visitaaponce.com

DPR Harap Megawati Turun Gunung Atasi Masalah BRIN

DPR Harap Megawati Turun Gunung Atasi Masalah BRIN
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri saat merapikan maskernya.(Antara)

UNTUK mengakhiri kisruh di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anggota Komisi VII DPR Mulyanto meminta Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarno Putri untuk turun tangan.

Dirinya menilai peran Megawati sangat penting dalam mengatasi masalah BRIN saat ini. Sebagai Ketua Dewan Pengarah, Megawati dapat memberikan arahan yang baik bagi Kepala BRIN, yakni Laksana Tri Handoko.

Ketua Dewan Pengarah perlu mempelajari kondisi objektif BRIN saat ini. Termasuk, latar belakang keluarnya rekomendasi Komisi VII DPR RI terkait usulan penggantian Ketua BRIN Laksana Tri Handoko.

Baca juga: Dihujani Kritik, Kepala BRIN: Kata Ibu Megawati Jalan Terus

"Kini saatnya Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ibu Mega mengambil sikap tegas untuk mengusulkan kepada Presiden Jokowi soal penggantian Kepala BRIN," pungkas Mulyanto, Selasa (7/2).

Ketua Dewan Pengarah disebutnya memiliki kewenangan dan kapasitas menjaga arah, agar BRIN tetap konsisten sesuai dengan cita-cita pembentukan.

"Kita tidak ingin BRIN, yang menjadi lembaga sentral pembangunan riset dan inovasi nasional, oleng dan terpuruk karena tidak terkelola dengan baik," imbuhnya.

Baca juga: DPR Nilai Implementasi Program BRIN Lemah

Mulyanto menyarankan Ketua Dewan Pengarah BRIN dapat turun dan berdialog dengan para peneliti, perekayasa, para tokoh iptek, serta para sesepuh pembangunan iptek nasional, untuk menyerap aspirasi mereka dari hati ke hati.

Diketahui, Komisi VII DPR merekomendasikan pemberhentian Ketua BRIN, karena dianggap gagal menjalankan tugas. Handoko dinilai tidak berhasil menjalankan proses penggabungan lembaga riset pemerintah. 

Akibatnya, kegiatan riset nasional tidak berjalan sebagaimana mestinya. BRIN juga dinilai gagal, karena terdapat selisih laporan penggunaan anggaran yang diterima DPR dengan yang beredar di media. Ini menandakan ada upaya Kepala BRIN menutupi potensi kerugian negara.(OL-11)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat