul Haris. Kepala Negara pun meminta dirinya menghubungi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melalui sambungan telepon.
"Pak Kapolri, selamat pagi," sapa Jokowi, sapaan akrabnya.
Baca juga: Ada Larangan Mudik, Arus Logistik Malah Meningkat
"Siap, selamat pagi, Bapak Presiden," jawab Kapolri.
"Ini, saya di Tanjung Priok, banyak keluhan dari driver kontainer yang berkaitan dengan pungutan liar di Depo Fortune, NPCT 1, kemudian di Dwipa. Kedua, kalau pas macet itu banyak driver yang dipalak preman. Keluhan ini tolong diselesaikan," tegas Preside.
"Siap Bapak," jawab Kapolri singkat.
Jokowi pun memastikan terus mengikuti proses penyelesaian dua persoalan tersebut. "Nanti saya ikuti proses ini. Sudah pendapatan sedikit, masih kena preman, kena pungli, itu yang saya baca di status media sosial. Keluhan seperti itu memang harus kita selesaikan dan diperhatikan," tandas Jokowi.(OL-11)
Terkini Lainnya
Polisi Diduga Melakukan Pungli terhadap Mobil Pick Up di Tol Halim
Stranas PK: Masih Ada Pungli di Pelabuhan Meski Sudah Pakai Sistem Digital
Ombudsman Sumbar Temukan Dugaan Pungli di Sekolah Saat PPDB
Tim Khusus Dibentuk untuk Usut Dugaan Pungli di Rutan Kupang
Menkopolhukam Hadi Tjahjanto Geram Masih Ada Pungli Sertifikat SHM
Pungli di Rutan Kelas II B Kupang Capai Rp40 Juta per Orang
Indonesia Quality Tourism Fund akan Dibentuk, Dana Awal Rp2 Triliun
Tanggapi Kekhawatiran Pengusaha atas Dampak UU KIA, Presiden: Harus Hargai Perempuan, Ibu Mengandung
Kebijakan HGT untuk 7 Sektor Dilanjutkan, dari Pupuk hingga Karet
Ditanya Restu ke Kaesang Maju Pilkada, Jokowi: Tugas Orangtua Hanya Mendoakan
Presiden PKS Klarifikasi Dukungan ke Bobby Nasution di Pilgub Sumut
Menkes Sebut Aturan Turunan UU Kesehatan Rampung Agustus 2024
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap