visitaaponce.com

KUASA hukum Bripka RR alias Ricky Rizal, Erman Umar, mengungkap rekening gendut atas nama kliennya digunakan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, untuk penuhi urusan rumah tangga.

Sempat terungkap sebelumnya terdapat rekening gendut para ajudan Sambo pascakejadian tewasnya Brigadir J.

"Kalo masalah rekening saya dengar itu bukan rekening pribadi (Bripka RR) masing-masing," kata Erman kepada wartawan, Selasa (13/9).

Dikatakan Erman, rekening yang mengatasnamakan Bripka RR digunakan oleh PC untuk kepentingan urusan rumah tangga di Magelang, Jawa Tengah.

"Itu dalam rangka kedinasan misalnya untuk si RR itu untuk rumah tangga yang di Magelang, kebutuhan rumah tangga di Magelang," imbuhnya.

Rekening atas nama RR dibuat oleh PC. Dijelaskan Erman, PC menggunakan nama RR lantaran kliennya didapuk mengurus keperluan rumah Sambo di Magelang, Jawa Tengah.

"Saya engga tau, yang penting itu mereka yang isi ibu Putri. Saya enggak tahu, yang jelas untuk kepentingan ADC, untuk kebutuhan anak di Magelang, untuk kebutuhan rumah tangga," tuturnya.

Erman menjelaskan rekening itu dibuat PC sejak 2021. Akan tetapi, RR tidak berhak atas uang bahkan kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dari rekening tersebut.

"Yang menggunakan ibu PC, bukan RR. Kan dia menerima, nantikan ada rekening lain, nanti dikirim sama bu PC. Nih ada kebutuhan berapa, si Anu yang menyampaikan kebutuhan di Magelang bulan ini sekian. Nanti PC yang ngirim," tukasnya.

Erman tidak tahu persis berapa nominal uang yang ada di rekening dengan atas nama RR tersebut.

"Nggak tahu. Pokoknya ratusan, Rp300 juta. 2021 itu diminta buka rekening, setelah itu atm sama buku rekening sudah diserahkan kepada Bu PC," ucapnya.

Erman pun melanjutkan terkait adanya rekening yang mengatasnamakan para ajudan. Untuk atm atas nama Brigadir J alias Nopriansyah Yoshua Hutabarat diperuntukan keprluan keluarga Ferdy Sambo di Jakarta.

Baca juga:  Bripka RR Ubah Keterangan BAP Kasus Pembunuhan Brigadir J

Sama halnya dengan RR, rekening yang mengatasnamakan Brigadir J pun dibuatkan oleh PC. Erman membeberkan J mengurus rumah sambo di Jakarta.

"J mungkin lebih banyak, karena dia di Jakarta ngurus rumah di Saguling sama Duren Tiga. Nominalnya bisa lebih dari setengah M (miliar)," tuturnya.

Sebelumnya, Kuasa Hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak, sempat menyinggung perihal transaksi uang dari empat rekening milik Brigadir J.

"Ada empat rekening dari pada Almarhum ini dikuasai atau dicuri oleh terduga Ferdy Sambo dan kawan-kawan," kata Kamaruddin Selasa (16/8).

Kamaruddin menilai transaksi tersebut harus ditelaah lebih dalam oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebab, transaksi tersebut terjadi pascameninggalnya Brigadir J.

"Tadi terkonfirmasi sudah, memang benar apa yang saya katakan bahwa tanggal 11 Juli 2022 itu masih transaksi. Orang mati mengirimkan duit. Nah kebayang nggak kejahatannya?" ucap Kamaruddin.

"Orang mati dalam hal ini almarhum transaksi uang, mengirim duit ke rekeningnya salah satu tersangka. Ajaib toh, nah itulah Indonesia," tutup Kamaruddin.

Bripka RR telah ditetapkan sebagai tersangka dalam tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yoshua Hutabarat. Adapun tersangka lain ialah, FS, PC, E dan KM. Mereka dijerat Pasal 340 Sub Pasal 338 Sub Pasal 56 KUHP. Mereka terancam hukuman mati atau penjara hukuman seumur hidup. (OL-5)