Survei SMRC Pemilih Berorientasi Politik Kebangsaan, bukan Politik Islam
![Survei SMRC: Pemilih Berorientasi Politik Kebangsaan, bukan Politik Islam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/04/746af36cbbb8c40926ad03bc4c56f5a1.jpg)
PEMILIH umumnya memiliki orientasi politik kebangsaan, bukan politik Islam. Demikian temuan survei nasional Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Temuan ini dipresentasikan oleh pendiri SMRC, Prof. Saiful Mujani, pada program Bedah Politik episode Prabowo-Puan vs Ganjar-Airlangga atau Anies-AHY? yang tayang di kanal Youtube SMRC TV pada Kamis 21 April 2022.
Dalam presentasinya, Saiful menjelaskan bahwa dalam skala 0-10--semakin mendekati 0 makin berorientasi politik kebangsaan dan 10 makin berorientasi politik Islam--pemilih Indonesia memberikan skor pada diri mereka 4,62. Ini menandakan bahwa warga secara umum berorentasi politik kebangsaan. "Secara nasional, pemilih Indonesia, dalam spektrum Islam dan nasionalis, cenderung ke nasionalis," kata Saiful.
Pada survei ini, pemilih Indonesia juga memberikan penilaian besar orientasi politik kebangsaan atau politik Islam partai-partai politik. Menurut pemilih, yang paling berorientasi kebangsaan ialah PDIP dan yang paling berientasi politik Islam ialah PKS. Partai-partai lain ada di antara keduanya.
Saiful melanjutkan bahwa yang dinilai cenderung lebih Islam yaitu PKS, PPP, dan PKB. Yang nasionalis ialah PDIP, Golkar, Nasdem, Demokrat, Gerindra. PAN cenderung di tengah. "Masyarakat punya cukup pengetahuan yang akurat tentang partai-partai ini," kata Saiful.
Baca juga: Demonstran Mulai Padati Depan Gedung Parlemen
Menurut Saiful, kecenderungan identifikasi ideologi diri pemilih ini menjelaskan alasan partai-partai politik yang berorientasi kebangsaan dominan dalam politik elektoral Indonesia yaitu PDIP, Golkar, Gerindra, Nasdem, dan Demokrat. PKS dan PPP yang dinilai paling Islam serta PKB dan PAN yang berbasis ormas Islam cenderung tidak mendapat dukungan pemilih mayoritas.
Survei itu dilakukan kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak dengan metode stratified multistage random sampling terhadap keseluruhan populasi atau warga negara Indonesia yang sudah memiliki hak pilih, yakni mereka yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1027 atau 84%. Sebanyak 1.027 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,12% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling). Wawancara tatap muka dilakukan pada 13-20 Maret 2022. (RO/OL-14)
Terkini Lainnya
Formappi Apresiasi MKD Berani Sanksi Bamsoet
4 Parpol di Cianjur Bentuk Koalisi Sugih Mukti Hadapi Pilkada 2024
Gerindra Klaim RK Pilih Ikut Pilgub Jakarta
Ketua Majelis Pakar DPP PPP Setujui Muktamar 2025
Bobby Nasution Irit Bicara Soal Kriteria Cawagub Pendampingnya
Faktor Kinerja Bisa Jadi Sikap Dominan Pemilih di Pilkada DKI Jakarta
PKS Usung Anies-Sohibul, DPD PDIP Jakarta: Kita Masih Dinamis
PKS Usung Anies-Sohibul Iman, PDIP: Kami Ucapkan Selamat
PDIP Sebut PKS Wajar Ajukan Kadernya di Pilkada Jakarta
PDIP Tanggapi Soal Kemungkinan Merapat dengan KIM di Pilgub DKI
Ini Kata Ganjar Pranowo soal Dukungan PDI Perjuangan ke Anies Baswedan
Penyidik Masih Menganalisa Kasus Harun Masiku dari Ponsel Hasto
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap